MAKALAH
SEJARAH KIMIA
GOLONGAN
V A
Oleh
Atiya Kamila (1313023009)
Dian Naharani (1313023015)
Indah Annisa Armin (1313023037)
Ratna Damayanti (1313023065)
Yunita Nanda Putri (1313023093)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
KIMIA
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
inayah-Nya makalah mata kuliah sejarah kimia ini dapat kami selesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah sejarah kimia ini adalah “Golongan V A”.
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah kimia, serta untuk menambah
ilmu pengetahuan mengenai golongan
V A.
Dalam
penyusunan makalah ini kami merasa masih terdapat kekurangan baik pada
penulisan maupun materi yang disampaikan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita maupun masyarakat.
Bandarlampung,
11
April 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
COVER............................................................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah unsur-unsur golongan VA................................................................................2
2.2 Sifat fisika unsur golongan V A....................................................................................4
2.3 Sifat kimia unsur golongan V A....................................................................................5
2.4 Kegunaan unsur-unsur golongan V A...........................................................................9
2.1 Sejarah unsur-unsur golongan VA................................................................................2
2.2 Sifat fisika unsur golongan V A....................................................................................4
2.3 Sifat kimia unsur golongan V A....................................................................................5
2.4 Kegunaan unsur-unsur golongan V A...........................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada 1789 Antoine Lavoisier mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur
tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih
terlalu umum
karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki
sifat berbeda.
Dalam makalah ini kami
membahas tentang unsur-unsur dari golongan IIIA yang
terdiri dari: Nitrogen (N), dimana bentuk diatomik dari nitrogen adalah unsur yang paling utama dari udara. Unsur-unsur yang lain
adalah termasuk Fosfor (P),
Arsen (As), Antimon (Sb), Bismut (Bi).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah unsur-unsur
golongan V
A ditemukan?
2.
Apa saja sifat fisika dan kimia
dari masing-masing unsur golongan V
A ?
3.
Apa saja kegunaan dari
masing-masing unsur golongan V
A ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah
ini, antara lain:
1.
Mahasiswa dapat mengetahui
sejarah dari unsur-unsur golongan VA.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui
sifat-sifat dari unsur golongan VA, baik sifat kimia ataupun sifat fisika.
3.
Mahasiswa dapat mengetahui
manfaat dan bahaya dari masing-masing unsur golongan VA.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Unsur-Unsur Golongan V A
Unsur Kimia Golongan V A
1. NITROGEN
Nitrogen atau zat
lemas adalah unsur kimia yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya
ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas
diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau
senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif
bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen
mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan
terdapat dalam banyak jaringan hidup.
Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara
beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat
pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir
abad ke-18
lagi.
2.
FOSFOR
Fosfor (berasal dari bahasa Yunani, phosphoros,
yang berarti memiliki cahaya karena
keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark). Dan juga merupakan
nama kuno untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit. Seorang ilmuwan asal Jerman Brand menemukan fosfor di tahun
1669 secara tidak sengaja
dalam percobaan menggali bebatuan.
3.
ARSEN
Unsur arsenik ditemukan pada
sekitar tahun 1250 oleh Albert Magnus. Arsen pertama
kali berasal dari bahasa Persia zarnig dan bahasa Yunani arsenikon
yang artinya kuning. Arsen, arsenik,
atau arsenikum adalah unsur
metaloid dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As dan nomor
atom 33. Arsen adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga
bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Dalam bentuk
unsur, arsenik sebenarnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika dalam bentuk
senyawa oksidanya, yaitu arsen oksida (As2O3), unsur ini
bersifat racun. Senyawa arsen oksida berbentuk serbuk putih yang larut dalam
air, tidak berasa, dan sukar dideteksi jika telah lama diminum. Sejumlah
senyawa arsen yang sering berhubungan dengan suatu kasus keracunan adalah arsen
organik, arsen anorganik, dan gas arsine.
Arsenik dan
senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam
berbagai aloy. Arsen
adalah unsur yang sangat jarang ditemukan di lapisan
bumi, hanya sekitar 5,5.10-5 % per volum. Itu adalah komponen utama lebih dari 200 mineral termasuk
elemental arsen, sulfida, oksida, arsenat dan arsenit
yang ditemukan di batuan vulkanik, batubara, lautan dan mineral di air. Di alam
biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada kerak bumi seperti realgar
(As2S2), auripigment (As2S3),
arsenopyrite (FeSAs) dan
mineral besi seperti
arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2).
4.
ANTIMON
Antimon telah diketahui dalam
berbagai senyawa sejak zaman kuno. Ia juga diketahui sebagai logam pada awal
abad ke-18.
Antimon merupakan konduktor panas
dan listrik yang buruk. Antimon dan banyak senyawanya sangat beracun. Antimon
termasuk dalam unsur metalloid.
Antimon adalah sebuah elemen dengan
bentuk putih keperakan, rapuh, kristal padat yang memamerkan lemahnya listrik
dan kondutifitas panasnya dan menguap pada suhu rendah. Sebuah metalloid,
antimon menyerupai logam dari bentuk dan fisiknya tetapi secara reaksi kimia
tidak demikian.
5.
BISMUTH
Bismut berasal dari bahasa
latin yaitu bisemutun dan dari bahasa Jerman yaitu Wismuth. Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai
seng dan timbal karena
bismuth mempunyai
kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di
tahun 1450. Claude Francois Geoffroy menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini
berbeda dengan timbal.
Nama
bismut berasal dari kata Jerman berarti "massa putih". Bismut telah
dianggap sebagai elemen stabil terberat yang terjadi secara alamiah.
2.2 Sifat Fisika Unsur Golongan V A
1.
NITROGEN
1)
Massa atom relatif :14,006
2)
Nomor atom : 7
3)
Jari-jari atom : 0,074 nm
4)
Keelektronegatifan : 3,07
5)
Energi ionisasi pertama : 1,406
6)
Titik leleh : -210 ºC
7)
Titik didih : -195,8 ºC
2.
FOSFOR
1)
Warna : tidak
berwarna, merah, putih
2)
Wujud : padat
3)
Titik didih : 55 oK
(277 oC)
4)
Titik leleh : 317,3 oK
(44,2 oC)
5)
Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
6)
Massa jenis (fosfor
putih) : 1,823 g/cm3
7)
Massa jenis (fosfor
hitam) : 2,609 g/cm3
8)
Energi ionisasi (fosfor
putih) : 1011,8 kj/mol
3.
ARSEN
1)
Massa jenis (sekitar suhu
kamar) 5,727 g/cm³
2)
Massa jenis cair pada titik
lebur 5,22 g/cm³
3)
Titik lebur 109 oK
(817 oC, 1503 oF)
4)
Titik didih sublimasi 887 oK (614 oC, 1137 oF)
5)
Kalor peleburan 24,44 kJ/mol
6)
Kalor penguapan 34,76 kJ/mol
7)
Kapasitas kalor (25 oC)
24,64 J/(mol·K)
4.
ANTIMON
1)
Massa atom
= 121.760
g/mol
2)
Massa jenis (suhu kamar)
= 6.697 g/cm³
3)
Massa jenis cair pada titik lebur = 6.53 g/cm³
4)
Titik lebur
= 903.78 oK (630.63 oC, 1167.13 oF)
5)
Titik didih
= 1860 oK
(1587 oC, 2889 oF)
6)
Kalor peleburan
= 19.79 kJ/mol
7)
Kalor penguapan
= 193.43 kJ/mol
8)
Kapasitas kalor
= (25 oC)
25.23 J/(mol·K)
5.
BISMUTH
1)
Massa atom =
208.98040 g/mol
2)
Massa jenis (sekitar suhu
kamar) = 9.78 g/cm³
3)
Massa jenis cair pada titik
lebur = 10.05 g/cm³
4)
Titik lebur = 544.7
oK(271.5 °C, 520.7°F)
5)
Titik didih = 1837
oK (1564 °C, 2847 °F)
6)
Kalor peleburan = 11.30 kJ/mol
7)
Kalor penguapan = 151 kJ/mol
8)
Kapasitas kalor = (25 °C)
25.52 J/(mol.K)
2.3 Sifat Kimia Unsur Golongan V A
1.
NITROGEN
Nitrogen
adalah unsur
yang unik dalam golongannya, karena dapat membentuk senyawa dalam semua
bilangan oksidasi dari tiga sampai lima. Senyawa nitrogen dapat mengalami
reaksi reduksi dan oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara lain seperti berikut.
1)
Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila
bereaksi di udara dengan bantuan bunga api listrik tegangan tinggi, dengan
reaksi seperti berikut.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan
reaksi seperti berikut.
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
2)
Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk
nitrogen trifluorida dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
3)
Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida
ionik, misalnya seperti berikut.
6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)
2.
FOSFOR
Fosfor
dapat
membentuk ikatan dengan cara yang mirip dengan nitrogen. Fosfor dapat membentuk
tiga ikatan kovalen, menerima tiga elektron membentuk ion P3-. Reaksi
yang terjadi pada fosfor, antara lain seperti berikut.
1)
Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam
dan logam-logam yang reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat
membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami hidrolisis membentuk
fosfin, PH3.
Na3P(s) + 3H2O(l) → 3NaOH(l)
+ PH3(g)
2)
Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen
yaitu trihalida, PX3 dan pentahalida PX5.
3)
Membentuk asam okso fosfor
Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit
dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi seperti berikut.
P4O6(aq)
+ 6H2O(l) → 4H3PO3(aq)
4)
Fosfor putih bersifat sangat
reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih
digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.
5)
Fosfor merah bersifat tidak reaktif,
kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir
halus dan bidang gesek korek api.
3. ARSEN
1) Reaksi
arsenik dengan air
Arsenik tidak bereaksi dengan air
dalam kondisi normal.
2) Reaksi arsenik dengan
udara
Ketika dipanaskan dalam oksigen,
arsenik menyatu untuk membentuk "arsen pentoksida"
tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) + 5O2 (g) As4O10
(s)
4As (s) + 3O2 (g) As4O6
(s)
3) Reaksi
arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk
membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) 2AsF5 (g)
Arsenik bereaksi dalam kondisi yang
terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk membentuk
arsen (III) trihalides.
2As (s) + 3F2 (g) 2AsF3 (l)
2As (s) + 3Cl2 (g) 2AsCl3 (l)
2As (s) + 3Br2 (g) 2AsBr3 (l)
2As (s) + 3I2 (g) 2AsI3 (l)
4.
ANTIMON
Antimon
merupakan unsur dengan putih keperakan, berbentuk kristal
padat yang rapuh,daya hantar listrik ( konduktivitas ) dan panas nya lemah. Zat
ini menyublim ( menguap dari fase padat ) pada suhu rendah. Sebagai sebuah
metaloid , antimon menyerupai logam dari
penampilan fisik nya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati.
1.
Reaksi
dengan air
Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon
(III) trioksida.
2Sb (s) + 3H2O
(g)
Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
2.
Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk
formulir trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g)
2Sb2O3
(s)
3.
Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk
membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g)
2SbF3
(s)
2Sb (s) + 3Cl2 (g)
2SbCl3
(s)
2Sb (s) + 3Br2
(g)
2SbBr3 (s)
2Sb (s) + 3I2 (g)
2SbI3
(s)
4. Reaksi
dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk
membentuk solusi yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan
sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam
ketiadaan oksigen.
5.
BISMUTH
Unsur ini merupakan kristal putih,
logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna merah jambu. Ia muncul di alam
tersendiri. Bismut merupakan logam paling diamagnetik, dan konduktor panas yang
paling rendah di antara logam, kecuali raksa. Ia memiliki resitansi listrik
yang tinggi dan memiliki efek Hall yang tertinggi di antara logam (kenaikan
yang paling tajam untuk resistansi listrik jika diletakkan di medan magnet).
1)
Reaksi dengan air
2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3
(s) + 3H2 (g)
2)
Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi
dengan oksigen di udara untuk
membentuk
trioksida
antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3
(s)
3)
Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang
terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides.
4) Reaksi
dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat
pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk larutan yang mengandung Sb (III). Reaksi asam
sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam
klorida dalam ketiadaan oksigen.
2.4 Kegunaan Unsur-Unsur
Golongan V A
1.
Nitrogen memiliki berbagai
keperluan. Selain pembuatan ammonia, penggunaan terbesar, digunakan dalam
industri nitrogen elektronik untuk flush udara dari tabung vakum sebelum tabung
dimeteraikan. Dalam operasi pengerjaan logam, nitrogen digunakan untuk mengontrol
tungku atmosfer selama pemanasan
dan pendinginan logam.
Nitrogen digunakan
untuk membuat berbagai bahan peledak termasuk ammonium nitrate, amonium nitrat, nitroglycerin, nitrogliserin, nitrocellulose, and nitroselulosa, dan trinitrotoluene (TNT). trinitrotoluene (TNT).
Hal lain digunakan
sebagai refrigerant(zat pendingin) baik untuk
pembekuan, perendaman
produk makanan dan untuk transportasi makanan, dan dalam bentuk cair digunakan
industri minyak untuk membangun tekanan dalam sumur untuk memaksa. minyak mentah ke
permukaan.
Penggunaan
gas amonia bermacam-macam ada yang langsung digunakan sebagai pupuk, pembuatan pulp untuk kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat, berbagai
jenis bahan peledak, pembuatan senyawa nitro dan
berbagai jenis refrigeran. Dari gas
ini juga dapat dibuat urea, hidrazina dan hidroksilamina.
Gas amonia
banyak juga yang langsung digunakan sebagai pupuk, namun jumlahnya masih
terlalu kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang maksimum. Maka dari itu
diciptakan pupuk campuran, yaitu pupuk yang mengandung tiga unsur penting untuk
tumbuhan (N + P2O5 + K2O). Pemakaian yang
intensif diharapkan akan menguntungkan semua pihak.
Nitrogen
dapat mempercepat penyulingan minyak, N2 cair digunakan untuk mendinginkan
hasil makanan dan ban yang memakai nitrogen punya banyak manfaat dibanding jika
ban yang masih menggunakan angin biasa.
2.
Dalam beberapa tahun terakhir, asam
fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi
bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan untuk pupuk
secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak. Fosfat juga
digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu
sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk
memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja,
perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting
sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi
pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma,
jaringan saraf dan tulang. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam
pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api,
kembang api, pestisida, odol dan deterjen. Kegunaan fosfor yang paling umum
ialah pada ragaan tabung sinar katoda
(CRT) dan lampu
pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada
berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
3.
Penggunaan arsen sangat bervariasi
antara lain pada industri pengerasan tembaga dan timbal sebagai bahan pengisi
pembentukan campuran logam, industri pengawet kayu (bersama tembaga dan krom),
untuk melapisi perunggu (menjadikannya berwarna merah tua), industri cat,
keramik, gelas (penjernih dari noda besi), digunakan sebagai agen pendoping dalam peralatan solid-state
seperti transistor.
Galium
arsen digunakan sebagai bahan laser untuk mengkonversi listrik ke cahaya
koheren secara langsung. Arsen juga banyak digunakan dalam masyarakat sebagai
hasil industri, misalnya sebagai bahan pengawet, bahan cat, insektisida,
pestisida, herbisida, campuran dalam
pupuk. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan, seperti penyakit kelamin sipilis,
dan kanker darah (leukemia), tetapi kebanyakan sekarang telah
digantikan dengan obat-obatan modern.
Timbal biarsenat telah digunakan di
abad ke-20 sebagai insektisida untuk
buah, namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya.
4.
Antimon dimanfaatkan dalam produksi
industri semikonduktor dalam produksi dioda dan detektor
infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan
kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah sebagai
penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran antigores, korek
api, obat-obatan dan pipa.
(stibnit) diketahui telah digunakan sebagai
obat-obatan dan kosmetika dalam masa
5. Bismut
oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate dan
subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
·
Magnet permanen yang kuat bisa
dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
·
Bismut
digunakan dalam produksi besi lunak
·
Bismut
sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber
·
Bismut telah duganakan dalam penyolderan,
bismut rendah racun terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan
makanan.
·
Sebagai bahan lapisan kaca keramik.Aloi bismuth
dengan timbel dan antimony digunakan untuk piringan pita stere
·
Bismut
oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate
andsubcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Unsur
pada golongan VA adalah Nitrogen
(N), dimana bentuk diatomik dari
nitrogen adalah unsur yang paling utama dari udara. Unsur-unsur yang lain
adalah termasuk Fosfor
(P), Arsen
(As), Antimon
(Sb), Bismut
(Bi).
2. Golongan VA merupakan unsur logam
utama.
3. Nitrogen
adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna yang memiliki lambang N.
Nitrogen dapat digunakan untuk mempercepat penyulingan minyak, N2 cair
digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan pengisian angin pada kendaraan.
4. Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan
nomor atom 15, berupa nonlogam dan dapat digunakan dalam pembuatan pupuk, dan secara luas
digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan
deterjen.
5. Arsen, arsenik, atau arsenikum
adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As yang bersifat racun.
6. Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambing
Sb dan memiliki daya hantar
listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah.
7. Bismut adalah suatu unsur kimia yang
memiliki lambang Bi yang
mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut
terbakar dengan nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat diamagnetik.
DAFTAR
PUSTAKA
Achmad, H. 2001. Struktur Atom
Struktur Molekul & Sistem Periodik. Bandung: PT CINTRA ADITYA BAKTI
Jeques, marselus. 2013. Unsur Golongan V A. http://jequesgros.blogspot.com/2013/03/unsur-golongan-va.html. Diakses tanggal 9 April 2014
Arif, N.
2013. Unsur Kimia Golongan VA. http://muhammadnoorarif.blogspot.com/2013/11/makalah-unsur-kimia-golongan-va_9917.html.
Diakses pada tanggal 9 April
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar