Selasa, 23 Juni 2015

K.D 3.10 Kelas XI Asam Basa





SMA KELAS XI KD 3.10
(Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum 2)



Disusun oleh
1.      Atiya Kamila (1313023009)
2.      Fitri Ardiani  (1313023029)
3.      Haritsah Ulya (1313023035)
4.      Ni Wayan Novita Sari (1213023045)



 










PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
A.    Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
KI 4. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif  dalam  ranah  abstrak  dan  konkret  sebagai pengembangan  dari  yang  dipelajari  di  sekolah  secara mandiri.

B.     Kompetensi Dasar
1.1  Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.
4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.


C. Materi pokok :  Asam Basa
      Konsep pH

D. Produk:
1.         Pengertian asam basa menurut Arrhenius
2.         Konsep pH dan pOH
3.         Tetapan kesetimbangan air (Kw)
4.         Hubungan pH dengan pOH
5.         Kekuatan asam-basa dan pH larutan
6.         Derajat ionisasi
7.         Tetapan ionisasi asam (Ka)
8.         Hubungan tetapan ionisasi asam (Ka) dengan derajat ionisasi (a)
9.         Hubungan tetapan ionisasi basa (Kb) dengan derajat ionisasi (a)
10.     Indikator asam-basa
11.     Reaksi asam dengan basa
12.     Kelemahan teori asam-basa Arrhenius
13.     Pengertian asam basa menurut Bronsted – Lowry
14.     Asam basa konjugasi
15.     Kelemahan teori asam-basa Bronsted - Lowry
16.     Pengertian asam basa menurut Lewis

E. Proses         :
1.      Menuliskan reaksi ionisasi larutan pada tabel larutan asam dan basa
2.      Mengidentifikasi persamaan ion yang dilepaskan dari reaksi ionisasi pada beberapa larutan asam
3.      Menyebutkan hasil identifikasi persamaan dari tabel larutan asam
4.      Menyimpulkan pengertian asam menurut Arrhenius
5.      Mengidentifikasi persamaan ion yang dilepaskan dari reaksi ionisasi pada beberapa larutan basa
6.      Menyebutkan hasil identifikasi persamaan dari tabel larutan basa
7.      Menyimpulkan pengertian basa menurut Arrhenius
8.      Menyebutkan keunggulan teori asam basa Arrhenius
9.      Menganalisis data pH  larutan (HCl dan NaOH)pada konsentrasi 0,1; 0,01; dan 0,001
10.  Menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl Menentukan besarnya konsentrasi HCl dengan ion H+ dan ion Cl-
11.  Mengidentifikasikan hubungan besarnya konsentrasi H+ terhadap pH masing-masing larutan HCl
12.  Menentukan pH larutan HCl yang diperoleh berdasarkan pH pada tabel dengan pH larutan HCl dengan menggunakan rumus pH
13.  Menentukan besarnya konsentrasi NaOH dengan ion Na+ dan ion OH-
14.  Mengidentifikasikan hubungan besarnya konsentrasi H+ terhadap pH masing-masing larutan NaOH
15.  Menentukan pH larutan HCl yang diperoleh berdasarkan pH pada tabel dengan pH larutan HCl dengan menggunakan rumus pH
16.  Menyebutkan adanya kesesuaian pH dan konsentrasi larutan
17.  Menyimpulkan hubungan pH dan konsentrasi larutan
18.  Menuliskan tetapan kesetimbangan air dari reaksi ionisasi air
19.  Menentukan harga Kw dari tetapan kesetimbangan air
20.  Mengidentifikasi hubungan pKw, pH, dan pOH dari persamaan rumus Kw
21.  Menentukan nilai pOH larutan NaOH     berdasarkan percobaan hubungan pKw dan pH
22.  Menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl dan NaOH
23.  Menentukan konsentrasi ion oh- dari larutan naoh 0,1 m, 0,01 m, 0,001 m
24.  Menuliskan rumusan pOH
25.  Menyebutkan hubungan pKw, pH, dan pOH
26.  Menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl 0,1 M dan larutan CH3COOH 0,1 M
27.  Mengidentifikasi banyaknya jumlah ion H+ pada gambar ilustrasi reaksi ionisasi larutan HCl 0,1M dan larutan CH3COOH 0,1M di dalam air
28.  Menentukan asam kuat dan asam lemah dengan membandingkan jumlah ion H+ pada gambar ilustrasi reaksi ionisasi larutan HCl 0,1M dan larutan CH3COOH 0,1M di dalam air
29.  Menyebutkan asam yang tergolong asam kuat atau asam lemah pada larutan HCl 0,1 M dengan CH3COOH 0,1 M
30.  Menghubungkan konsentrasi larutan dengan tetapan kesetimbangan untuk mendapatkan rumusan derajat ionisasi
31.  Mengajukan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/
32.  Menyebutkan kelemahan teori asam basa Arrhenius
33.  Menuliskan reaksi amonia dalam air
34.  Menganalisis reaksi amonia dalam air terhadap teori asam basa Arrhenius
35.  Menanyakan bahwa pelarut yang dapat digunakan bukan hanya air
36.  Menuliskan reaksi asam klorida dan amonia dalam air berdasarkan teori asam basa Bronsted Lowry
37.  Menganalisis reaksi asam klorida dan amonia dalam air
38.  Menyimpulkan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry
39.  Menganalisis perbedaaan reaksi asam klorida dan amonia dalam air
40.  Menjelaskan mengenai asam basa konjugasi
41.  Menyebutkan keunggulan teori Bronsted Lowry
42.  Menuliskan dan menganalisis reaksi amonia dengan BF3
43.  Menyimpulkan kelemahan teori asam basa Bronsted Lowry dari hasil analisis reaksi amonia dengan BF3
44.  Menyimpulkan pengertian asam basa menurut Lewis berdasarkan analisis reaksi amonia dengan BF3
45.  Mengajukan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/ basa atau titrasiasam/basa
46.  Menjelaskan keunggulan dan kelemahan indikator untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa yang diajukan

C.       Indikator
1.1.1             Menyadari dan yakin bahwa di dalam tubuh manusia mengandung zat yang bersifat asam dan basa sebagai wujud keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
1.1.2             Mensyukuri berbagai manfaat larutan asam-basa dalam kehidupan sehari-hari sebagai hasil pemikiran kreatif manusia.

2.1.1             Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sifat larutan asam dan basa dari berbagai contoh zat yang berasal dari kehidupan sehari-hari.
2.1.2             Disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam kelompok.
2.1.3             Jujur dalam mencatat, menyajikan, dan menggunakan data percobaan asam-basa.
2.1.4             Teliti dalam mengamati perubahan warna indikator yang digunakan dan menentukan pH larutan menggunakan indikator universal.
2.1.5             Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah.
2.2.1             Mengemukakan pendapat dengan santun dalam setiap diskusi kelompok mengenai asam-basa.
2.2.2             Bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.

3.10.1         Mendeskripsikan sifat asam-basa suatu larutan berdasarkan perubahan warna lakmus.
3.10.2         Menjelaskan konsep asam-basa menurut Arrhenius.
3.10.3         Mengukur pH suatu larutan asam-basa menggunakan indikator universal. (proses, keterampilan)
3.10.4         Menentukan besarnya harga pH berdasarkan sifat asam, basa, dan netral.
3.10.5         Menjelaskan konsep pH.
3.10.6         Menghitung pH larutan berdasarkan konsentrasi larutan yang diketahui.
3.10.7         Menjelaskan konsep pKa dan pOH
3.10.8         Menentukan kekuatan asam-basa suatu larutan.
3.10.9         Menghitung pH asam lemah dan basa lemah.
3.10.10     Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat ionisasi (a) dan tetapan kesetimbangan ionisasi.
3.10.11     Menghubungkan derajat pengionan (a) dengan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
3.10.12     Menjelaskan konsep asam-basa menurut Bronsted – Lowry.
3.10.13     Menjelaskan asam-basa konjugasi.
3.10.14     Menjelaskan konsep asam-basa menurut Lewis.

4.10.1         Melakukan percobaan uji asam basa dengan menggunakan kertas lakmus.
4.10.2         Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus merah dan biru pada masing-masing sampel.
4.10.3         Mencatat hasil pengamatan yang diperoleh ke dalam suatu tabel hasil pengamatan.
4.10.4         Menganalisis data hasil pengamatan tentang sifat asam basa suatu larutan.
4.10.5         Menyimpulkan sifat asam basa suatu larutan berdasarkan perubahan warna kertas lakmus.
4.10.6         Menuliskan reaksi ionisasi larutan yang diuji.
4.10.7         Menganalisis hasil reaksi ionisasi dari larutan asam basa.
4.10.8         Menyimpulkan definisi asam basa menurut Arrhenius.
4.10.9         Melakukan percobaan untuk menentukan pH suatu larutan asam basa dengan berbagai konsentrasi menggunakan indikator universal.
4.10.10     Mencocokkan perubahan warna pita indicator universal dari hasil percobaan dengan skala pH secara teliti.
4.10.11     Menentukan konsentrasi ion H+ larutan HCl pada berbagai konsentrasi melalui reksi ionisasinya.
4.10.12     Menuliskan hubungan antara harga pH dengan konsentrasi larutan asam.
4.10.13     Menuliskan rumus hubungan besarnya harga pH dengan konsentrasi ion H+.
4.10.14     Menghitung pH larutan menggunakan rumus.
4.10.15     Menyimpulkan hubungan antara besarnya harga pH dengan konsentrasi ion H+.
4.10.16     Menuliskan reaksi ionisasi air.
4.10.17     Menentukan tetapan kesetimbangan (Kc) dari reaksi ionisasi air.
4.10.18     Menuliskan tetapan kesetimbangan air (Kw).
4.10.19     Menentukan hubungan antara pKw dengan pH, dan pOH.
4.10.20     Menentukan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan berdasarkan konsep Kw.
4.10.21     Menentukan konsentrasi ion OH- larutan NaOH pada berbagai konsentrasi melalui reaksi ionisasinya.
4.10.22     Menuliskan hubungan antara harga pOH dengan konsentrasi larutan basa.
4.10.23     Menuliskan hubungan besarnya harga pOH dengan konsentrasi ion OH-.
4.10.24     Menghitung pOH larutan menggunakan rumus yang diperoleh.
4.10.25     Membandingkan pH hasil perhitungan dengan pH hasil pengamatan.
4.10.26     Menyimpulkan hubungan antara besarnya harga pOH dengan konsentrasi ion OH-.
4.10.27     Menentukan persamaan derajat ionisasi.
4.10.28     Menentukan harga a untuk asam kuat dan basa kuat.
4.10.29     Menentukan harga a untuk asam lemah dan basa lemah.
4.10.30     Menuliskan reaksi ionisasi asam lemah.
4.10.31     Menentukan hubungan antara harga Ka dengan konsentrasi ion H+.
4.10.32     Menentukan jumlah zat yang terionisasi dari suatu asam lemah yang diketahui harga a dan konsentrasi mula-mulanya.
4.10.33     Menentukan rumus umum konsentrasi ion H+ suatu asam lemah.
4.10.34     Menentukan hubungan antara Ka dengan a.
4.10.35     Menuliskan reaksi ionisasi asam lemah.
4.10.36     Menentukan hubungan antara harga Kb dengan konsentrasi ion OH-.
4.10.37     Menentukan jumlah zat yang terionisasi dari suatu basa lemah yang diketahhui harga a dan konsentrasi mula-mulanya.
4.10.38     Menentukan rumus umum konsentrasi ion OH- suatu basa lemah.
4.10.39     Menentukan hubungan antara Kb dengan a.
4.10.40     Menganalisis reaksi asam klorida dengan amonia dalam air.
4.10.41     Menyimpulkan definisi asam-basa menurut Bronsted – Lowry.
4.10.42     Menentukan asam-basa kinjugasi dari suatu larutan.
4.10.43     Menganalisis reaksi amonia dengan BF3.
4.10.44     Menyimpulkan definisi asam-basa menurut Lewis.




















LKS

Tujuan                   : Membuat indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/ basa atau titrasi asam/basa.

Rumusan masalah : _________________________________________________________
Hipotesis         :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Variabel           :
(a) yang dijaga konstan           : ______________________________________
(b) yang dimanipulasi              :______________________________________                          (c) yang merespon       : ______________________________________

Alat dan Bahan
Alat     : 1. Lumpang dan Alu
2. Plat Tetes
3. Pipet Tetes
4. Gelas Kimia
5. Sendok
6. Lap

Bahan : 1. Aquades
2. Larutan HCl pH 1,2,3
3. Larutan CH3COOH pH 4,5,6
4. Larutan NH3 pH 8,9,10
5. Larutan NaOH pH 11,12,13,14
6. Indikator alami yang digunakan ....................

Langkah Kerja       :
1.      Membuat indikator alami terlebih dahulu dengan mengambil ekstrak indikator alami tersebut.
2.      Teteskan  masing-masing larutan dengan pH berbeda ke dalam plat tetes
3.      Amati dan catat warna masing-masing larutan
4.      Teteskan hasil ekstrak indikator ke dalam plat tetes yang sudah berisi larutan dengan pH berbeda
5.      Amati dan catat warna masing-masing larutan yang sudah ditetesi indikator


SKENARIO

Pertemuan 1 :
Kegiatan Pendahuluan
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru    : “Selamat pagi anak-anak”
Murid  : “Selamat pagi, Bu”
Guru    : “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa   : “Baik buuu…”
Guru    : “Ada yang tahu apa yang akan kita pelajari hari ini?”
Murid  : “Asam Basa bu”
Guru     : “Iya benar hari ini kita akan membahas mengenai asam basa. Ada berapa
   sifat larutan yang sudah kalian pelajari di SMP pada materi asam basa?”
Murid  : “sifat-sifat larutan yaitu asam,basa dan juga netral bu.”
Guru    : “iya benar sekali. Apakah ada yang tau air jeruk nipis, air belimbing, asam
    cuka dan asam sulfat itu termasuk dalam golongan sifat larutan apa ?”
Murid  : “Air jeruk nipis, air belimbing, asam cuka dan asam sulfat itu bersifat asam
    bu.”
Guru    : “Ya benar sekali, lalu ibu ingin bertanya kembali apakah kalian masih ingat
    apa sifat larutan dari air sabun, detergen, larutan NaOH dan am
onia (gas)?”
Murid  :  “Saya bu, air sabun, detergen, larutan NaOH dan amonia itu bersifat basa.”
Guru    : “Ya benar sekali nak, namun pada pembelajaran kali ini kita tidak
     mempelajari sifat larutannya saja melainkan kita akan mempelajari
     mengenai teori-teori yang berkaitan dengan asam basa. Apakah ada yang
     sudah tau teori-teori apa saja yang membahas mengenai asam-basa ?”
Murid  : “Belum tahu bu”
Guru    : “Baiklah kalau begitu mari kita mulai pembelajaran hari ini membahas teori-
    teori yang berkaitan dengan asam-basa.”

Kegiatan Inti
Guru    :“ Sekarang coba kalian amati tabel berikut ini” (menampilkan slide)
Tabel larutan asam dan basa
No
Nama Larutan
Pelarut
Warna pada lakmus Merah
Warna pada lakmus Biru
Sifat Larutan
1.
Asam Sulfat/ H2SO4
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam

2.
Magnesium Hidroksida/ Mg(OH)­2
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa

3.
Asam Bromida/ HBr
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam

4.
Kalium Hidroksida/ KOH
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa

5.
Asam Flourida/ HF
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam
6.
Kalsium Hidroksida/ Ca(OH)2
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa
7.
Asam Klorida/ HCl ­
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam
8.
Natrium Hidroksida/ NaOH
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa

Guru        : “Dari tabel tersebut, apa yang dapat kalian amati?
Murid       : “Pelarut semua jenis larutan itu sama bu yaitu air”
Guru        :“Iya benar…Jika ada yang ingin ditanyakan mengenai tabel tersebut silahkan mengajukan pertanyaan ya..?
 Murid      :“Bu , mengapa larutan natrium hidroksida, kalsium hidroksida, kalium hidroksida, dan magnesium hidroksida bersifat basa bu? 
Guru        : “iya pertanyaannya bagus sekali. Yang lainnya ada yang ingin ditanyakan lagi?”
Murid       : “saya bu, mengapa larutan asam klorida, asam bromide, asam klorida, dan asam sulfat bersifat asam ya bu?
Guru        : “Ada lagi yang lain?”
Murid       : “Tidak bu”
Guru        : “apa ada yang bisa menjawab pertanyaan dari teman kalian ?”
Murid diam
Guru        : “baiklah, jika tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan dari teman kalian, sekarang coba kalian diskusikan dengan kelompok kalian. Cobalah kalian ionisasikan larutan pada tabel tersebut!
Murid       : “baik bu..
Guru        : “ibu beri waktu lima menit untuk mengionisasikan larutan pada tabel tersebut!”
Murid       : “iya bu”
Setelah 5 menit
Guru        : “sudah selesai semuanya”
Murid       : “sudah bu”
Guru        : “coba silahkan bagi kelompok 1 tuliskan ionisasi senyawa pada tabel tersebut”
Murid       : “baik bu”
No
Nama Larutan
     Pelarut
Warna pada lakmusMerah
Warna pada lakmus Biru
Sifat Larutan
Ionisasi larutan
1.
Asam Sulfat/ H2SO4
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam

H2SO4           2H+ + SO42-
2.
Magnesium Hidroksida/ Mg(OH)­2
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa

Mg(OH)­2           Mg2+ + 2OH-
3.
Asam Bromida/ HBr
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam

HBr          H+ + Br-
4.
Kalium Hidroksida/ KOH
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa

KOH          K+ + OH-
5.
Asam Flourida/ HF
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam
HF             H+ + F-
6.
Kalsium Hidroksida/ Ca(OH)2
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa
Ca(OH)2            Ca2+ + 2OH-
7.
Asam Klorida/ HCl ­
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam
HCl            H+ + Cl-
8.
Natrium Hidroksida/ NaOH
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa
NaOH          Na+  OH-

Guru          : “iya terimakasih untuk kelompok satu. Sekarang, coba kalian identifikasi persamaannya. Coba siapa yang bisa mengidentifikasikan persamaan pada larutan yang bersifat asam yang terdapat pada tabel tersebut?”
Murid        : “saya bu.. 
Guru          : “iya silahkan Ita ”
Murid        : “persamaan yang terdapat pada tabel tersebut yaitu sama-sama menghasilkan H+
Guru          : “iya benar sekali. Ada  lagi yang ingin menambahkan?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Linda.,.”
Murid        : “sama-sama pelarutnya air bu..”
Guru          : “iya benar juga. Nah sekarang ada yang bias menjelaskan apa itu larutan asam? ”
Murid        : “saya bu”
Guru          : “iya silahkan Andre”
Murid        : “larutan asam yaitu larutan yang menghasilkan H+
Guru          : “iya benar. Lalu apa itu asam?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya Puja, silahkan”
Murid        : “asam adalah suatu zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion H+
Guru          :“Ya,benar sekali. Jawaban dari teman kalian sebutkan tadi merupakan pengertian asam menurut Arrhenius.
Murid        : “ohh gitu ya bu..”
Guru          :selain larutan bersifat asam, netral, ada juga larutan yang bersifat
Murid        : “basa”
Guru          : “ iya benar sekali. Untuk mengetahui tentang basa menurut arrhenius coba perhatikan kembali tabel berikut. (menampilkan slide)

No
Nama Larutan
Pelarut
Warna pada lakmusMerah
Warna pada lakmus Biru
Sifat Larutan
Ionisasi larutan
1.
Asam Sulfat/ H2SO4
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam

H2SO4           2H+ + SO42-
2.
Magnesium Hidroksida/ Mg(OH)­2
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa

Mg(OH)­2           Mg2+ + 2OH-
3.
Asam Bromida/ HBr
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam

HBr          H+ + Br-
4.
Kalium Hidroksida/ KOH
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa

KOH          K+ + OH-
5.
Asam Flourida/ HF
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam
HF             H+ + F-
6.
Kalsium Hidroksida/ Ca(OH)2
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa
Ca(OH)2            Ca2+ + 2OH-
7.
Asam Klorida/ HCl ­
Air (H2O)
Merah
Merah
Asam
HCl            H+ + Cl-
8.
Natrium Hidroksida/ NaOH
Air (H2O)
Biru
Biru
Basa
NaOH          Na+  OH-

Guru          : “Nah, coba kalian sebutkan lagi apa saja yang dapat kalian amati dari tabel di atas mengenai persamaan dari larutan yang bersifat basa
Murid        : “saya bu”
Guru          : “iya silahkan Rohit”
Murid        : “pada tabel tersebut larutan basa sama-sama menghasilkan OH- dan pelarutnya juga sama-sama air bu..
Guru          : “iya benar sekali. Lalu apa itu larutan basa?
Murid        : “larutan basa yaitu larutan yang menghasilkan OH- bu.”
Guru          : “Iya benar. Lalu apa itu basa menurut Arrhenius?”
Murid        : “Basa adalah suatu zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion hidroksida atau ion OH-.
Guru          :Dari hasil analisis yang telah kita lakukan, coba ulangi lagi apa pengertian asam dan basa menurut Arrhenius?”
Murid        : “Saya bu, asam adalah suatu zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion H+. Basa adalah suatu zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion hidroksida atau ion OH-”
Guru          : “iya benar sekali. Baiklah anak-anak kita sudah mempelajari teori asam-basa Arrhenius , ibu ingin bertanya apakah yang menjadi keunggulan dari teori asam basa Arrhenius dibandingkan dengan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli sebelumnya?”
Murid        :”Saya bu, konsep Arrhenius tentang asam-basa Arrhenius tetap diterima sampai sekarang dan lebih unggul dibandingkan teori sebelumnya dikarenakan pada teori Arrhenius kita dapat menentukan besarnya tingkat keasaman suatu larutan yang dilihat dari konsentrasi ion H+ yang dimiliki oleh larutan tersebut.”
Guru          :”Ya benar sekali, ada satu keunggulan lagi dari teori asam-basa arrhenius, apakah anak-anak ada yang tahu?”
Murid Diam
Guru          :”Baiklah ibu yang akan menjelaskan keunggulan selanjutnya, pada Arrhenius telah dijelaskan bahwa jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion H+ disebut ion sisa asam.”
Murid        :”Bu, bagaimana dengan basa apakah Arrhenius juga menjelaskan hal yang sama seperti asam?”
Guru          :”Ya Arrhenius juga menjelaskan hal yang sama untuk basa, namun pada basa Arrhenius menjelaskan bahwa ion OH- yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi basa, sedangkan ion positif yang terbentuk dari basa setelah melepas ion OH- disebut kation, bukan sisa basa.”
Guru          :”Baiklah apakah ada yang ingin bertanya tentang teori asam-basa Arrhenius ini?”
Murid        : “tidak bu..”
Guru          : “baiklah sekatang kita lanjutkan pembelajarannya. Setelah kalian mengetahui apa itu asam dan basa menurut Arrhenius, kita akan melanjutkan ke materi berikutnya.  Coba sekarang amati gambar ini” (menampilkan slide)
 






Guru          : “gambar tersebut sama-sama mengandung asam sitrat, apakah tingkat keasamannya sama? Lalu bagaimana kita menyatakan tingkat keasamannya?”

Murid diam

Guru          : “untuk mengetahuinya, itu berkaitan dengan materi yang akan kita pelajari sekarang yaitu mengenai konsep pH, pOH ,pKw serta hubungan pH dan pOH dengan pKw. Nah sekarang coba kalian amati tabel pH beberapa larutan pada berbagai konsentrasi!” (menampilkan slide)
Tabel pH beberapa larutan pada berbagai konsentrasi
[M]
pH larutan
HCl
NaOH
0,1M
1
13
0,01M
2
12
0,001M
3
11
Guru          : “Dari yang kalian amati, adakah yang ingin ditanyakan?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Deni..”
Murid        : “bu, apa itu pH ya bu?”
Guru          : “iya pertanyaan yang bagus. Ada lagi yang ingin bertanya?”
Murid        : “saya bu”
Guru          : “silahkan Susi..”
Murid        : “bu, apa hubungan dari konsentrasi dengan pH suatu larutan bu?”
Guru          : “iya bagus pertanyaannya. Masih ada lagi yang ingn bertanya?”
Murid        : “ saya bu”
Guru          : “iya silahkan Rina..”
Murid        : “bagaimana cara menentukan pH suatu larutan bu?”
Guru          : “iya pertanyaan bagus sekali. Apakah ada lagi yang ingin bertanya?”
Murid        : “tidak bu”
Guru          : “baiklah ada yang bisa menjawab pertanyaan dari teman kalian?”
Murid        : “tidak ada bu”
Guru          : “sekarang coba kalian tuliskan ionisasi dari larutan HCl, silahkan yang ingin menuliskannya didepan..”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Rini..”
Murid        menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl
HCl(aq)                   H+(aq) + Cl-(aq)
Guru          : “lalu berapa konsentrasi dari ionisasi HCl 0,1 M nya? ”
Murid diam
Guru          : “sekarang coba kalian perhatikan. Berapa koefisien dari masing masing reaksi ?”
Murid        : “satu bu..”
Guru          : “iya benar. Jika konsentrasi HCl nya 0,1 M, maka konsentrasi H+ dan Cl- nya berapa? Kaitkan dengan jumlah koefisiennya.”
Murid        : “ konsentrasi H+ yaitu 0,1 M begitu juga konsentrasi Cl- nya 0,1 M juga bu..”
Guru          : “iya tepat sekali, silahkan Rini dituliskan kembali ionisasinya beserta jumlah konsentrasinya
Murid        : “ iya bu” (murid menuliskan dipapan tulis)
HCl(aq)                         H+(aq) + Cl-(aq)
                        0,1M                               0,1M       0,1M
Guru          : “iya tepat sekali. Silahkan Rini duduk kembali. Sekarang coba kalian tuliskan ionisasi larutan HCl 0,01M dan juga jumlah konsentrasinya. Ayo.. siapa yang mau maju menuliskannya?”
Murid        : “saya bu”
Guru          : “silahkan Tuti..”
Murid        : “baik bu” (murid menuliskan didepan)
HCl(aq)                         H+(aq) + Cl-(aq)
                        0,01M                            0,01M   0,01M
Guru          : “iya nak, terimakasih, silahkan duduk kembali. Bagaimana dengan pekerjaan teman kalian, apakah benar?”
Murid        : “benar bu..”
Guru          : “iya benar ya.. sekarang untuk HCl 0,001 M , siapa yang mau menuliskannya?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “silahkan”
Murid        menuliskan didepan
HCl(aq)                         H+(aq) + Cl-(aq)
                        0,001M                        0,001M      0,001M
Guru          : “terimakasih Neha. Silahkan duduk kembali. Bagaimana dengan pekerjaan teman kalian, apakah benar?”
Murid        : “benar bu.. “
Guru          : “iya memang benar. Sekarang kalian perhatikan kedepan, coba kalian isikan tabel berikut ini sesuai dengan data yang teman kalian tuliskan kedepan dan kalian hitung pHnya”
No
HCl
H+
pH
1
0,1M


2
0,01M


3
0,001M



Murid        : “baik bu”
Guru          : “jika sudah ada yang mengerjakan silahkan maju kedepan untuk menuliskan besarnya hasil pekerjaannya”
Murid        : “saya bu”
Guru          : “iya silahkan Budi..”
Murid        : (menuliskan jawabannya)
No
HCl
H+
pH
1
0,1M
0,1M
1
2
0,01M
0,01M
2
3
0,001M
0,001M
3
Guru          : “iya.. terima kasih Budi. Silahkan duduk kembali. lalu bagaimana hubungan besarnyakonsentrasi H+terhadap pH masing-masinglarutanHCl?
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Ani..”
Murid        : “ menurut saya hubungan besarnyakonsentrasi H+ terhadap pH masing-masinglarutanHCl yaitu semakin besar konsentrasi H+ nya maka pH nya semakin kecil bu.. “
Guru          : “iya benar sekali.. bahwa semakin besar konsentrasi H+ nya maka pH nya semakin kecil. Sekarang coba kalian bandingkan pH larutan HCl yang diperoleh berdasarkan pH pada tabel dengan pH larutan HCl dengan menggunakan rumus pH ” (menampilkan slide)
pH pada tabel = ...              pH pada tabel = ...                  pH pada tabel = ...
pH pada perhitungan          pH pada perhitungan              pH pada perhitungan
pH =  1                                    pH =  1                                    pH =  1
        [H+]                                         [H+]                                         [H+]
pH =  1                                    pH =  1                                    pH =  1
         ....                                            ....                                             ....
     = .....                                         = ....                                         = ....
Guru          : “ada yang ingin maju kedepan menuliskan hasil pemikirannya?”
Murid        : “saya bu.. “
Guru          : “iya silahkan Ria..”
(Ria menuliskan hasil jawabannya kedepan)
pH pada tabel = 1               pH pada tabel = 2                   pH pada tabel = 3
pH pada perhitungan          pH pada perhitungan              pH pada perhitungan
pH =  1                                    pH =  1                                    pH =  1
        [H+]                                         [H+]                                         [H+]
pH =  1                                    pH =  1                                    pH =  1
         0,1                                          0,01                                         0,001
     = 10                                          = 100                                       = 1000
Guru          : “terima kasih Ria.. silahkan duduk kembali. Nah apakah pH larutan pada tabel sama dengan pH larutan HCl pada perhitungan?”
Murid        : “tidak bu.. berarti rumus tersebut tidak bisa digunakan untuk menghitung pH ya bu..?
Guru          : “iya nak.. sekarang coba kalian kerjakan dengan menggunakan perhitungan berikut ini. Ibu beri waktu 5 menit untuk mengerjakannya” (guru menampilkan slide).
pH= i           dimana nilai i adalah faktor
      
1        = ….          , maka 1 = ........ 10

2    = ....          , maka 2 = ........ 100

3    = ......        , maka 3 = ........ 1000

Maka faktor i adalah...
Sehingga dapat dituliskan rumus pH adalah
pH = ....                        gunakan sifat logaritma untuk menjabarkan rumus ini
       = ... ... ... ... ... - ... ... ... ... ..
       = ... ... ... ... ... - ... ... ... ... ...
       = - ... ... ... ...

Setelah 5 menit
Guru          : “sudah selesai..?”
Murid        : “ sudah bu..”
Guru          : “iya silahkan siapa yang mau menuliskan jawabannya kedepan?”
Guru          : “iya silahkan Excel..”
Excel menuliskan jawabnya kedepan
        pH= i           dimana nilai i adalah faktor
      
1        = i          , maka 1 =  i 10

2    = i         , maka 2 = i 100

3    = i       , maka 3 = i 1000

Maka faktor i adalah log
Sehingga dapat dituliskan rumus pH adalah
pH = log                      
1     = log         
1     = log 1 – log 10-1
1     = 0- log 10-1
     1     = - log 10-1
     pH = - log [H+]
Guru          : “iya terima kasih Excel, silahkan duduk kembali. Apakah ada yang
     mempunyai jawaban yang berbeda?”
Murid        : “tidak bu..”
Guru          : “iya jawaban benar ya… untuk menghitung pH kita menggunakan rumus
    pH = -log [H+]. Dari apa yang kita pelajari tadi, apa pengertian dari
    pH?”
Murid        : “pHadalah parameter yang menyatakan konsentrasi ion H+ dalam suatu
   
larutan.
Guru          : “benar.. sekarang kita akan melanjutkan materi tentang konsep Kw.
    Moekul air atau H2O itu hanya sedikit sekali yang mengalami ionisasi.
    Jadi dapat dituliskan ionisasinya yaitu seperti pada slide berikut ini”
    (menampilkan slide).
H2O(I)             H+(aq) + OH-(aq)
Guru          : “ada yang bisa menuliskan tetapan kesetimbangannya?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Nia”
Nia menuliskan tetapan kesetimbangan dari molekul air
                        K =
Guru          : “iya.. sekarang, apabila air yang terionisasi sangat sedikit, maka [H2O] dianggap konstan.  kita anggap Kw = K  [H2O], dan dalam suhu 250C harga Kw yaitu 10-14. sekarang coba Nia, tuliskan persamaannya.”
Murid        : “baik bu.” (Nia menuliskan kembali)
K =
K [H2O] = [H+] [OH-]
Kw = [H+] [OH-]
10-14 = [H+] [OH-]
Guru          : “iya terima kasih Nia. Silahkan duduk kembali. Nah dari sini apakah ada yang ingin ditanyakan?”
Murid        : “tidak bu..”
Guru          : “baiklah sekarang kita lanjutkan lagi pembelajarannya. Berdasarkan rumus yang diperoleh,coba kalian tentukan hubungan antara pKw, pH dan pOH sesuai prosedur ini” (menampilkan slide)

Kw            = [H+][OH-]                 (ruas kiri dan kanan dikalikan dengan -log)
……          = ………... + ……
pKw          = ............... + .........    karena –log Kw = -log 10-14, maka pKw = 14
      14        = .................. + ..................    
      pOH    = 14 - ............

Guru          : “siapa yang ingin mencoba menyelesaikan persamaan tersebut?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Linda..”
Murid        : (Linda menuliskan jawabannya)
Kw      = [H+][OH-]
        -log Kw   = -log{[H+][OH-]}                             
        -log Kw   =  - log [H+] +(-log [OH-]
pKw    =  pH  + pOH
            14        =  pH + pOH  
            pOH    = 14 - pH
Guru          : “iya terimakasih Nia, pekerjaanmu baik sekali. Silahkan duduk. Sekarang apakah ada yang mempunyai pendapat yang berbeda?”
Murid        : “tidak ada bu..”
Guru          : “iya benar jawaban yang dituliskan oleh teman kalian Nia. Lalu apa yang dimaksud dengan pOH tersebut?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Deni..”
Murid        : “berdasarkan apa yang sudah kita pelajari, pOH adalah parameter yang menyatakan konsentrasi ion OH- dalam suatu larutan, yang besarnya negative logaritma konsentrasi ion OH-  . secara matematis pOH dinyatakan :
pOH = -log [OH-]
 
Guru          : “iya jawabannya bagus sekali. Apa ada yang mempunyai jawaban yang berbeda?”
Murid        : “tidak bu..”
Guru          : “iya memang benar bahwa pOH adalah parameter yang menyatakan konsentrasi ion OH- dalam suatu larutan, yang besarnya negative logaritma konsentrasi ion OH- . Nah sekarang siapa yang bisa menyimpulkan hubungan antara pKw, pH dan pOH?”
Beberapa murid mengangkat tangan
Guru          : “iya , coba silahkan Deri..”
Murid        : “jadi hubungan antara pKw, pH dan pOH yaitu harga pKw merupakan jumlah harga dari pH dengan pOH bu..”
Guru          : “iya benar, harga pKw merupakan jumlah harga dari pH dengan pOH. Ada lagi yang ingin menyimpulkan?”
Murid        : “ saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Dandi”
Murid        : “dalam larutan berair harga Kw merupakan hasil kali dari ion H+ dengan ion OH-, jika larutannya netral maka ion H+ sama dengan ion OH-. Dalam larutan basa ion H+  lebih sedikit daripada ion OH-, sedangkan dalam larutan asam ion H+ lebih banyak daripada ion OH-
Guru          : “iya benar sekali. Sekarang coba kalian kerjakan latihan berikut ini!. Ibu memberikan waktu 10 menit untuk mengerjakannya)
(menampilkan slide)
Hitunglah pH untuk larutan dengan konsentrasi di bawah ini:
a.         KOH 0,02M
b.        H2SO4 0,1M
c.         Ca(OH)2 10-4M
d.        HNO3 0,01M
Setelah 10 menit
Guru          : “apakah sudah selesai mengerjakannya anak-anak?”
Murid        : “sudah bu..”
Guru          : “Coba Nila, Septi, Agung, dan Yogi kerjakan kedepan”
Nila, Septi, Agung, dan Yogi menuliskan hasil jawaban mereka kedepan
a.       pH larutan KOH 0,02 M
KOH                 K+  +  OH-
0,02                  0,02     0,02
pOH = - log [OH-]
pOH = - log 0,02
pOH = 1,69
pH    = 14-pOH
pH    = 14-1,69
pH    = 12,31

b.      pH larutan H2SO4 0,1M
H2SO4                  2H+  +  SO42-
0,1                       0,2        0,1
pH = - log [H+]
pH = - log 0,2
pH = 0,698
c.       pH larutan Ca(OH)2 10-4M
Ca(OH)2                  Ca2+  +  2OH-
10-4                           10-4         2x10-4
pOH = - log [OH-]
pOH = - log 2x 10-4
pOH = 3,69
pH    = 14-pH
pH    = 14-3,69
pH    = 10,31
d.      pH larutan HNO3 0,01M
HNO3                 H+  +  NO3
0,01                    0,01    0,01
pH = - log [H+]
pH = - log 0,01
pH = 2

Guru          : “iya terima kasih. Silahkan duduk kembali. Bagaimana jawaban yang dikerjakan oleh teman kalian, apakah benar?”
Murid        : “benar bu..”
Guru          : baiklah, kalian tampaknya sudah lumayan mengerti mengenai materi asam basa menurt Arrhenius dan konsep pH dan pOH

Kegiatan Penutup
Guru    : ada yang di tanyakan mengenai materi kita hari ini ?
Siswa   : tidak bu..
Guru      : ada yang dapat menyimpulkan untuk mengenai materi pembelajaran kita  hari ini ? coba perwakilan dari kelompok 2.
Siswa     : menurut teori Arrhenius, bahwa asam adalah senyawa yang melepaskan ion H+ jika dilarutkan didalam air, sedangkan basa ialah senyawa yang melepaskan ion OH- jika dilarutkan didalam air.
Guru      : benar sekali, untuk memperdalam ilmu kalian, ibu akan memberikan kalian tugas, kerjakan soal dari halaman 203 sampai 205. Tugas nya di kerjakan di polio.minggu depan kita bahas
Siswa   : baik bu ,
Guru      : oke anak-anak , krna waktu kita sudah habis, maka kita akhiri smpai disini, selamat siang
Siswa     : “siang bu…


Pertemuan 2
KEGIATAN PENDAHULUAN
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru         :  “Selamat pagi anak-anak”
Murid       :  Selamat pagi, Bu”
Guru         :  “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa        :  “Baik buuu…”        
guru memulai untuk memberikan pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari
Guru      : Baiklah anak-anak, selanjutnya kita akan mempelajari hubungan pH dengan pOH, dimana hubungan pH dengan pOH ini dapat diturunkan dari persamaan tetapan kesetimbangan air. Siapa yang masih ingat rumus tetapan kesetimbangan air?
Siswa     : Saya bu. Rumusnya konsentrasi H+ dikali dengan konsentrasi OH-.
Kw = [H+] [OH-]
Guru      : Iya benar sekali. Dari rumus tersebut apa yang sudah kita ketahui?
Siswa     : Harga tetapan seteimbangan air 10-14 bu.
Guru      : Iya benar. Coba kalian masukkan harga Kw ke dalam rumus tersebut.
Siswa     : Jadi rumus menjadi 10-14 = [H+] [OH-] bu...
Guru      : Iya benar. Sekarang kita akan mencari hubungan pH dengan pOH sehingga rumus tersebut akan menjadi
[H+] =
              Dari rumus tersebut kedua ruas kita gunakan negatif logaritma. Sekarang siapa yang bisa menyelesaikan rumus ini?
Siswa     : Saya ingin mencoba bu.
Guru      : Silahkan tulis di papan tulis.
Siswa menuliskan penyelesaian rumus di papan tulis.
Siswa     : [H+] =
                -log [H+] = -log
                 -log [H+] = -log 10-14 – (-log [OH-])
                 pH = 14 – pOH
Guru      : Terima kasih Alif. Silahkan kembali ke tempat duduk. Apakah benar yang ditulis teman kalian di papan tulis?
Siswa     : Iya benar bu.
Guru      : jadi bagaimana apakah kalian sudah mengerti hubungan pH dengan pOH?
Siswa     : Sudah bu..
Kegiatan Penutup
Guru      : Kalau begitu bagaimana kesimpulan dari materi hari ini anak-anak?
Siswa     : Hari ini kita belajar tentang tetapan kesetimbangan air, rumusnya yaitu
Kw = [H+] [OH-]
Guru      : Ada yang ingin menambahkan?
Siswa     : Saya bu. Hari ini kita juga belajar hubungan pH dengan pOH. Rumusnya yaitu
pH = 14 – pOH
              Sehingga, jika nilai pOH semakin besar maka nilai pH akan semakin kecil.
Guru      : Iya benar sekali. Apakah ada yang ingin ditanyakan?
Siswa     : Tidak bu..
Guru      : Baiklah, kalau begitu kalian pelajari materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu tentang derajat ionisasi dan tetapan ionisasi asam.
Siswa     : Iyaa bu..
Guru      : Ibu akhiri, Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Siswa     : Wa’alaikumsalam warrahmatullahiwabarakatuh.

Pertemuan 3
Kegiatan pendahuluan :
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru         :  “Selamat pagi anak-anak”
Murid       :  Selamat pagi, Bu”
Guru         :  “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa        :  “Baik buuu…”   
Guru         :  “Kemarin kita telah mempelajari materi tentang tetapan kesetimbangan
        air. Ada yang masih ingat rumus tetapan kesetimbangan ?
Siswa        :   “Saya bu… rumusnya Kw = [H+] [OH-]”.
Guru         :  “Yaaa…benar.”
    
 “baiklah hari ini ibu akan melanjutkan ke materi kekuatan   
       
asam dan basa, serta derajat ionisasi
Kegiatan Inti :
Guru          :  Menurut kalian, apakah pH larutan HCl 0,1 M dan larutan CH3COOH
       
0,1 M  sama?”
Murid        : “tidak tahu bu..”
Guru          : “coba kalian amati tabel berikut ini!” (menampilkan slide)
[M]
pH larutan
HCl
CH3COOH
NaOH
NH4OH
0,1 M
1
3
13
11
Guru          : “apakah ada yang ingin ditanyakan dari pengamatan tabel tersebut?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan.”
Murid        : “bu, mengapa larutan HCl dan larutan CH3COOH yang mempunyai  
    konsentrasi sama tetapi mempunyai pH yang berbeda ya bu, begitu juga
    dengan larutan NaOH dan NH4OH bu..?”
Guru          : “pertanyaan yang bagus. Apa ada yang ingin bertanya lagi?”
Murid        : “tidak ada bu.”
Guru          : “ada yang bisa menjawab?”
Murid diam
Guru          : “baiklah untuk menjawab pertanyaan Sani, coba Sani kedepan tuliskan
   
reaksi ionisasin larutan HCl 0,1M dan CH3COOH 0,1M !”
Murid        : “baik bu..” (menuliskan reaksi ionisasinya)
                        HCl            H+ + Cl-
                        CH3COOH           H+  +  CH3COO-
Guru          : “apakah benar reaksi ionisasi yang dituliskan oleh Sani?”
Murid diam
Guru          : “baik jawaban Sani benar, namun untuk ionisasi larutan CH3COOH nya
  
yang kurang tepat. Seharusnya reaksi ionisasinya yaitu

              
CH3COOH           H+  +  CH3COO-
Murid        : “bu, mengapa tanda panahnya bolak balik ya bu?”
Guru          : “ pertanyaan yang bagus. Mengapa tanda panahnya bolak balik. Ada
  
yang bisa menjawab?”
Murid diam
Guru          : “jika tidak ada yang bisa menjawabnya, coba kalian amati ilustrasi  
  
berikut ini !
                     (menampilkan slide)
H2OH+ Cl-H2OCl-H+H2O   ClH+H2O H+H2O H+H2OH2O H2O H+Cl-H2OCl-
H2O H+H2OCl- H2OCl-H2OCl-H+H2OCl- H2OCl- H2OH+H2O H+H2O







H2OH2O H2O
H2O  H2O                 H2O
H2O H2O H2O  H2O H2O H2OH2O H2O H2O H2O H2O         H2O







HCl(aq)
 



                                                                       


H2OCH3COOHH2O H+ H2OCH3COOH H2OH2OH2O H2OCH3COO-H2OCH3COOHH2OH2O H+ H2OCH3COOHH2OCH3COOHCH3COO-H2OCH3COOH H2OCH3COOHH2OCH3COOH






H2OH2O H2O
H2O  H2O                 H2O
H2O H2O H2O  H2O H2O H2OH2O H2O H2O H2O H2O         H2O







CH3 COOH(aq)
 







Guru          : “dari hasil pengamatan kalian, mengapa tanda ionisasi larutan  
     CH3COOH bolak balik?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Wati..”
Murid        : “berdasarkan hasil pengamatan saya, jika hubungannya dengan ionisasi,
  
maka HCl terionisasi sempurna sedangkan CH3COOH terionisasi
  
sebagian saja”
Guru          : “iya bagus sekali jawabanmu nak. Apakah ada yang mempunyai
    pendapat yang berbeda?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “iya silahkan Andi”
Murid        : “menurut saya tanda panah bolak balik pada reaksi ionisasi larutan
    CH3COOH karena terjadi pembentukan kembali CH3COOH setelah
    mengion bu..”
Guru          : “iya.. alasan yang bagus Andi. Apakah masih ada lagi yang ingin
    memberikan pendapatnya?”
Murid        : “tidak bu..”
Guru          : “iya jawaban dari Andi dan Wati sudah benar. Lalu larutan mana yang
    lebih bersifat asam kuat atau asam lemah?”
Murid        : “yang asam kuat adalah larutan HCl bu.. sedangkan yang bersifat asam
    lemah yaitu larutan CH3COOH bu..”
Guru          : “iya benar sekali. Ada yang bisa menyimpulkan apa itu larutan bersifat
    asam kuat dan asam lemah?”
Murid        : “saya bu..”
Guru          : “ iya silahkan”.
Murid        : “larutan yang bersifat asam kuat jika molekulnya terionisasi sempurna
    sedangkan larutan yang bersifat asam lemah jika molekulnya terionisasi
    sebagian”
Guru          : “iya benar sekali jawaban Santi. Lalu bagaimana dengan larutan yang
    bersifat basa kuat dan basa lemah?”
Murid        : “larutan yang bersifat basa kuat jika terionisasi sempurna molekul l
    larutannya, sedangkan larutan yang bersifat basa lemah jika molekulnya
    hanya terionisasi sebagian bu..”
Guru          : “iya benar sekali. Berdasarkan konsep reaksi reversible dan irrevesible,
   
reaksi ionisasi HCl itu tergolong reaksi irreversible sedangkan reaksi
   
ionisasi CH3COOH tergolong reaksi reversible.Jika perbandingan
   
antara jumlah yang terionisasi dengan jumlah zat mula-mula disebut
   
derajat ionisasi (α). Seperti pada slide berikut ini”
            Derajat ionisasi (α)=

Guru          : “dari rumus derajat ionisasi tersebut, berapa derajat ionisasi dari larutan
    HCl 0,1 M dalam 1 liter?”
Murid        : “saya bu.. “
Guru          : “iya silahkan Tini.”
Murid        : “derajat ionisasi dari larutan HCl 0,1 M yaitu satu bu..yang diperoleh
   dari  perhitungan derajat ionisasi bu.”
Guru          : “coba dituliskan kedepan perhitunganmu Tini.”
Tini menuliskan jawabannya kedepan
HCl(aq)H+(aq) +  Cl-(aq)
Mula-mula       0,1 mol            0                      0
Reaksi             0,1 mol            0,1mol 0,1mol
Sisa                  0                      0,1 mol            0,1mol

Derajat ionisasi (α)=
α HCl =  = 1
Guru          : “iya terimakasih Tini. Silahkan duduk kembali. Apakah ada yang
    memiliki jawaban yang berbeda?”
Murid        : “tidak bu.”
H2OCH3COOHH2O H+ H2OCH3COOH H2OH2OH2O H2OCH3COO-H2OCH3COOHH2OH2O H+ H2OCH3COOHH2OCH3COOHCH3COO-H2OCH3COOH H2OCH3COOHH2OCH3COOH






Guru          : “iya jawaban dari Tini sudah benar. Sekarang coba perhatikan gambar
   
ini!”






Gambar tersebut adalah molekul yang terdapat pada sistem dari reaksi
            CH3COOH(aq)          CH3COO-(aq) +H+ (aq)
Bila kita hubungkan dengan konsep kesetimbangan yang telah kalian peroleh pada pembahasan kemarin, maka dari reaksi tersebut dari diperoleh kesetimbangannya adalah
            Ka =
Murid        :”Kenapa Ka bu bukan Kc?”
Guru          :”Hal ini dikarenakan pada saat ini kita membahas mengenai
  
kesetimbagan asam basa dan CH3COOH merupakan asam sehingga
  
ditulis dengan Ka”.
Murid        : “Berarti kalau basa juga diubah menjadi Kb ya bu?”
Guru          : “Ya tepat sekali, terdapat dua parameter yang berkaitan dengan kekuatan
  
asam, yaitu derajat ionisasi/𝜆 dan tetapan ionisasi asam (Ka). Jika pada
  
reaksi CH3COOH pada mula-mula adalah a mol, maka berapa kira-kira
  
konsentrasi dari [H+] dan [CH3COO-]?”
Murid        : “a mol bu”
Murid        : “Nol bu karena pada keadaan mula-mula [H+] dan [CH3COO-] belum
  
terurai”.
Guru          : “Tepat sekali dimana [H+] dan [CH3COO-] belum terurai sehingaa
   
konsentrasi awalnya adalah nol. Lalu bagaimana jumlah zatnya yang
    terurai?
Murid        :  (diam).
Guru          : “Tadi telah ibu beritahu bahwa derajat ionisasi merupakan jumlah zat
    yang terurai dibagi dengan jumlah zat mula-mula, lalu berapa zat yang
    terurai sekarang dari a mol CH3COOH mula-mula?
Murid        : “Berarti jumlah zat yang terurai sama dengan jumlah zat mula-mula
     dikali derajat ionisasi dimana, dimana jumlah zat mula-mula adalah a
     mol sehingga jumlah zat yang terurai dapat ditulis dengan
𝜆a mol.”
Guru          :  “Benar sekali, sehingga dapat reaksinya dapat ditulis,
                                                            CH3COOH(aq)          CH3COO-(aq) +    H+ (aq)
Mula-mula                   a mol                           0                      0
Reaksi                         𝜆a mol                         𝜆a mol             𝜆a mol
Sisa                              a- 𝜆a mol                     𝜆a mol             𝜆a mol
Dari rumus kesetimbangan yang telah kalian peroleh tadi maka sekarang nilainya tinggal dimasukkan saja, kalian dapat mencoba dimeja masing-masing.”
Murid        : “Baik bu”
(10 menit kemudian)
Guru          : “Bagaimana ada yang sudah bisa?”
Murid        : “Bu agak susah hanya bisa masukin konsentrasinya aja bu selanjutnya
   
kurang mengerti”
Guru          :baiklah kalian dapat memahami dari uraian yang akan ibu tuliskan
   
dipapan tulis.
     Ka =
     Ka=
Ka=
Besarnya derajat ionisasi <<<<1 yang nilainya sangat kecil sehingga dapat diabaikan dimana nilai dari 1 - α adalah 1
Ka=
Dimana  merupakan konsentrasi asam yang dapat kita lambangkan dengan M sehingga dapat diperoleh derajat ionisasinya sebesar
α =
Murid        : “Oh itu ya bu awal adanya rumus derajat ionisasi yang ada dibuku?
   
Apakah bila reaksi yang terjadi adalah basa seperti NH4OH dalam
   
mencari besarnya derajat ionisasinya sama dengan CH3COOH bu?”
Guru          : “Bila yang kita pakai adalah dalam reaksi basa maka untuk mencari
   
derajat ionisasinya sama dengan pada CH3COOH yang telah ibu
   
tuliskan dipapan tulis, kalian dapat mencobanya nanti di rumah yang   
   
dimana rumusnya diperoleh adalah α =




Kegiatan Penutup :
Guru         :  “Adakah yang ingin ditanyakan tentang materi kita hari ini ?”
Siswa        :  “Tidak buuu…”
Guru      :  “Baik kalau tidak ada yang ditanyakan , ada yang bisa menyimpulkan
     meteri pembelajaran kita hari ini?”
Siswa        :    “Saya buu.. derajat ionisasi rumusnya yaitu :
Derajat ionisasi (α)=
Guru         :  “Ya… benar. Baiklah ini saja materi yang kita pelajari hari ini. Untuk
                      pertemuan selanjutnya, kalian cari informasi mengenai indikator alami.”
Siswa         :  “Baik buuu…”
Guru     : “Baiklah kalau begitu ibu akhiri wassalamu’alaikum wr.wb selamat
                      siang…….

Pertemuan 4 :
Kegiatan pendahuluan
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru    : “Selamat pagi anak-anak”
Murid  : “Selamat pagi, Bu”
Guru    : “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa   : “Baik buuu…”
Guru    :  “Kalian sudah mencari informasi mengenai indikator alami?”
Siswa   : “Sudah bu… “
Guru  : “Kalau sudah…coba apa saja yang dapat digunakan sebagai indikator
                   alami?
Siswa 1  :  “Kunyit buuuu…”
Siswa 2  :  “Wortel bu…”
Siswa 3  :  “Daun pepaya bu…”
Siswa 4  :  “Daun jati bu…”
Guru   :  “Apakah yang kalian sebutkan tadi dapat digunakan sebagai indikator alami ?
(Siswa diam)
Guru    :  “Baiklah agar kalian tahu apa saja yang dapat digunakan sebagai indicator
                  alami maka kita akan melakukan praktikum”.
(Guru dan siswa menuju ke laboratorium kimia)

Kegiatan Inti :

Guru          : “Kalian harus tahu bahwa banyak sekali senyawa yang bersifat asam atau
  
basa, tetapi ada senyawa yang tidak boleh dicicip karena berbahaya.
  
Oleh karena itu diperlukan suatu indikator untuk mengetahui sifat suatu
  
senyawa. Nah, untuk selanjutnya kalian harus mengajukan indikator
  
yang tepat untuk menentukan keasaman asam/ basa atau titrasi
  
asam/basa.“
Murid        : Bagaimana bu caranya ?
Guru          : Kalian harus melakukan percobaan.”
Murid        : Percobaan yang bagaimana bu ?”.
Guru          : Ibu akan memberikan kalian LKS untuk membantu percobaan kalian


LKS

Tujuan                   : Membuat indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/ basa.

Rumusan masalah : _________________________________________________________
Hipotesis         :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Variabel           :
(a) yang dijaga konstan           : ______________________________________
(b) yang dimanipulasi              :______________________________________                          (c) yang merespon       : ______________________________________

Alat dan Bahan
Alat     : 1. Lumpang dan Alu
  2. Plat Tetes
  3. Pipet Tetes
  4. Gelas Kimia
  5. Sendok
  6. Lap

Bahan : 1. Aquades
  2. Larutan HCl pH 1,2,3
  3. Larutan CH3COOH pH 4,5,6
  4. Larutan NH3 pH 8,9,10
  5. Larutan NaOH pH 11,12,13,14
  6. Indikator alami yang digunakan ....................

Langkah Kerja       :
1.      Membuat indikator alami terlebih dahulu dengan mengambil ekstrak indikator alami tersebut.
2.      Teteskan  masing-masing larutan dengan pH berbeda ke dalam plat tetes
3.      Amati dan catat warna masing-masing larutan
4.      Teteskan hasil ekstrak indikator ke dalam plat tetes yang sudah berisi larutan dengan pH berbeda
5.      Amati dan catat warna masing-masing larutan yang sudah ditetesi indikator


 






























Guru          : “hasil pengamatan kalian dituliskan pada lembar LKS yang sudah ibu berikan. Kerjakan soal yang ada diLKS lalu dikumpulkan.

Setelah melakukan percobaan, salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaan mereka mengenai indicator alami.  Dari percobaan tersebut, diharapkan siswa-siswa mampu mengajukan ide tentang bahan alami yang dapat dijadikan sebagai indicator alami. Lalu dilanjutkan materi tentang teori asam basa menurut Bronwsted-Lowry

Murid        :”Bu,saya ingin bertanya mengapa larutan NH3 digolongkan sebagai basa oleh Arrhenius sedangkan NH3 tidak mempunyai gugus hidroksida seperti NaOH, Ba(OH)2 dan Ca(OH)2?”
Guru          :”Pertanyaan yang bagus nak, sebelum menjawab pertanyaan teman kalian adakah yang bisa menuliskan reaksi NH3 dengan air?”
Murid        :”Saya bu ingin mencoba menuliskan.”
Guru          :”Baiklah silahkan maju dan tuliskan jawabanmu di papan tulis.”
Kemudian murid menuliskan persamaan larutan amonia dengan air di papan tulis.
NH3(aq) + H2O(l)                       NH4+(aq) + OH-(aq)
Guru          :”Ya benar sekali apa yang sudah dituliskan temanmu ini, silahkan kembali ke tempat dudukmu nak.”
Murid        :”Baik bu.”
Guru          :”Baiklah sekarang setelah dituliskan reaksi antara amonia dengan air, adakah yang ingin menjawab pertanyaan teman mu tadi?”
Murid        :”Saya bu, meskipun tidak mempunyai gugus hidroksida , larutan amonia (NH3) ternyata bersifat basa. Hal itu terjadi karena NH3 bereaksi dengan air dan membentuk ion OH-. Sesuai dengan teori asam-basa arrhenius bahwa suatu zat dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-).”
Guru          :”Ya benar sekali jawabn yang telah dikemukakan temanmu tadi,
Murid        :” Bu saya ingin bertanya, jadi untuk menunjukkan sifat basanya, larutan NH3 sering ditulis sebagai NH4OH ya bu?”
Guru          :”Ya NH3 sering dituliskan sebagai NH4OH, namun faktanya NH4OH tidak pernah ditemukan yang ada hanya NH3 , ion NH4+ serta ion OH-.”
Murid        :”Bu saya ingin bertanya, sedari tadi yang dibicarakan pelarutnya hanya menggunakan air, lalu didalam air menghasilkan ion H+ dan ion OH-. Apakah Arrhenius juga dapat menjelaskan jika kita menggunakan pelarut yang lain?”
Guru          :”Pertanyaan yang sangat bagus nak, apakah ada yang dapat menjawab pertanyaan temanmu tadi, sebelum itu ibu ingin bertanya apakah kalian tahu pelarut larutan yang dapat digunakan selain air?”
Murid        :”Saya pernah membaca bu pelarut lain yang bisa digunakan antara lain benzena, metanol, alkohol.”
Guru          :”Ya benar sekali, pelarut-pelarut yang sudah disampaikan oleh temanmu tadi, ibu ingin bertanya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan temanmu tadi, dari yang sudah dikemukakan tadi, apakah kalian sudah mengetahui kelemahan dari teori asam-basa Arrhenius?”
Murid        :”Saya ingin menjawab bu, pada teori asam-basa arrhenius kesulitan untuk menjelaskan sifat basa dari NH3, selain itu teori asam-basa arrhenius juga belum mampu menjelaskan sifat asam-basa jika pelarut yang digunakan bukan lah air.”

Kegiatan penutup
Guru          :”Ya benar sekali apa yang disampaikan temanmu tadi, bahkan reaksi yang bernuansa asam-basa juga dapat terjadi tanpa adanya pelarut, dan dengan keadaan seperti ini teori asam-basa arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat asam-basa suatu larutan. Oleh karena kelemahan-kelemahan tersebut, maka muncul lah teori baru, apakah ada yang sudah tahu teori apa yang ibu maksudkan?”
Siswa      :  “Teori Bronsted Lowry bu…”
Guru    :  “Yaa…benar. Teori tersebut akan kita bahas di pertemuan selanjutnya.
                  Oleh karena itu kalian cari informasi mengenai teori tersebut.”
Siswa       :  “Baik bu…”
Guru        : “Baik kalau begitu ibu akhiri slamat siang….”

Pertemuan 5
Kegiatan Pendahuluan :
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru         :  “Selamat pagi anak-anak”
Murid       :  Selamat pagi, Bu”
Guru         :  “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa        :  “Alhamdulillah baik buuu…”    
Guru         :  “Bagaimana anak-anak sudah dibaca mengenai teori asam basa menurut
                      Bronsted Lowry belum ?”
Siswa       :  “Sudah sedikit bu…”
Guru        :  “Baiklah , sekarang ibu mau bertanya mengenai materi sebelumnya. Ada
                    yang masih ingat kelemahan dari teori asam basa Arrhenius  ? “
Sisw     :  “Saya buuu…” pada teori asam-basa arrhenius kesulitan untuk menjelaskan sifat basa dari NH3, selain itu teori asam-basa arrhenius juga belum mampu menjelaskan sifat asam-basa jika pelarut yang digunakan bukan lah air.”

Kegiatan Inti  :
Guru    : “Ya…benar. Baiklah kalau begitu ibu akan menjelaskan teori yang selanjutnya dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry dalam waktu yang bersamaan walaupun mereka bekerja sendiri-sendiri dan mengajukan konsep asam-basa dengan konsep yang sama. Teori selanjutnya yang akan kita bahas lebih dikenal dengan teori asam-basa Bronsted-Lowry.”
Guru    :”Untuk menjelaskan bagaimana konsep dari teori asam-basa Brownsted-Lowry ibu akan menuliskan persamaan seperti berikut:
            HCl(aq) + H2O(l)                    Cl-(aq) + H3O+(aq)      (reaksi 1)
            NH3(aq) + H2O(l)                    NH4+(aq) + OH-(aq)    (reaksi 2)
Coba kalian perhatikan kedua reaksi diatas, apakah yang dapat kalian kemukakan dari dua reaksi tersebut?”
Murid        :”Pada reaksi 1 dan 2 H2O pada reaktan berubah menjadi H3O+ pada reaksi pertama dan OH- pada reaksi kedua pada produk.”
Guru          :”Ya benar sekali, apakah kalian bisa mengemukakan pendapat apa yang menyebabkan H2O pada reaktan berubah menjadi H3O+ pada reaksi pertama dan OH- pada reaksi kedua pada produk.”
Murid        :”Saya ingin mencoba menjawab bu, terjadi pengikatan ion H+ pada reaksi 1 sedangkan terjadi pelepasan ion H+ pada reaksi 2.”
Guru          :”Ya benar sekali, ibu ingin bertanya ion H+ itu berasal dari atom Hidrogen yang melepaskan satu elektron nya, dalam atom Hidrogen terdapat berapa proton dan elektron anak-anak?”
Murid        :”Masing-masing 1 buah bu , 1 elektron dan 1 proton.”
Guru          :”Ya benar sekali, jadi jika Hidrogen sudah melepaskan 1 elektronnya maka kita dapat menyebut hidrogen sebagai apa?”
Murid        :”Saya bu, kita dapat menyebut atom Hidrogen sebagai proton bu karena Hidrogen hanya mempunyai 1 elektron dan 1 proton, maka ketika hidrogen telah melepaskan elektronnya maka kita dapat menyebut ion H+ sebagai proton.”
Guru          :”Ya benar sekali nak.”
Guru          :”Dari apa yang telah kita pelajari dari reaksi amonia dan klorida dalam air, adakah yang dapat menyimpulkan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry?
Murid        :“Asam adalah zat yang bertindak sebagai donor proton sedangkan basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor proton. Dari reaksi diatas dapat kita ketahui bahwa asam klorida adalah asam dan amonia adala basa.
Guru          : “Adakah yang memiliki pendapat berbeda?”
Murid        : “Tidak bu, sama.
Guru          : “Baiklah sekarang adakah dari kalian yang dapat menuliskan reaksi asam klorida dan amonia dalam air?”
Murid        :” Saya bu bisa”
Guru          : “Baiklah sekarang silahkanmaju dan mengerjakan dipapan tulis”
Murid        : (berjalan menuju papan tulis)
                        HCl     +          H2O                             H3O+   +          Cl+
                        NH3     +          H2O                             NH4+   +          OH-
Guru          :”Baiklah terima kasih dan dapat kembali ketempat duduk semula”.
Murid        : “Baik bu (berjalan menuju tempat duduk)
Guru          :”Dari pengertian asam basa menurut Bronsted Lowry yang tadi telah disampaikan oleh teman kalian adakah yang dapat menganalisa manakah yang merupakan asan dan basa dari reaksi yang ada dipapan tulis ini?
Murid        :”Dari reaksi asam klorida dengan air yang bersifat asam adalah HCl karena donor proton, sedangkan H2O adalah basa karena akseptor proton.
Guru          : “Lalu bagaimanakah dengan reaksi amonia dalam air?”
Murid        :”NH3 bersifat basa karena bertindak sebagai akseptor proton dan H2O bersifat asam karena bertindak sebagai donor proton.”
Guru          :”Adakah yang memiliki pendapat lain atau ada yang mau ditanyakan dari reaksi tersebut?”
Murid        :”Bu saya mau bertanya, lalu bagaimanakah sifat dari larutan H3O+ dan Cl- pada reaksi asam klorida dengan air ataupun sifat dari NH4+ pada reaksi amonia dalam air?”
Guru          :”Adakah dari kalian yang dapat menjawab pertanyaan dari teman kalain? Atau masih adakah bagian yang mau ditanyakan lagi selain hal yang disampaikan oleh teman kalian tadi?”
Murid        :”Bu saya masih belum mengerti dimana telah kita ketahui bahwa H2O bersifat netral namun ketika bereaksi dengan asam klorida malah bersifat basa sedangkan bersifat asam ketika bereaksi dengan amonia, bagaimana itu bu?”
Murid        :“Bu saya mau mencoba menjawab.H2O bersifat asam karena kehilangan/donor proton dan menjadi basa yaitu OH-, begitu juga NH3 bersifat basa karena menerima/akseptor proton dan menjadi asam yaitu NH4+. Dimana secara umum, perpindahan proton berlaku dua arah. Jika basa OH- mendapat kembali sebuah proton, asam H2O terbentuk, dimana basa OH- disebut dengan basa konjugasi dari asam H2O. Begitu juga asam NH4+ adalah asam konjugasi dari basa NH3. Jadi NH4+ bersifat asam begitu pula pada H3O+ sebagai asam konjugasi dan Cl- sebagai basa konjugasi pada reaksi asam klorida dengan air.
Guru          :”Benar sekali bahwa Jika basa OH- mendapat kembali sebuah proton, asam H2O dapat  terbentuk, dimana basa OH- disebut dengan basa konjugasi dari asam H2O. Begitu juga asam NH4+ adalah asam konjugasi dari basa NH3. Lalu adakah yang memiliki argumentasi mengapa H2O bersifat basa ketika bereaksi dengan asam klorida dan bersifat asam ketika bereaksi dengan amonia?”

Murid (diam sejenak)
Guru          :”Apakah tidak ada yang dapat membantu ibu untuk menjelaskan pada teman-teman kalian? Baiklah kalian dapat menyimak penjelasan ibu. H2O pada umumnya bersifat netral seperti yang telah kita ketahui, namun ketika H2O bereaksi dengan suatu zat maka sifatnya tergantung pada yang tersebut.
Murid        :”Oh begitu ya bu?”
Guru          :“Baiklah siapakah yang dapat menuliskan reaksi antara NH3 dengan BF3 dipapan tulis?”
(situasi hening terlihat murid mencoba dimeja masing-masing)
Murid        :”Saya bu bisa?” (mulai berjalan menuju papan tulis)
                  NH3              +          BF3                        H3NBF3
(berjalan menuju tempat duduk semula)
Guru          :”Dari reaksi yang telah dituliskan oleh teman kalian, bagaimanakah sifat dari NH3 dan BF3?”
Murid        :” BF3 bersifat asam bu dan  NH3 bersifat basa”
Murid        :”Sepertinya NH3 bersifat asam sedangkan BF3 bersifat basa bu?”
Guru          :”Adakah yang dapat menjelaskan bagaimana kalian mengetahui sifat dari BF3 dan NH3 tersebut?”
(Murid Diam)
Murid        :”Agak sulit bu karena tidak menunjukkan adanya donor atau akseptor proton seperti teori asam basa Bronsted Lowry yang baru kita pelajari”
Guru          :”Benar sekali dari reaksi tersebut tidak menunjukkan adanya akseptor atau donor proton. Dari apa yang telah kalian pahami dari reaksi tersebut apa yang dapat kalian simpulkan dari teori asam basa Bronsted Lowry?”
Murid        :”Reaksi tersebut menunjukkan kelemahan dari teori asam basa Bronsted Lowry dimana ada senyawa yang bersifat asam ata basa namun tidak menunjukkan adanya transfer proton”.
Murid        :”Lalu bagaimana kita mengetahui sifat dari NH3 dan BF3 bila tidak dapat ditinjau dari teori asam basa Bronsted Lowry bu?”
Guru          :”Dari fakta tersebut lahirlah teori asam basa yang kita kenal sebagai teori asam basa Lewis.
(menuliskan reaksi pada papan tulis)
Guru          :”Dari reaksi tersebut NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 dimana NH3 bersifat basa. Sedangkan BF3 menerima pasangan elektron dari NH3 dimana BF3 bersifat asam sehingga terbentuklah H3NBF3.
Murid        :”Iya bu baru mengerti sekarang”
Guru          :”Dari reaksi BF3 dengan NH3 adakah yang dapat menyimpulkan asam basa dari teori Lewis?”
Murid        :”Asam itu yang menerima pasangan elektron sedangkan basa bertindak memberikan atau donor pasangan elektron bu”
Guru          : “ada yang ingin berpendapat lagi?”
Murid        :”tidak bu..

Penutup
Guru          : “Baiklah anak-anak. Itulah materi kita mengenai Larutan asam basa. Kita bersyukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan kita sebagai manusia dengan akal yang kreatif sehingga dengan kreatifitasnya dapat menemukan cara untuk mengemukakan keteraturan sifat larutan berdasarkan konsep asam basa. Nah agar kalian lebih memahami ibu harapkan kalian tidak lupa berlatih mengerjakan soal mengenai larutan asam basa di rumah.
Murid        : “Iya bu”
Guru          : “Ibu akhiri pertemuan kita kali ini. Selamat siang”
Murid        : “Selamat siang bu.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar