SMA
KELAS XI KD 3.10
(Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum
2)
Disusun oleh
1. Atiya
Kamila (1313023009)
2. Fitri
Ardiani (1313023029)
3. Haritsah
Ulya (1313023035)
4. Ni
Wayan Novita Sari (1213023045)
PENDIDIKAN
KIMIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2015
A. Kompetensi
Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
KI 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta
dampak fenomena dan kejadian.
KI
4. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan
konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di
sekolah secara mandiri.
B. Kompetensi
Dasar
1.1 Menyadari
adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.10 Menganalisis sifat larutan
berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.
4.10
Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.
C. Materi pokok : Asam
Basa
Konsep pH
D. Produk:
1.
Pengertian asam basa menurut Arrhenius
2.
Konsep pH dan pOH
3.
Tetapan kesetimbangan air (Kw)
4.
Hubungan pH dengan pOH
5.
Kekuatan asam-basa dan pH larutan
6.
Derajat ionisasi
7.
Tetapan ionisasi asam (Ka)
8.
Hubungan tetapan ionisasi asam (Ka)
dengan derajat ionisasi (a)
9.
Hubungan tetapan ionisasi basa (Kb) dengan derajat ionisasi (a)
10.
Indikator asam-basa
11.
Reaksi asam dengan basa
12.
Kelemahan teori asam-basa Arrhenius
13.
Pengertian asam basa menurut Bronsted – Lowry
14.
Asam basa konjugasi
15.
Kelemahan teori asam-basa Bronsted -
Lowry
16.
Pengertian asam basa menurut Lewis
E. Proses :
1.
Menuliskan
reaksi ionisasi larutan pada tabel larutan asam dan basa
2.
Mengidentifikasi persamaan ion yang dilepaskan dari reaksi ionisasi
pada beberapa larutan asam
3.
Menyebutkan hasil identifikasi persamaan dari tabel
larutan asam
4.
Menyimpulkan pengertian asam menurut
Arrhenius
5.
Mengidentifikasi persamaan ion yang dilepaskan dari reaksi ionisasi
pada beberapa larutan basa
6.
Menyebutkan hasil identifikasi persamaan dari tabel
larutan basa
7.
Menyimpulkan pengertian basa menurut Arrhenius
8.
Menyebutkan keunggulan teori asam basa
Arrhenius
9.
Menganalisis data pH larutan (HCl dan NaOH)pada konsentrasi 0,1; 0,01;
dan 0,001
10. Menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl Menentukan
besarnya konsentrasi HCl dengan ion H+ dan ion Cl-
11. Mengidentifikasikan hubungan besarnya konsentrasi
H+ terhadap pH masing-masing larutan HCl
12. Menentukan pH
larutan HCl yang diperoleh berdasarkan pH pada tabel dengan pH larutan HCl
dengan menggunakan rumus pH
13. Menentukan besarnya konsentrasi NaOH dengan ion Na+
dan ion OH-
14. Mengidentifikasikan hubungan besarnya konsentrasi
H+ terhadap pH masing-masing larutan NaOH
15. Menentukan pH
larutan HCl yang diperoleh berdasarkan pH pada tabel dengan pH larutan HCl
dengan menggunakan rumus pH
16. Menyebutkan
adanya kesesuaian pH dan konsentrasi larutan
17. Menyimpulkan
hubungan pH dan konsentrasi larutan
18. Menuliskan tetapan kesetimbangan air dari reaksi
ionisasi air
19. Menentukan harga Kw dari tetapan kesetimbangan air
20. Mengidentifikasi hubungan pKw, pH, dan pOH dari
persamaan rumus
Kw
21. Menentukan nilai pOH larutan
NaOH berdasarkan percobaan hubungan pKw dan pH
22. Menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl dan NaOH
23. Menentukan
konsentrasi ion oh- dari larutan naoh 0,1 m, 0,01 m, 0,001 m
24. Menuliskan
rumusan pOH
25. Menyebutkan hubungan pKw, pH, dan pOH
26. Menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl 0,1 M dan
larutan CH3COOH 0,1 M
27. Mengidentifikasi banyaknya jumlah ion H+
pada gambar
ilustrasi reaksi ionisasi larutan HCl 0,1M dan larutan CH3COOH 0,1M
di dalam air
28. Menentukan asam kuat dan asam lemah dengan
membandingkan jumlah ion H+ pada gambar ilustrasi reaksi
ionisasi larutan HCl 0,1M dan larutan CH3COOH 0,1M di dalam air
29. Menyebutkan asam yang tergolong asam kuat atau asam
lemah pada larutan HCl 0,1 M dengan CH3COOH 0,1 M
30. Menghubungkan
konsentrasi larutan dengan tetapan kesetimbangan untuk mendapatkan rumusan
derajat ionisasi
31. Mengajukan
indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/
32. Menyebutkan kelemahan teori asam basa Arrhenius
33. Menuliskan
reaksi amonia dalam air
34. Menganalisis
reaksi amonia dalam air terhadap teori asam basa Arrhenius
35. Menanyakan
bahwa pelarut yang dapat digunakan bukan hanya air
36. Menuliskan
reaksi asam klorida dan amonia dalam air berdasarkan teori asam basa Bronsted
Lowry
37. Menganalisis
reaksi asam klorida dan amonia dalam air
38. Menyimpulkan
pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry
39. Menganalisis
perbedaaan reaksi asam klorida dan amonia dalam air
40. Menjelaskan
mengenai asam basa konjugasi
41. Menyebutkan
keunggulan teori Bronsted Lowry
42. Menuliskan
dan menganalisis reaksi amonia dengan BF3
43. Menyimpulkan
kelemahan teori asam basa Bronsted Lowry dari hasil analisis reaksi amonia
dengan BF3
44. Menyimpulkan
pengertian asam basa menurut Lewis berdasarkan analisis reaksi amonia dengan BF3
45. Mengajukan
indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/ basa atau titrasiasam/basa
46. Menjelaskan
keunggulan dan kelemahan indikator untuk menentukan keasaman asam/basa atau
titrasi asam/basa yang diajukan
C.
Indikator
1.1.1
Menyadari dan yakin bahwa di dalam tubuh
manusia mengandung zat yang bersifat asam dan basa sebagai wujud keberadaan
Tuhan Yang Maha Esa.
1.1.2
Mensyukuri berbagai manfaat larutan
asam-basa dalam kehidupan sehari-hari sebagai hasil pemikiran kreatif manusia.
2.1.1
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap sifat larutan asam dan basa dari berbagai contoh zat yang berasal dari
kehidupan sehari-hari.
2.1.2
Disiplin dalam melakukan kegiatan
pembelajaran maupun diskusi dalam kelompok.
2.1.3
Jujur dalam mencatat, menyajikan, dan
menggunakan data percobaan asam-basa.
2.1.4
Teliti dalam mengamati perubahan warna
indikator yang digunakan dan menentukan pH larutan menggunakan indikator
universal.
2.1.5
Ulet dalam mencari sumber pengetahuan
yang mendukung penyelesaian masalah.
2.2.1
Mengemukakan pendapat dengan santun
dalam setiap diskusi kelompok mengenai asam-basa.
2.2.2
Bekerjasama dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan oleh guru.
3.10.1
Mendeskripsikan sifat asam-basa suatu
larutan berdasarkan perubahan warna lakmus.
3.10.2
Menjelaskan konsep asam-basa menurut
Arrhenius.
3.10.3
Mengukur pH suatu larutan asam-basa
menggunakan indikator universal. (proses, keterampilan)
3.10.4
Menentukan besarnya harga pH berdasarkan
sifat asam, basa, dan netral.
3.10.5
Menjelaskan konsep pH.
3.10.6
Menghitung pH larutan berdasarkan
konsentrasi larutan yang diketahui.
3.10.7
Menjelaskan konsep pKa dan pOH
3.10.8
Menentukan kekuatan asam-basa suatu
larutan.
3.10.9
Menghitung pH asam lemah dan basa lemah.
3.10.10 Menghubungkan
kekuatan asam atau basa dengan derajat ionisasi (a)
dan tetapan kesetimbangan ionisasi.
3.10.11 Menghubungkan
derajat pengionan (a) dengan tetapan asam (Ka) atau tetapan
basa (Kb).
3.10.12 Menjelaskan
konsep asam-basa menurut Bronsted – Lowry.
3.10.13 Menjelaskan
asam-basa konjugasi.
3.10.14 Menjelaskan
konsep asam-basa menurut Lewis.
4.10.1
Melakukan percobaan uji asam basa dengan
menggunakan kertas lakmus.
4.10.2
Mengamati perubahan warna yang terjadi
pada kertas lakmus merah dan biru pada masing-masing sampel.
4.10.3
Mencatat hasil pengamatan yang diperoleh
ke dalam suatu tabel hasil pengamatan.
4.10.4
Menganalisis data hasil pengamatan
tentang sifat asam basa suatu larutan.
4.10.5
Menyimpulkan sifat asam basa suatu
larutan berdasarkan perubahan warna kertas lakmus.
4.10.6
Menuliskan reaksi ionisasi larutan yang
diuji.
4.10.7
Menganalisis hasil reaksi ionisasi dari
larutan asam basa.
4.10.8
Menyimpulkan definisi asam basa menurut
Arrhenius.
4.10.9
Melakukan percobaan untuk menentukan pH
suatu larutan asam basa dengan berbagai konsentrasi menggunakan indikator
universal.
4.10.10 Mencocokkan
perubahan warna pita indicator universal dari hasil percobaan dengan skala pH
secara teliti.
4.10.11 Menentukan
konsentrasi ion H+ larutan HCl pada berbagai konsentrasi melalui
reksi ionisasinya.
4.10.12 Menuliskan
hubungan antara harga pH dengan konsentrasi larutan asam.
4.10.13 Menuliskan
rumus hubungan besarnya harga pH dengan konsentrasi ion H+.
4.10.14 Menghitung
pH larutan menggunakan rumus.
4.10.15 Menyimpulkan
hubungan antara besarnya harga pH dengan konsentrasi ion H+.
4.10.16 Menuliskan
reaksi ionisasi air.
4.10.17 Menentukan
tetapan kesetimbangan (Kc) dari reaksi ionisasi air.
4.10.18 Menuliskan
tetapan kesetimbangan air (Kw).
4.10.19 Menentukan
hubungan antara pKw dengan pH, dan pOH.
4.10.20 Menentukan
konsentrasi ion H+ dan OH-
dalam larutan berdasarkan konsep Kw.
4.10.21 Menentukan
konsentrasi ion OH- larutan NaOH pada berbagai konsentrasi
melalui reaksi ionisasinya.
4.10.22 Menuliskan
hubungan antara harga pOH dengan konsentrasi larutan basa.
4.10.23 Menuliskan
hubungan besarnya harga pOH dengan konsentrasi ion OH-.
4.10.24 Menghitung
pOH larutan menggunakan rumus yang diperoleh.
4.10.25 Membandingkan
pH hasil perhitungan dengan pH hasil pengamatan.
4.10.26 Menyimpulkan
hubungan antara besarnya harga pOH dengan konsentrasi ion OH-.
4.10.27 Menentukan
persamaan derajat ionisasi.
4.10.28 Menentukan
harga a
untuk asam kuat dan basa kuat.
4.10.29 Menentukan
harga a
untuk asam lemah dan basa lemah.
4.10.30 Menuliskan
reaksi ionisasi asam lemah.
4.10.31 Menentukan
hubungan antara harga Ka dengan konsentrasi ion H+.
4.10.32 Menentukan
jumlah zat yang terionisasi dari suatu asam lemah yang diketahui harga a
dan konsentrasi mula-mulanya.
4.10.33 Menentukan
rumus umum konsentrasi ion H+ suatu asam lemah.
4.10.34 Menentukan
hubungan antara Ka dengan a.
4.10.35 Menuliskan
reaksi ionisasi asam lemah.
4.10.36 Menentukan
hubungan antara harga Kb dengan konsentrasi ion OH-.
4.10.37 Menentukan
jumlah zat yang terionisasi dari suatu basa lemah yang diketahhui harga a
dan konsentrasi mula-mulanya.
4.10.38 Menentukan
rumus umum konsentrasi ion OH-
suatu basa lemah.
4.10.39 Menentukan
hubungan antara Kb dengan a.
4.10.40 Menganalisis
reaksi asam klorida dengan amonia dalam air.
4.10.41 Menyimpulkan
definisi asam-basa menurut Bronsted – Lowry.
4.10.42 Menentukan
asam-basa kinjugasi dari suatu larutan.
4.10.43 Menganalisis
reaksi amonia dengan BF3.
4.10.44 Menyimpulkan
definisi asam-basa menurut Lewis.
|
LKS
Tujuan
: Membuat indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/ basa atau titrasi asam/basa.
Rumusan
masalah : _________________________________________________________
Hipotesis :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Variabel :
(a)
yang dijaga konstan :
______________________________________
(b)
yang dimanipulasi :______________________________________ (c) yang merespon : ______________________________________
Alat
dan Bahan
Alat
: 1. Lumpang dan Alu
2.
Plat Tetes
3.
Pipet Tetes
4.
Gelas Kimia
5.
Sendok
6.
Lap
Bahan
: 1. Aquades
2.
Larutan HCl pH 1,2,3
3.
Larutan CH3COOH pH 4,5,6
4.
Larutan NH3 pH 8,9,10
5.
Larutan NaOH pH 11,12,13,14
6.
Indikator alami yang digunakan ....................
Langkah Kerja :
1.
Membuat indikator alami terlebih dahulu dengan mengambil
ekstrak indikator alami tersebut.
2.
Teteskan masing-masing
larutan dengan pH berbeda ke dalam plat tetes
3.
Amati dan catat warna masing-masing larutan
4.
Teteskan hasil ekstrak indikator ke dalam plat tetes yang
sudah berisi larutan dengan pH berbeda
5.
Amati dan catat warna masing-masing larutan yang sudah
ditetesi indikator
|
Pertemuan 1 :
Kegiatan Pendahuluan
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam,
kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru : “Selamat pagi anak-anak”
Murid : “Selamat pagi, Bu”
Guru : “Apa
kabar kalian hari ini?”
Siswa : “Baik buuu…”
Siswa : “Baik buuu…”
Guru : “Ada yang tahu apa yang akan kita pelajari
hari ini?”
Murid : “Asam
Basa
bu”
Guru :
“Iya
benar hari ini kita akan membahas mengenai asam basa. Ada berapa
sifat larutan yang sudah kalian pelajari di SMP pada materi asam basa?”
sifat larutan yang sudah kalian pelajari di SMP pada materi asam basa?”
Murid : “sifat-sifat
larutan yaitu asam,basa dan juga netral bu.”
Guru :
“iya benar sekali. Apakah
ada yang tau air jeruk nipis, air belimbing, asam
cuka dan asam sulfat itu termasuk dalam golongan sifat larutan apa ?”
cuka dan asam sulfat itu termasuk dalam golongan sifat larutan apa ?”
Murid :
“Air jeruk nipis, air
belimbing, asam cuka dan asam sulfat itu bersifat asam
bu.”
bu.”
Guru :
“Ya benar sekali, lalu ibu
ingin bertanya kembali apakah kalian masih ingat
apa sifat larutan dari air sabun, detergen, larutan NaOH dan amonia (gas)?”
apa sifat larutan dari air sabun, detergen, larutan NaOH dan amonia (gas)?”
Murid : “Saya
bu, air sabun, detergen, larutan NaOH dan amonia itu bersifat basa.”
Guru : “Ya benar sekali nak, namun pada
pembelajaran kali ini kita tidak
mempelajari sifat larutannya saja melainkan kita akan mempelajari
mengenai teori-teori yang berkaitan dengan asam basa. Apakah ada yang
sudah tau teori-teori apa saja yang membahas mengenai asam-basa ?”
mempelajari sifat larutannya saja melainkan kita akan mempelajari
mengenai teori-teori yang berkaitan dengan asam basa. Apakah ada yang
sudah tau teori-teori apa saja yang membahas mengenai asam-basa ?”
Murid : “Belum
tahu bu”
Guru : “Baiklah kalau begitu mari kita mulai
pembelajaran hari ini membahas teori-
teori yang berkaitan dengan asam-basa.”
teori yang berkaitan dengan asam-basa.”
Kegiatan Inti
Guru :“
Sekarang
coba kalian amati tabel berikut ini” (menampilkan slide)
Tabel
larutan asam dan basa
|
No
|
Nama
Larutan
|
Pelarut
|
Warna
pada lakmus Merah
|
Warna pada lakmus Biru
|
Sifat
Larutan
|
|
1.
|
Asam
Sulfat/ H2SO4
|
Air
(H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
|
2.
|
Magnesium
Hidroksida/ Mg(OH)2
|
Air
(H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
|
3.
|
Asam
Bromida/ HBr
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
|
4.
|
Kalium
Hidroksida/ KOH
|
Air
(H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
|
5.
|
Asam
Flourida/ HF
|
Air
(H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
|
6.
|
Kalsium
Hidroksida/ Ca(OH)2
|
Air
(H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
|
7.
|
Asam
Klorida/ HCl
|
Air
(H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
|
8.
|
Natrium Hidroksida/ NaOH
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Guru :
“Dari tabel tersebut, apa
yang dapat kalian amati?
Murid : “Pelarut semua jenis larutan itu sama
bu yaitu air”
Guru :“Iya benar…Jika ada yang ingin
ditanyakan mengenai tabel tersebut silahkan mengajukan pertanyaan ya..?
Murid :“Bu , mengapa larutan natrium hidroksida, kalsium
hidroksida, kalium hidroksida, dan magnesium hidroksida bersifat basa bu? ”
Guru :
“iya pertanyaannya bagus
sekali. Yang lainnya ada yang ingin ditanyakan lagi?”
Murid :
“saya bu, mengapa larutan
asam klorida, asam bromide, asam klorida, dan asam sulfat bersifat asam ya bu?”
Guru :
“Ada
lagi yang lain?”
Murid :
“Tidak
bu”
Guru :
“apa ada yang bisa menjawab
pertanyaan dari teman kalian ?”
Murid diam
Guru :
“baiklah, jika tidak ada yang
bisa menjawab pertanyaan dari teman kalian, sekarang coba kalian diskusikan
dengan kelompok kalian. Cobalah kalian ionisasikan larutan pada tabel tersebut!”
Murid :
“baik bu.. ”
Guru : “ibu beri waktu lima menit untuk
mengionisasikan larutan pada tabel tersebut!”
Murid : “iya bu”
Setelah 5
menit
Guru : “sudah selesai semuanya”
Murid : “sudah bu”
Guru : “coba silahkan bagi kelompok 1
tuliskan ionisasi senyawa pada tabel tersebut”
Murid : “baik bu”
|
No
|
Nama Larutan
|
Pelarut
|
Warna pada lakmusMerah
|
Warna pada lakmus
Biru
|
Sifat Larutan
|
Ionisasi larutan
|
|
1.
|
Asam
Sulfat/ H2SO4
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
H2SO4 2H+ + SO42-
|
|
2.
|
Magnesium Hidroksida/
Mg(OH)2
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH-
|
|
3.
|
Asam Bromida/ HBr
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
HBr H+ + Br-
|
|
4.
|
Kalium Hidroksida/
KOH
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
KOH K+ + OH-
|
|
5.
|
Asam Flourida/ HF
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
HF H+ + F-
|
|
6.
|
Kalsium Hidroksida/
Ca(OH)2
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH-
|
|
7.
|
Asam Klorida/ HCl
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
HCl H+ + Cl-
|
|
8.
|
Natrium
Hidroksida/ NaOH
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
NaOH Na+ OH-
|
Guru : “iya terimakasih untuk kelompok
satu. Sekarang, coba kalian identifikasi persamaannya. Coba siapa yang bisa
mengidentifikasikan persamaan pada larutan yang bersifat asam yang terdapat
pada tabel tersebut?”
Murid : “saya bu.. ”
Guru : “iya silahkan Ita ”
Murid : “persamaan yang terdapat pada tabel
tersebut yaitu sama-sama menghasilkan H+”
Guru : “iya benar sekali. Ada lagi yang ingin menambahkan?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Linda.,.”
Murid : “sama-sama pelarutnya air bu..”
Guru : “iya benar juga. Nah sekarang ada
yang bias menjelaskan apa itu larutan asam? ”
Murid : “saya bu”
Guru : “iya silahkan Andre”
Murid : “larutan asam yaitu larutan yang
menghasilkan H+”
Guru : “iya benar. Lalu apa itu asam?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya Puja, silahkan”
Murid : “asam adalah suatu
zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion H+ ”
Guru :“Ya,benar sekali. Jawaban dari teman kalian sebutkan
tadi merupakan pengertian asam menurut Arrhenius.
Murid : “ohh gitu ya bu..”
Guru : “selain larutan bersifat asam, netral, ada juga larutan
yang bersifat”
Murid : “basa”
Guru :
“ iya benar sekali. Untuk
mengetahui tentang basa menurut arrhenius coba perhatikan kembali tabel berikut.
(menampilkan slide)
|
No
|
Nama Larutan
|
Pelarut
|
Warna pada lakmusMerah
|
Warna pada lakmus
Biru
|
Sifat Larutan
|
Ionisasi larutan
|
|
1.
|
Asam
Sulfat/ H2SO4
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
H2SO4 2H+ + SO42-
|
|
2.
|
Magnesium Hidroksida/
Mg(OH)2
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH-
|
|
3.
|
Asam Bromida/ HBr
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
HBr H+ + Br-
|
|
4.
|
Kalium Hidroksida/
KOH
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
KOH K+ + OH-
|
|
5.
|
Asam Flourida/ HF
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
HF H+ + F-
|
|
6.
|
Kalsium Hidroksida/
Ca(OH)2
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH-
|
|
7.
|
Asam Klorida/ HCl
|
Air (H2O)
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
HCl H+ + Cl-
|
|
8.
|
Natrium
Hidroksida/ NaOH
|
Air (H2O)
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
NaOH Na+ OH-
|
Guru :
“Nah,
coba kalian sebutkan lagi apa saja yang dapat kalian amati dari tabel di atas mengenai persamaan dari larutan yang bersifat basa”
Murid : “saya bu”
Guru : “iya silahkan Rohit”
Murid :
“pada tabel tersebut larutan
basa sama-sama menghasilkan OH- dan pelarutnya juga sama-sama air
bu..”
Guru :
“iya benar sekali. Lalu apa
itu larutan basa?”
Murid :
“larutan basa yaitu larutan
yang menghasilkan
OH- bu.”
Guru :
“Iya
benar. Lalu apa itu
basa menurut Arrhenius?”
Murid :
“Basa
adalah suatu zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion hidroksida atau ion OH-.”
Guru : “Dari hasil analisis yang telah kita
lakukan, coba ulangi lagi apa pengertian asam dan basa menurut Arrhenius?”
Murid :
“Saya bu, asam
adalah suatu zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion H+.
Basa adalah suatu zat yang di dalam air akan terurai menghasilkan ion
hidroksida atau ion OH-”
Guru : “iya benar sekali. Baiklah
anak-anak kita sudah mempelajari teori asam-basa Arrhenius , ibu ingin bertanya
apakah yang menjadi keunggulan dari teori asam basa Arrhenius dibandingkan
dengan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli sebelumnya?”
Murid :”Saya
bu, konsep Arrhenius tentang asam-basa Arrhenius tetap diterima sampai sekarang
dan lebih unggul dibandingkan teori sebelumnya dikarenakan pada teori Arrhenius
kita dapat menentukan besarnya tingkat keasaman suatu larutan yang dilihat dari
konsentrasi ion H+ yang dimiliki oleh larutan tersebut.”
Guru :”Ya
benar sekali, ada satu keunggulan lagi dari teori asam-basa arrhenius, apakah
anak-anak ada yang tahu?”
Murid Diam
Guru :”Baiklah
ibu yang akan menjelaskan keunggulan selanjutnya, pada Arrhenius telah
dijelaskan bahwa jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu
molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari
asam setelah melepas ion H+ disebut ion sisa asam.”
Murid :”Bu,
bagaimana dengan basa apakah Arrhenius juga menjelaskan hal yang sama seperti
asam?”
Guru :”Ya
Arrhenius juga menjelaskan hal yang sama untuk basa, namun pada basa Arrhenius
menjelaskan bahwa ion OH- yang dapat dihasilkan oleh satu molekul
asam disebut valensi basa, sedangkan ion positif yang terbentuk dari basa
setelah melepas ion OH- disebut kation, bukan sisa basa.”
Guru :”Baiklah
apakah ada yang ingin bertanya tentang teori asam-basa Arrhenius ini?”
Murid : “tidak bu..”
Guru :
“baiklah sekatang kita
lanjutkan pembelajarannya. Setelah kalian mengetahui apa itu
asam dan basa menurut Arrhenius,
kita akan melanjutkan ke materi berikutnya. Coba sekarang amati gambar ini” (menampilkan slide)
Guru : “gambar tersebut sama-sama
mengandung asam sitrat, apakah tingkat keasamannya sama? Lalu bagaimana kita
menyatakan tingkat keasamannya?”
Murid diam
Guru :
“untuk mengetahuinya, itu berkaitan dengan materi yang akan kita pelajari
sekarang yaitu mengenai konsep pH, pOH ,pKw serta hubungan pH dan pOH dengan
pKw. Nah sekarang
coba kalian amati tabel pH beberapa larutan pada berbagai konsentrasi!” (menampilkan
slide)
Tabel pH beberapa larutan
pada berbagai konsentrasi
|
[M]
|
pH larutan
|
|
|
HCl
|
NaOH
|
|
|
0,1M
|
1
|
13
|
|
0,01M
|
2
|
12
|
|
0,001M
|
3
|
11
|
Guru :
“Dari
yang kalian amati, adakah
yang ingin ditanyakan?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Deni..”
Murid : “bu, apa itu pH ya bu?”
Guru : “iya pertanyaan yang bagus. Ada lagi
yang ingin bertanya?”
Murid : “saya bu”
Guru : “silahkan Susi..”
Murid : “bu, apa hubungan dari konsentrasi
dengan pH suatu larutan bu?”
Guru : “iya bagus pertanyaannya. Masih ada
lagi yang ingn bertanya?”
Murid : “ saya bu”
Guru : “iya silahkan Rina..”
Murid : “bagaimana cara menentukan pH suatu
larutan bu?”
Guru : “iya pertanyaan bagus sekali. Apakah
ada lagi yang ingin bertanya?”
Murid : “tidak bu”
Guru : “baiklah ada yang bisa menjawab
pertanyaan dari teman kalian?”
Murid : “tidak ada bu”
Guru : “sekarang coba kalian tuliskan
ionisasi dari larutan HCl, silahkan yang ingin menuliskannya didepan..”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Rini..”
Murid menuliskan reaksi ionisasi larutan HCl
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Guru : “lalu berapa konsentrasi dari
ionisasi HCl 0,1 M nya? ”
Murid diam
Guru : “sekarang coba kalian perhatikan. Berapa
koefisien dari masing masing reaksi ?”
Murid : “satu bu..”
Guru : “iya benar. Jika konsentrasi HCl nya
0,1 M, maka konsentrasi H+ dan Cl- nya berapa? Kaitkan
dengan jumlah koefisiennya.”
Murid : “ konsentrasi H+ yaitu 0,1
M begitu juga konsentrasi Cl- nya 0,1 M juga bu..”
Guru : “iya tepat sekali, silahkan Rini
dituliskan kembali ionisasinya beserta jumlah konsentrasinya
Murid : “ iya bu” (murid menuliskan dipapan
tulis)
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
0,1M 0,1M 0,1M
Guru : “iya tepat sekali. Silahkan Rini
duduk kembali. Sekarang coba kalian tuliskan ionisasi larutan HCl 0,01M dan
juga jumlah konsentrasinya. Ayo.. siapa yang mau maju menuliskannya?”
Murid : “saya bu”
Guru : “silahkan Tuti..”
Murid : “baik bu” (murid menuliskan didepan)
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
0,01M 0,01M 0,01M
Guru : “iya nak, terimakasih, silahkan
duduk kembali. Bagaimana dengan pekerjaan teman kalian, apakah benar?”
Murid : “benar bu..”
Guru : “iya benar ya.. sekarang untuk HCl
0,001 M , siapa yang mau menuliskannya?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “silahkan”
Murid menuliskan didepan
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
0,001M 0,001M 0,001M
Guru : “terimakasih Neha. Silahkan duduk
kembali. Bagaimana dengan pekerjaan teman kalian, apakah benar?”
Murid : “benar bu.. “
Guru : “iya memang benar. Sekarang kalian
perhatikan kedepan, coba kalian isikan tabel berikut ini sesuai dengan data
yang teman kalian tuliskan kedepan dan kalian hitung pHnya”
|
No
|
HCl
|
H+
|
pH
|
|
1
|
0,1M
|
|
|
|
2
|
0,01M
|
|
|
|
3
|
0,001M
|
|
|
Murid : “baik bu”
Guru : “jika sudah ada yang mengerjakan
silahkan maju kedepan untuk menuliskan besarnya hasil pekerjaannya”
Murid : “saya bu”
Guru : “iya silahkan Budi..”
Murid : (menuliskan jawabannya)
|
No
|
HCl
|
H+
|
pH
|
|
1
|
0,1M
|
0,1M
|
1
|
|
2
|
0,01M
|
0,01M
|
2
|
|
3
|
0,001M
|
0,001M
|
3
|
Guru : “iya.. terima kasih Budi. Silahkan duduk kembali. lalu
bagaimana hubungan besarnyakonsentrasi H+terhadap
pH masing-masinglarutanHCl?
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Ani..”
Murid : “ menurut saya hubungan besarnyakonsentrasi H+
terhadap pH masing-masinglarutanHCl yaitu semakin besar konsentrasi H+ nya
maka pH nya semakin kecil bu.. “
Guru : “iya benar sekali.. bahwa semakin besar konsentrasi H+
nya maka pH nya semakin kecil. Sekarang coba kalian bandingkan pH larutan HCl yang
diperoleh berdasarkan pH pada tabel dengan pH larutan HCl dengan menggunakan
rumus pH ” (menampilkan
slide)
pH pada tabel = ... pH pada tabel = ... pH pada tabel = ...
pH pada perhitungan pH pada perhitungan pH pada perhitungan
pH = 1
pH = 1
pH = 1
[H+] [H+] [H+]
pH = 1 pH = 1 pH
= 1
.... .... ....
= ..... = .... = ....
Guru : “ada yang ingin maju kedepan menuliskan hasil pemikirannya?”
Murid : “saya bu.. “
Guru : “iya silahkan Ria..”
(Ria menuliskan hasil jawabannya kedepan)
pH pada tabel = 1 pH pada tabel = 2 pH pada tabel = 3
pH pada perhitungan pH pada perhitungan pH pada perhitungan
pH = 1
pH = 1
pH = 1
[H+] [H+] [H+]
pH = 1 pH
= 1 pH
= 1
0,1 0,01 0,001
= 10 = 100 = 1000
Guru : “terima kasih Ria.. silahkan duduk
kembali. Nah apakah pH larutan pada tabel sama dengan pH larutan HCl pada
perhitungan?”
Murid : “tidak bu.. berarti rumus tersebut
tidak bisa digunakan untuk menghitung pH ya bu..?
Guru : “iya nak.. sekarang coba kalian
kerjakan dengan menggunakan perhitungan berikut ini. Ibu beri waktu 5 menit
untuk mengerjakannya” (guru menampilkan slide).
pH= i
dimana nilai i adalah faktor
1
= ….
, maka 1 = ........ 10
2 = ....
, maka 2 = ........ 100
3 = ......
, maka 3 = ........ 1000
Maka faktor i adalah...
Sehingga dapat dituliskan rumus pH adalah
pH = ....
gunakan sifat logaritma untuk menjabarkan
rumus ini
= ...
... ... ... ... - ... ... ... ... ..
= ...
... ... ... ... - ... ... ... ... ...
= - ...
... ... ...
Setelah 5 menit
Guru : “sudah selesai..?”
Murid : “ sudah bu..”
Guru : “iya silahkan siapa yang mau
menuliskan jawabannya kedepan?”
Guru : “iya silahkan Excel..”
Excel
menuliskan jawabnya kedepan
pH= i
dimana nilai i adalah faktor
1
= i
, maka 1 = i 10
2 = i
, maka 2 = i 100
3 = i
, maka 3 = i 1000
Maka faktor i adalah
log
Sehingga dapat dituliskan rumus pH adalah
pH = log
1 = log
1 = log 1 –
log 10-1
1 = 0- log
10-1
1 = - log 10-1
pH = - log
[H+]
Guru : “iya terima kasih Excel, silahkan
duduk kembali. Apakah ada yang
mempunyai jawaban yang berbeda?”
mempunyai jawaban yang berbeda?”
Murid : “tidak bu..”
Guru : “iya jawaban benar ya… untuk
menghitung pH kita menggunakan rumus
pH = -log [H+]. Dari apa yang kita pelajari tadi, apa pengertian dari
pH?”
pH = -log [H+]. Dari apa yang kita pelajari tadi, apa pengertian dari
pH?”
Murid : “pHadalah
parameter yang menyatakan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan.
larutan.
Guru : “benar.. sekarang kita akan
melanjutkan materi tentang konsep Kw.
Moekul air atau H2O itu hanya sedikit sekali yang mengalami ionisasi.
Jadi dapat dituliskan ionisasinya yaitu seperti pada slide berikut ini”
(menampilkan slide).
Moekul air atau H2O itu hanya sedikit sekali yang mengalami ionisasi.
Jadi dapat dituliskan ionisasinya yaitu seperti pada slide berikut ini”
(menampilkan slide).
H2O(I) H+(aq) + OH-(aq)
Guru : “ada yang bisa menuliskan tetapan kesetimbangannya?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Nia”
Nia menuliskan tetapan kesetimbangan dari molekul air
K
=
Guru : “iya.. sekarang, apabila air yang
terionisasi sangat sedikit, maka [H2O] dianggap konstan. kita anggap Kw = K [H2O], dan dalam suhu 250C
harga Kw yaitu 10-14. sekarang coba Nia, tuliskan persamaannya.”
Murid : “baik bu.” (Nia menuliskan kembali)
K =
K [H2O]
= [H+] [OH-]
Kw = [H+]
[OH-]
10-14
= [H+] [OH-]
Guru : “iya terima kasih Nia. Silahkan
duduk kembali. Nah dari sini apakah ada yang ingin ditanyakan?”
Murid : “tidak bu..”
Guru : “baiklah sekarang kita lanjutkan
lagi pembelajarannya. Berdasarkan rumus yang diperoleh,coba kalian tentukan hubungan
antara pKw, pH dan pOH
sesuai prosedur ini” (menampilkan slide)
Kw =
[H+][OH-] (ruas
kiri dan kanan dikalikan dengan -log)
…… =
………... + ……
pKw =
............... + ......... karena
–log Kw = -log 10-14, maka pKw = 14
14 = .................. +
..................
pOH = 14 - ............
Guru : “siapa yang ingin mencoba
menyelesaikan persamaan tersebut?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Linda..”
Murid : (Linda menuliskan jawabannya)
Kw =
[H+][OH-]
-log Kw = -log{[H+][OH-]}
-log Kw = -
log [H+] +(-log [OH-]
pKw =
pH + pOH
14 =
pH + pOH
pOH =
14 - pH
Guru : “iya terimakasih Nia, pekerjaanmu
baik sekali. Silahkan duduk. Sekarang apakah ada yang mempunyai pendapat yang
berbeda?”
Murid : “tidak ada bu..”
Guru : “iya benar jawaban yang dituliskan
oleh teman kalian Nia. Lalu apa yang dimaksud dengan pOH tersebut?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Deni..”
Murid : “berdasarkan apa yang sudah kita pelajari, pOH adalah parameter yang menyatakan konsentrasi ion
OH- dalam suatu larutan, yang besarnya negative logaritma
konsentrasi ion OH- . secara
matematis pOH dinyatakan :
|
pOH = -log [OH-]
|
Guru : “iya
jawabannya bagus sekali. Apa ada yang mempunyai jawaban yang berbeda?”
Murid : “tidak
bu..”
Guru : “iya memang benar bahwa pOH adalah
parameter yang menyatakan konsentrasi ion OH- dalam suatu larutan,
yang besarnya negative logaritma konsentrasi ion OH- . Nah sekarang
siapa yang bisa menyimpulkan hubungan antara pKw, pH dan
pOH?”
Beberapa murid mengangkat tangan
Guru : “iya , coba silahkan Deri..”
Murid : “jadi hubungan antara pKw, pH dan pOH yaitu harga pKw
merupakan jumlah harga dari pH dengan pOH bu..”
Guru : “iya benar, harga pKw merupakan jumlah harga dari pH
dengan pOH. Ada lagi yang ingin menyimpulkan?”
Murid : “ saya bu..”
Guru : “iya silahkan Dandi”
Murid : “dalam larutan berair harga Kw merupakan hasil kali dari
ion H+ dengan ion OH-, jika larutannya netral maka ion H+
sama dengan ion OH-. Dalam larutan basa ion H+ lebih sedikit daripada ion OH-, sedangkan
dalam larutan asam ion H+ lebih banyak daripada ion OH-“
Guru : “iya benar sekali. Sekarang coba kalian kerjakan latihan
berikut ini!. Ibu memberikan waktu 10 menit untuk mengerjakannya)
(menampilkan
slide)
Hitunglah
pH untuk larutan dengan konsentrasi di bawah ini:
a.
KOH 0,02M
b.
H2SO4 0,1M
c.
Ca(OH)2 10-4M
d.
HNO3 0,01M
Setelah
10 menit
Guru : “apakah sudah selesai mengerjakannya
anak-anak?”
Murid : “sudah bu..”
Guru : “Coba
Nila, Septi, Agung, dan Yogi kerjakan kedepan”
Nila, Septi, Agung, dan Yogi menuliskan hasil jawaban mereka
kedepan
a.
pH larutan KOH 0,02 M
KOH K+ + OH-
0,02 0,02 0,02
pOH =
- log [OH-]
pOH =
- log 0,02
pOH =
1,69
pH = 14-pOH
pH = 14-1,69
pH = 12,31
b. pH larutan H2SO4 0,1M
H2SO4 2H+ + SO42-
0,1 0,2 0,1
pH = - log [H+]
pH = - log 0,2
pH = 0,698
c. pH larutan Ca(OH)2 10-4M
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH-
10-4 10-4 2x10-4
pOH =
- log [OH-]
pOH =
- log 2x 10-4
pOH =
3,69
pH = 14-pH
pH =
14-3,69
pH = 10,31
d.
pH larutan HNO3
0,01M
HNO3 H+ + NO3
0,01 0,01
0,01
pH = - log [H+]
pH = - log 0,01
pH = 2
Guru : “iya terima kasih. Silahkan duduk
kembali. Bagaimana jawaban yang dikerjakan oleh teman kalian, apakah benar?”
Murid : “benar bu..”
Guru :
baiklah, kalian tampaknya sudah lumayan mengerti mengenai materi asam basa
menurt Arrhenius dan konsep pH dan pOH
Kegiatan Penutup
Guru : ada yang di tanyakan mengenai materi kita hari ini ?
Siswa : tidak bu..
Guru : ada yang dapat menyimpulkan untuk mengenai materi
pembelajaran kita hari ini ? coba
perwakilan dari kelompok 2.
Siswa : menurut teori Arrhenius, bahwa asam adalah senyawa yang
melepaskan ion H+ jika dilarutkan didalam air, sedangkan basa ialah
senyawa yang melepaskan ion OH- jika dilarutkan didalam air.
Guru : benar sekali, untuk memperdalam ilmu kalian, ibu akan
memberikan kalian tugas, kerjakan soal dari halaman 203 sampai 205. Tugas nya
di kerjakan di polio.minggu depan kita bahas
Siswa : baik bu ,
Guru : oke anak-anak , krna waktu kita sudah habis, maka kita akhiri
smpai disini, selamat siang
Siswa : “siang bu…
Pertemuan 2
KEGIATAN
PENDAHULUAN
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam,
kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru : “Selamat pagi
anak-anak”
Murid : “Selamat pagi, Bu”
Guru
: “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa : “Baik buuu…”
Siswa : “Baik buuu…”
guru
memulai
untuk
memberikan pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari
Guru : Baiklah anak-anak, selanjutnya kita akan
mempelajari hubungan pH dengan pOH, dimana hubungan pH dengan pOH ini dapat
diturunkan dari persamaan tetapan kesetimbangan air. Siapa yang masih ingat
rumus tetapan kesetimbangan air?
Siswa : Saya bu. Rumusnya konsentrasi H+
dikali dengan konsentrasi OH-.
Kw = [H+]
[OH-]
Guru : Iya benar sekali. Dari rumus tersebut
apa yang sudah kita ketahui?
Siswa : Harga tetapan seteimbangan air 10-14
bu.
Guru : Iya benar. Coba kalian masukkan harga Kw
ke dalam rumus tersebut.
Siswa : Jadi rumus menjadi 10-14 = [H+]
[OH-]
bu...
Guru : Iya benar. Sekarang kita akan mencari
hubungan pH dengan pOH sehingga rumus tersebut akan menjadi
[H+] =
Dari rumus tersebut kedua ruas
kita gunakan negatif logaritma. Sekarang siapa yang bisa menyelesaikan rumus
ini?
Siswa : Saya ingin mencoba bu.
Guru : Silahkan tulis di papan tulis.
Siswa
menuliskan penyelesaian rumus di papan tulis.
Siswa : [H+] =
-log [H+] = -log
-log [H+] = -log 10-14 – (-log [OH-])
pH = 14 – pOH
Guru : Terima kasih Alif. Silahkan kembali ke
tempat duduk. Apakah benar yang ditulis teman kalian di papan tulis?
Siswa : Iya benar bu.
Guru : jadi bagaimana apakah kalian sudah
mengerti hubungan pH dengan pOH?
Siswa : Sudah bu..
Kegiatan Penutup
Guru : Kalau begitu bagaimana kesimpulan dari
materi hari ini anak-anak?
Siswa : Hari ini kita belajar tentang tetapan
kesetimbangan air, rumusnya yaitu
Kw = [H+]
[OH-]
Guru : Ada yang ingin menambahkan?
Siswa : Saya bu. Hari ini kita juga belajar
hubungan pH dengan pOH. Rumusnya yaitu
pH = 14 – pOH
Sehingga, jika nilai pOH semakin
besar maka nilai pH akan semakin kecil.
Guru : Iya benar sekali. Apakah ada yang ingin
ditanyakan?
Siswa : Tidak bu..
Guru : Baiklah, kalau begitu kalian pelajari
materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu tentang derajat ionisasi dan tetapan
ionisasi asam.
Siswa : Iyaa bu..
Guru : Ibu akhiri, Wassalamualaikum
warahmatullahiwabarakatuh.
Siswa : Wa’alaikumsalam warrahmatullahiwabarakatuh.
Pertemuan 3
Kegiatan pendahuluan :
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam,
kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru :
“Selamat
pagi anak-anak”
Murid :
“Selamat pagi, Bu”
Guru
: “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa : “Baik buuu…”
Siswa : “Baik buuu…”
Guru :
“Kemarin kita telah mempelajari materi tentang tetapan kesetimbangan
air. Ada yang masih ingat rumus tetapan kesetimbangan ?
air. Ada yang masih ingat rumus tetapan kesetimbangan ?
Siswa
: “Saya bu… rumusnya Kw = [H+]
[OH-]”.
Guru :
“Yaaa…benar.”
“baiklah hari ini ibu akan melanjutkan ke materi kekuatan
asam dan basa, serta derajat ionisasi”
“baiklah hari ini ibu akan melanjutkan ke materi kekuatan
asam dan basa, serta derajat ionisasi”
Kegiatan Inti :
Guru :
“Menurut
kalian, apakah pH larutan HCl
0,1 M dan larutan CH3COOH
0,1 M sama?”
0,1 M sama?”
Murid : “tidak tahu bu..”
Guru : “coba kalian amati tabel berikut
ini!” (menampilkan slide)
|
[M]
|
pH larutan
|
|||
|
HCl
|
CH3COOH
|
NaOH
|
NH4OH
|
|
|
0,1
M
|
1
|
3
|
13
|
11
|
Guru : “apakah ada yang ingin ditanyakan
dari pengamatan tabel tersebut?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan.”
Murid : “bu, mengapa larutan HCl dan larutan
CH3COOH yang mempunyai
konsentrasi sama tetapi mempunyai pH yang berbeda ya bu, begitu juga
dengan larutan NaOH dan NH4OH bu..?”
konsentrasi sama tetapi mempunyai pH yang berbeda ya bu, begitu juga
dengan larutan NaOH dan NH4OH bu..?”
Guru : “pertanyaan yang bagus. Apa ada yang
ingin bertanya lagi?”
Murid : “tidak ada bu.”
Guru : “ada yang bisa menjawab?”
Murid diam
Guru : “baiklah untuk menjawab pertanyaan
Sani, coba Sani kedepan tuliskan
reaksi ionisasin larutan HCl 0,1M dan CH3COOH 0,1M !”
reaksi ionisasin larutan HCl 0,1M dan CH3COOH 0,1M !”
Murid : “baik bu..” (menuliskan reaksi
ionisasinya)
HCl H+ + Cl-
CH3COOH H+ + CH3COO-
Guru : “apakah benar reaksi ionisasi yang
dituliskan oleh Sani?”
Murid
diam
Guru : “baik jawaban Sani benar, namun
untuk ionisasi larutan CH3COOH nya
yang kurang tepat. Seharusnya reaksi ionisasinya yaitu
yang kurang tepat. Seharusnya reaksi ionisasinya yaitu
CH3COOH H+ + CH3COO-
Murid : “bu, mengapa tanda panahnya bolak
balik ya bu?”
Guru : “ pertanyaan yang bagus. Mengapa
tanda panahnya bolak balik. Ada
yang bisa menjawab?”
yang bisa menjawab?”
Murid
diam
Guru : “jika tidak ada yang bisa menjawabnya,
coba kalian amati ilustrasi
berikut ini !
berikut ini !
(menampilkan
slide)
|
H2OH+ Cl-H2OCl-H+H2O ClH+H2O
H+H2O H+H2OH2O H2O H+Cl-H2OCl-
H2O H+H2OCl- H2OCl-H2OCl-H+H2OCl- H2OCl- H2OH+H2O H+H2O
|
|
H2OH2O
H2O
H2O H2O H2O
H2O
H2O H2O H2O
H2O H2OH2O H2O H2O H2O
H2O H2O
|
|
HCl(aq)
|
|
H2OCH3COOHH2O
H+ H2OCH3COOH
H2OH2OH2O H2OCH3COO-H2OCH3COOHH2OH2O H+ H2OCH3COOHH2OCH3COOHCH3COO-H2OCH3COOH
H2OCH3COOHH2OCH3COOH
|
|
H2OH2O
H2O
H2O H2O H2O
H2O
H2O H2O H2O
H2O H2OH2O H2O H2O H2O
H2O H2O
|
|
CH3
COOH(aq)
|
Guru : “dari hasil pengamatan kalian,
mengapa tanda ionisasi larutan
CH3COOH bolak balik?”
CH3COOH bolak balik?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Wati..”
Murid : “berdasarkan hasil pengamatan saya,
jika hubungannya dengan ionisasi,
maka HCl terionisasi sempurna sedangkan CH3COOH terionisasi
sebagian saja”
maka HCl terionisasi sempurna sedangkan CH3COOH terionisasi
sebagian saja”
Guru : “iya bagus sekali jawabanmu nak.
Apakah ada yang mempunyai
pendapat yang berbeda?”
pendapat yang berbeda?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “iya silahkan Andi”
Murid : “menurut saya tanda panah bolak balik
pada reaksi ionisasi larutan
CH3COOH karena terjadi pembentukan kembali CH3COOH setelah
mengion bu..”
CH3COOH karena terjadi pembentukan kembali CH3COOH setelah
mengion bu..”
Guru : “iya.. alasan yang bagus Andi.
Apakah masih ada lagi yang ingin
memberikan pendapatnya?”
memberikan pendapatnya?”
Murid : “tidak bu..”
Guru : “iya jawaban dari Andi dan Wati
sudah benar. Lalu larutan mana yang
lebih bersifat asam kuat atau asam lemah?”
lebih bersifat asam kuat atau asam lemah?”
Murid : “yang asam kuat adalah larutan HCl
bu.. sedangkan yang bersifat asam
lemah yaitu larutan CH3COOH bu..”
lemah yaitu larutan CH3COOH bu..”
Guru : “iya benar sekali. Ada yang bisa
menyimpulkan apa itu larutan bersifat
asam kuat dan asam lemah?”
asam kuat dan asam lemah?”
Murid : “saya bu..”
Guru : “ iya silahkan”.
Murid : “larutan yang bersifat asam kuat jika
molekulnya terionisasi sempurna
sedangkan larutan yang bersifat asam lemah jika molekulnya terionisasi
sebagian”
sedangkan larutan yang bersifat asam lemah jika molekulnya terionisasi
sebagian”
Guru : “iya benar sekali jawaban Santi.
Lalu bagaimana dengan larutan yang
bersifat basa kuat dan basa lemah?”
bersifat basa kuat dan basa lemah?”
Murid : “larutan yang bersifat basa kuat jika terionisasi
sempurna molekul l
larutannya, sedangkan larutan yang bersifat basa lemah jika molekulnya
hanya terionisasi sebagian bu..”
larutannya, sedangkan larutan yang bersifat basa lemah jika molekulnya
hanya terionisasi sebagian bu..”
Guru : “iya benar sekali. Berdasarkan konsep reaksi reversible dan irrevesible,
reaksi ionisasi HCl itu tergolong reaksi irreversible sedangkan reaksi
ionisasi CH3COOH tergolong reaksi reversible.Jika perbandingan
antara jumlah yang terionisasi dengan jumlah zat mula-mula disebut
derajat ionisasi (α). Seperti pada slide berikut ini”
reaksi ionisasi HCl itu tergolong reaksi irreversible sedangkan reaksi
ionisasi CH3COOH tergolong reaksi reversible.Jika perbandingan
antara jumlah yang terionisasi dengan jumlah zat mula-mula disebut
derajat ionisasi (α). Seperti pada slide berikut ini”
Derajat
ionisasi (α)=
Guru : “dari rumus derajat ionisasi
tersebut, berapa derajat ionisasi dari larutan
HCl 0,1 M dalam 1 liter?”
HCl 0,1 M dalam 1 liter?”
Murid : “saya bu.. “
Guru : “iya silahkan Tini.”
Murid : “derajat ionisasi dari larutan HCl 0,1
M yaitu satu bu..yang diperoleh
dari perhitungan derajat ionisasi bu.”
dari perhitungan derajat ionisasi bu.”
Guru : “coba dituliskan kedepan
perhitunganmu Tini.”
Tini
menuliskan jawabannya kedepan
HCl(aq)H+(aq) + Cl-(aq)
Mula-mula 0,1
mol 0 0
Reaksi 0,1 mol 0,1mol 0,1mol
Sisa 0 0,1 mol 0,1mol
Derajat ionisasi (α)=
α HCl =
= 1
Guru : “iya terimakasih Tini. Silahkan
duduk kembali. Apakah ada yang
memiliki jawaban yang berbeda?”
memiliki jawaban yang berbeda?”
Murid : “tidak bu.”
|
H2OCH3COOHH2O
H+ H2OCH3COOH
H2OH2OH2O H2OCH3COO-H2OCH3COOHH2OH2O H+ H2OCH3COOHH2OCH3COOHCH3COO-H2OCH3COOH
H2OCH3COOHH2OCH3COOH
|
ini!”
Gambar
tersebut adalah molekul yang terdapat pada sistem dari reaksi
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq)
+H+ (aq)
Bila
kita hubungkan dengan konsep kesetimbangan yang telah kalian peroleh pada pembahasan kemarin, maka dari reaksi
tersebut dari diperoleh kesetimbangannya adalah
Ka =
Murid :”Kenapa Ka bu bukan Kc?”
Guru :”Hal ini dikarenakan pada saat ini
kita membahas mengenai
kesetimbagan asam basa dan CH3COOH merupakan asam sehingga
ditulis dengan Ka”.
kesetimbagan asam basa dan CH3COOH merupakan asam sehingga
ditulis dengan Ka”.
Murid : “Berarti kalau basa juga diubah
menjadi Kb ya bu?”
Guru : “Ya tepat sekali, terdapat dua parameter yang
berkaitan dengan kekuatan
asam, yaitu derajat ionisasi/𝜆 dan tetapan ionisasi asam (Ka). Jika pada
reaksi CH3COOH pada mula-mula adalah a mol, maka berapa kira-kira
konsentrasi dari [H+] dan [CH3COO-]?”
asam, yaitu derajat ionisasi/𝜆 dan tetapan ionisasi asam (Ka). Jika pada
reaksi CH3COOH pada mula-mula adalah a mol, maka berapa kira-kira
konsentrasi dari [H+] dan [CH3COO-]?”
Murid : “a mol bu”
Murid : “Nol bu karena pada keadaan mula-mula
[H+] dan [CH3COO-] belum
terurai”.
terurai”.
Guru : “Tepat sekali dimana [H+]
dan [CH3COO-] belum terurai sehingaa
konsentrasi awalnya adalah nol. Lalu bagaimana jumlah zatnya yang
terurai?
konsentrasi awalnya adalah nol. Lalu bagaimana jumlah zatnya yang
terurai?
Murid :
(diam).
Guru :
“Tadi telah ibu beritahu bahwa derajat ionisasi merupakan jumlah zat
yang terurai dibagi dengan jumlah zat mula-mula, lalu berapa zat yang
terurai sekarang dari a mol CH3COOH mula-mula?
yang terurai dibagi dengan jumlah zat mula-mula, lalu berapa zat yang
terurai sekarang dari a mol CH3COOH mula-mula?
Murid :
“Berarti jumlah zat yang terurai sama dengan jumlah zat mula-mula
dikali derajat ionisasi dimana, dimana jumlah zat mula-mula adalah a
mol sehingga jumlah zat yang terurai dapat ditulis dengan 𝜆a mol.”
dikali derajat ionisasi dimana, dimana jumlah zat mula-mula adalah a
mol sehingga jumlah zat yang terurai dapat ditulis dengan 𝜆a mol.”
Guru : “Benar
sekali, sehingga dapat reaksinya dapat ditulis,
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq)
+ H+ (aq)
Mula-mula a
mol 0 0
Reaksi 𝜆a mol 𝜆a mol 𝜆a
mol
Sisa a- 𝜆a mol 𝜆a mol 𝜆a
mol
Dari
rumus kesetimbangan yang telah kalian peroleh tadi maka sekarang nilainya
tinggal dimasukkan saja, kalian dapat mencoba dimeja masing-masing.”
Murid : “Baik bu”
(10 menit kemudian)
Guru : “Bagaimana ada yang sudah bisa?”
Murid : “Bu agak susah hanya bisa masukin konsentrasinya aja bu
selanjutnya
kurang mengerti”
kurang mengerti”
Guru : “baiklah kalian dapat memahami dari uraian yang
akan ibu tuliskan
dipapan tulis.
dipapan tulis.
Ka =
Ka=
Ka=
Besarnya
derajat ionisasi <<<<1 yang nilainya sangat kecil sehingga dapat
diabaikan dimana nilai dari 1 - α adalah 1
Ka=
Dimana
merupakan konsentrasi asam yang dapat kita
lambangkan dengan M sehingga dapat diperoleh derajat ionisasinya sebesar
α =
Murid : “Oh itu ya bu awal adanya rumus
derajat ionisasi yang ada dibuku?
Apakah bila reaksi yang terjadi adalah basa seperti NH4OH dalam
mencari besarnya derajat ionisasinya sama dengan CH3COOH bu?”
Apakah bila reaksi yang terjadi adalah basa seperti NH4OH dalam
mencari besarnya derajat ionisasinya sama dengan CH3COOH bu?”
Guru : “Bila yang kita pakai adalah dalam
reaksi basa maka untuk mencari
derajat ionisasinya sama dengan pada CH3COOH yang telah ibu
tuliskan dipapan tulis, kalian dapat mencobanya nanti di rumah yang
dimana rumusnya diperoleh adalah α =
derajat ionisasinya sama dengan pada CH3COOH yang telah ibu
tuliskan dipapan tulis, kalian dapat mencobanya nanti di rumah yang
dimana rumusnya diperoleh adalah α =
Kegiatan Penutup :
Guru :
“Adakah yang ingin ditanyakan tentang materi kita hari ini ?”
Siswa :
“Tidak buuu…”
Guru :
“Baik kalau tidak ada yang ditanyakan , ada yang bisa menyimpulkan
meteri pembelajaran kita hari ini?”
meteri pembelajaran kita hari ini?”
Siswa
: “Saya buu.. derajat ionisasi
rumusnya yaitu :
“Derajat ionisasi
(α)=
Guru :
“Ya… benar. Baiklah ini saja materi yang kita pelajari hari ini. Untuk
pertemuan selanjutnya, kalian cari informasi mengenai indikator alami.”
pertemuan selanjutnya, kalian cari informasi mengenai indikator alami.”
Siswa :
“Baik buuu…”
Guru : “Baiklah kalau begitu ibu akhiri
wassalamu’alaikum wr.wb selamat
siang…….
siang…….
Pertemuan 4 :
Kegiatan pendahuluan
(Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam,
kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru :
“Selamat pagi anak-anak”
Murid : “Selamat pagi, Bu”
Guru : “Apa
kabar kalian hari ini?”
Siswa : “Baik buuu…”
Siswa : “Baik buuu…”
Guru :
“Kalian sudah mencari informasi mengenai indikator alami?”
Siswa : “Sudah bu… “
Guru
: “Kalau sudah…coba apa saja yang dapat digunakan sebagai indikator
alami?
Siswa 1 : “Kunyit buuuu…”
alami?
Siswa 1 : “Kunyit buuuu…”
Siswa 2 :
“Wortel bu…”
Siswa 3 :
“Daun pepaya bu…”
Siswa 4 :
“Daun jati bu…”
Guru
: “Apakah yang kalian sebutkan
tadi dapat digunakan sebagai indikator alami ?
(Siswa diam)
Guru : “Baiklah agar kalian tahu apa saja yang dapat
digunakan sebagai indicator
alami maka kita akan melakukan praktikum”.
alami maka kita akan melakukan praktikum”.
(Guru dan siswa menuju ke laboratorium kimia)
Kegiatan
Inti :
Guru : “Kalian harus tahu bahwa banyak
sekali senyawa yang bersifat asam atau
basa, tetapi ada senyawa yang tidak boleh dicicip karena berbahaya.
Oleh karena itu diperlukan suatu indikator untuk mengetahui sifat suatu
senyawa. Nah, untuk selanjutnya kalian harus mengajukan indikator
yang tepat untuk menentukan keasaman asam/ basa atau titrasi
asam/basa.“
basa, tetapi ada senyawa yang tidak boleh dicicip karena berbahaya.
Oleh karena itu diperlukan suatu indikator untuk mengetahui sifat suatu
senyawa. Nah, untuk selanjutnya kalian harus mengajukan indikator
yang tepat untuk menentukan keasaman asam/ basa atau titrasi
asam/basa.“
Murid : “Bagaimana bu caranya ?
Guru : “Kalian harus melakukan percobaan.”
Murid : ”Percobaan yang bagaimana bu ?”.
Guru : “Ibu akan memberikan kalian LKS untuk
membantu percobaan kalian
|
LKS
Tujuan
: Membuat indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/ basa.
Rumusan
masalah : _________________________________________________________
Hipotesis :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Variabel :
(a)
yang dijaga konstan :
______________________________________
(b)
yang dimanipulasi :______________________________________ (c) yang merespon : ______________________________________
Alat
dan Bahan
Alat
: 1. Lumpang dan Alu
2. Plat Tetes
3. Pipet Tetes
4. Gelas Kimia
5. Sendok
6. Lap
Bahan
: 1. Aquades
2. Larutan HCl pH 1,2,3
3. Larutan CH3COOH pH
4,5,6
4. Larutan NH3 pH
8,9,10
5. Larutan NaOH pH 11,12,13,14
6. Indikator alami yang
digunakan ....................
Langkah Kerja :
1.
Membuat indikator alami terlebih dahulu dengan mengambil
ekstrak indikator alami tersebut.
2.
Teteskan masing-masing
larutan dengan pH berbeda ke dalam plat tetes
3.
Amati dan catat warna masing-masing larutan
4.
Teteskan hasil ekstrak indikator ke dalam plat tetes yang
sudah berisi larutan dengan pH berbeda
5.
Amati dan catat warna masing-masing larutan yang sudah
ditetesi indikator
|
Guru : “hasil pengamatan kalian dituliskan
pada lembar LKS yang sudah ibu berikan. Kerjakan soal yang ada diLKS lalu
dikumpulkan.
Setelah melakukan percobaan, salah satu kelompok
mempresentasikan hasil percobaan mereka mengenai indicator alami. Dari percobaan tersebut, diharapkan
siswa-siswa mampu mengajukan ide tentang bahan alami yang dapat dijadikan
sebagai indicator alami. Lalu dilanjutkan materi tentang teori asam basa menurut
Bronwsted-Lowry
Murid :”Bu,saya
ingin bertanya mengapa larutan NH3 digolongkan sebagai basa oleh
Arrhenius sedangkan NH3 tidak mempunyai gugus hidroksida seperti
NaOH, Ba(OH)2 dan Ca(OH)2?”
Guru :”Pertanyaan
yang bagus nak, sebelum menjawab pertanyaan teman kalian adakah yang bisa
menuliskan reaksi NH3 dengan air?”
Murid :”Saya
bu ingin mencoba menuliskan.”
Guru :”Baiklah
silahkan maju dan tuliskan jawabanmu di papan tulis.”
Kemudian murid menuliskan persamaan
larutan amonia dengan air di papan tulis.
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq)
+ OH-(aq)
Guru :”Ya
benar sekali apa yang sudah dituliskan temanmu ini, silahkan kembali ke tempat
dudukmu nak.”
Murid :”Baik
bu.”
Guru :”Baiklah
sekarang setelah dituliskan reaksi antara amonia dengan air, adakah yang ingin menjawab
pertanyaan teman mu tadi?”
Murid :”Saya
bu, meskipun tidak mempunyai gugus hidroksida , larutan amonia (NH3)
ternyata bersifat basa. Hal itu terjadi karena NH3 bereaksi dengan
air dan membentuk ion OH-. Sesuai dengan teori asam-basa arrhenius
bahwa suatu zat dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-).”
Guru :”Ya
benar sekali jawabn yang telah dikemukakan temanmu tadi,
Murid :”
Bu saya ingin bertanya, jadi untuk menunjukkan sifat basanya, larutan NH3 sering
ditulis sebagai NH4OH ya bu?”
Guru :”Ya
NH3 sering dituliskan sebagai NH4OH, namun faktanya NH4OH
tidak pernah ditemukan yang ada hanya NH3 , ion NH4+
serta ion OH-.”
Murid :”Bu
saya ingin bertanya, sedari tadi yang dibicarakan pelarutnya hanya menggunakan
air, lalu didalam air menghasilkan ion H+ dan ion OH-.
Apakah Arrhenius juga dapat menjelaskan jika kita menggunakan pelarut yang
lain?”
Guru :”Pertanyaan
yang sangat bagus nak, apakah ada yang dapat menjawab pertanyaan temanmu tadi,
sebelum itu ibu ingin bertanya apakah kalian tahu pelarut larutan yang dapat
digunakan selain air?”
Murid :”Saya
pernah membaca bu pelarut lain yang bisa digunakan antara lain benzena,
metanol, alkohol.”
Guru :”Ya
benar sekali, pelarut-pelarut yang sudah disampaikan oleh temanmu tadi, ibu
ingin bertanya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan temanmu tadi, dari
yang sudah dikemukakan tadi, apakah kalian sudah mengetahui kelemahan dari
teori asam-basa Arrhenius?”
Murid :”Saya
ingin menjawab bu, pada teori asam-basa arrhenius kesulitan untuk menjelaskan
sifat basa dari NH3, selain itu teori asam-basa arrhenius juga belum
mampu menjelaskan sifat asam-basa jika pelarut yang digunakan bukan lah air.”
Kegiatan
penutup
Guru :”Ya
benar sekali apa yang disampaikan temanmu tadi, bahkan reaksi yang bernuansa
asam-basa juga dapat terjadi tanpa adanya pelarut, dan dengan keadaan seperti
ini teori asam-basa arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat asam-basa suatu
larutan. Oleh karena kelemahan-kelemahan tersebut, maka muncul lah teori baru,
apakah ada yang sudah tahu teori apa yang ibu maksudkan?”
Siswa
: “Teori Bronsted Lowry bu…”
Guru : “Yaa…benar. Teori tersebut akan kita bahas di
pertemuan selanjutnya.
Oleh karena itu kalian cari informasi mengenai teori tersebut.”
Oleh karena itu kalian cari informasi mengenai teori tersebut.”
Siswa
: “Baik bu…”
Guru :
“Baik kalau begitu ibu akhiri slamat siang….”
Pertemuan
5
Kegiatan
Pendahuluan :
(Guru masuk kedalam kelas
dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek kehadiran murid.)
Guru :
“Selamat
pagi anak-anak”
Murid :
“Selamat pagi, Bu”
Guru
: “Apa kabar kalian hari ini?”
Siswa : “Alhamdulillah baik buuu…”
Siswa : “Alhamdulillah baik buuu…”
Guru
: “Bagaimana anak-anak sudah
dibaca mengenai teori asam basa menurut
Bronsted Lowry belum ?”
Bronsted Lowry belum ?”
Siswa
: “Sudah sedikit bu…”
Guru
: “Baiklah , sekarang ibu mau
bertanya mengenai materi sebelumnya. Ada
yang masih ingat kelemahan dari teori asam basa Arrhenius ? “
yang masih ingat kelemahan dari teori asam basa Arrhenius ? “
Sisw :
“Saya buuu…” pada teori asam-basa arrhenius kesulitan
untuk menjelaskan sifat basa dari NH3, selain itu teori asam-basa
arrhenius juga belum mampu menjelaskan sifat asam-basa jika pelarut yang
digunakan bukan lah air.”
Kegiatan Inti :
Guru : “Ya…benar. Baiklah kalau begitu
ibu akan menjelaskan teori yang selanjutnya dikemukakan oleh Johanes N.
Bronsted dan Thomas M. Lowry dalam waktu yang bersamaan walaupun mereka bekerja
sendiri-sendiri dan mengajukan konsep asam-basa dengan konsep yang sama. Teori
selanjutnya yang akan kita bahas lebih dikenal dengan teori asam-basa
Bronsted-Lowry.”
Guru :”Untuk
menjelaskan bagaimana konsep dari teori asam-basa Brownsted-Lowry ibu akan
menuliskan persamaan seperti berikut:
HCl(aq) + H2O(l) Cl-(aq)
+ H3O+(aq) (reaksi
1)
NH3(aq) + H2O(l)
NH4+(aq)
+ OH-(aq) (reaksi 2)
Coba
kalian perhatikan kedua reaksi diatas, apakah yang dapat kalian kemukakan dari
dua reaksi tersebut?”
Murid :”Pada
reaksi 1 dan 2 H2O pada reaktan berubah menjadi H3O+
pada reaksi pertama dan OH- pada reaksi kedua pada produk.”
Guru :”Ya
benar sekali, apakah kalian bisa mengemukakan pendapat apa yang menyebabkan H2O
pada reaktan berubah menjadi H3O+ pada reaksi pertama dan
OH- pada reaksi kedua pada produk.”
Murid :”Saya
ingin mencoba menjawab bu, terjadi pengikatan ion H+ pada reaksi 1
sedangkan terjadi pelepasan ion H+ pada reaksi 2.”
Guru :”Ya
benar sekali, ibu ingin bertanya ion H+ itu berasal dari atom
Hidrogen yang melepaskan satu elektron nya, dalam atom Hidrogen terdapat berapa
proton dan elektron anak-anak?”
Murid :”Masing-masing
1 buah bu , 1 elektron dan 1 proton.”
Guru :”Ya
benar sekali, jadi jika Hidrogen sudah melepaskan 1 elektronnya maka kita dapat
menyebut hidrogen sebagai apa?”
Murid :”Saya
bu, kita dapat menyebut atom Hidrogen sebagai proton bu karena Hidrogen hanya
mempunyai 1 elektron dan 1 proton, maka ketika hidrogen telah melepaskan
elektronnya maka kita dapat menyebut ion H+ sebagai proton.”
Guru :”Ya
benar sekali nak.”
Guru :”Dari apa yang telah kita pelajari
dari reaksi amonia dan klorida dalam air, adakah yang dapat menyimpulkan
pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry?
Murid :“Asam adalah zat yang bertindak
sebagai donor proton sedangkan basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor
proton. Dari reaksi diatas dapat kita ketahui bahwa asam klorida adalah asam
dan amonia adala basa.
Guru :
“Adakah
yang memiliki pendapat berbeda?”
Murid :
“Tidak
bu, sama.”
Guru :
“Baiklah
sekarang adakah dari kalian yang dapat menuliskan reaksi asam klorida dan
amonia dalam air?”
Murid :”
Saya
bu bisa”
Guru :
“Baiklah
sekarang silahkanmaju dan mengerjakan dipapan tulis”
Murid :
(berjalan menuju papan tulis)
HCl + H2O H3O+ + Cl+
NH3 + H2O NH4+ + OH-
Guru :”Baiklah terima kasih dan dapat
kembali ketempat duduk semula”.
Murid : “Baik bu (berjalan menuju tempat
duduk)
Guru :”Dari pengertian asam basa menurut
Bronsted Lowry yang tadi telah disampaikan oleh teman kalian adakah yang dapat
menganalisa manakah yang merupakan asan dan basa dari reaksi yang ada dipapan
tulis ini?
Murid :”Dari reaksi asam klorida dengan air
yang bersifat asam adalah HCl karena donor proton, sedangkan H2O
adalah basa karena akseptor proton.
Guru :
“Lalu
bagaimanakah dengan reaksi amonia dalam air?”
Murid :”NH3
bersifat basa karena bertindak sebagai akseptor proton dan H2O
bersifat asam karena bertindak sebagai donor proton.”
Guru :”Adakah yang memiliki pendapat lain
atau ada yang mau ditanyakan dari reaksi tersebut?”
Murid :”Bu saya mau bertanya, lalu
bagaimanakah sifat dari larutan H3O+ dan Cl-
pada reaksi asam klorida dengan air ataupun sifat dari NH4+
pada reaksi amonia dalam air?”
Guru :”Adakah dari kalian yang dapat
menjawab pertanyaan dari teman kalain? Atau masih adakah bagian yang mau
ditanyakan lagi selain hal yang disampaikan oleh teman kalian tadi?”
Murid :”Bu saya masih belum mengerti dimana
telah kita ketahui bahwa H2O bersifat netral namun ketika bereaksi
dengan asam klorida malah bersifat basa sedangkan bersifat asam ketika bereaksi
dengan amonia, bagaimana itu bu?”
Murid :“Bu saya mau mencoba menjawab.H2O
bersifat asam karena kehilangan/donor proton dan menjadi basa yaitu OH-,
begitu juga NH3 bersifat basa karena menerima/akseptor proton dan menjadi
asam yaitu NH4+. Dimana secara umum, perpindahan proton
berlaku dua arah. Jika basa OH- mendapat kembali sebuah proton, asam
H2O terbentuk, dimana basa OH- disebut dengan basa
konjugasi dari asam H2O. Begitu juga asam NH4+
adalah asam konjugasi dari basa NH3. Jadi NH4+ bersifat
asam begitu pula pada H3O+ sebagai asam konjugasi dan Cl-
sebagai basa konjugasi pada reaksi asam klorida dengan air.
Guru :”Benar sekali bahwa Jika basa OH-
mendapat kembali sebuah proton, asam H2O dapat terbentuk, dimana basa OH- disebut
dengan basa konjugasi dari asam H2O. Begitu juga asam NH4+
adalah asam konjugasi dari basa NH3. Lalu adakah yang memiliki
argumentasi mengapa H2O bersifat basa ketika bereaksi dengan asam
klorida dan bersifat asam ketika bereaksi dengan amonia?”
Murid (diam sejenak)
Guru :”Apakah tidak ada yang dapat membantu
ibu untuk menjelaskan pada teman-teman kalian? Baiklah kalian dapat menyimak
penjelasan ibu. H2O pada umumnya bersifat netral seperti yang telah
kita ketahui, namun ketika H2O bereaksi dengan suatu zat maka
sifatnya tergantung pada yang tersebut.
Murid :”Oh begitu ya bu?”
Guru :“Baiklah siapakah yang dapat
menuliskan reaksi antara NH3 dengan BF3 dipapan tulis?”
(situasi hening terlihat murid mencoba
dimeja masing-masing)
Murid :”Saya bu bisa?” (mulai berjalan
menuju papan tulis)
NH3 + BF3 H3NBF3
(berjalan menuju tempat duduk semula)
Guru :”Dari reaksi yang telah dituliskan
oleh teman kalian, bagaimanakah sifat dari NH3 dan BF3?”
Murid :”
BF3 bersifat asam bu dan NH3
bersifat basa”
Murid :”Sepertinya NH3
bersifat asam sedangkan BF3 bersifat basa bu?”
Guru :”Adakah yang dapat menjelaskan
bagaimana kalian mengetahui sifat dari BF3 dan NH3 tersebut?”
(Murid Diam)
Murid :”Agak sulit bu karena tidak
menunjukkan adanya donor atau akseptor proton seperti teori asam basa Bronsted
Lowry yang baru kita pelajari”
Guru :”Benar sekali dari reaksi tersebut
tidak menunjukkan adanya akseptor atau donor proton. Dari apa yang telah kalian
pahami dari reaksi tersebut apa yang dapat kalian simpulkan dari teori asam
basa Bronsted Lowry?”
Murid :”Reaksi tersebut menunjukkan
kelemahan dari teori asam basa Bronsted Lowry dimana ada senyawa yang bersifat
asam ata basa namun tidak menunjukkan adanya transfer proton”.
Murid :”Lalu bagaimana kita mengetahui sifat
dari NH3 dan BF3 bila tidak dapat ditinjau dari teori
asam basa Bronsted Lowry bu?”
Guru :”Dari fakta tersebut lahirlah teori
asam basa yang kita kenal sebagai teori asam basa Lewis.
(menuliskan reaksi pada papan tulis)
Guru :”Dari reaksi tersebut NH3
memberikan pasangan elektron kepada BF3 dimana NH3
bersifat basa. Sedangkan BF3 menerima pasangan elektron dari NH3
dimana BF3 bersifat asam sehingga terbentuklah H3NBF3.
Murid :”Iya bu baru mengerti sekarang”
Guru :”Dari reaksi BF3 dengan NH3
adakah yang dapat menyimpulkan asam basa dari teori Lewis?”
Murid :”Asam itu yang menerima pasangan
elektron sedangkan basa bertindak memberikan atau donor pasangan elektron bu”
Guru : “ada yang ingin berpendapat lagi?”
Murid :”tidak bu..”
Penutup
Guru :
“Baiklah anak-anak. Itulah materi kita mengenai Larutan asam basa. Kita
bersyukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan kita sebagai manusia
dengan akal yang kreatif sehingga dengan kreatifitasnya dapat menemukan cara
untuk mengemukakan keteraturan sifat larutan berdasarkan konsep asam basa. Nah agar kalian lebih memahami ibu harapkan kalian tidak
lupa berlatih mengerjakan soal mengenai larutan asam basa di rumah.
Murid :
“Iya bu”
Guru :
“Ibu akhiri pertemuan kita kali ini. Selamat siang”
Murid :
“Selamat siang bu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar