KEWIRAUSAHAAN
Nama :
Atiya Kamila
NPM :
1313023009
Program Studi :
Pendidikan Kimia (A)
PENDIDIKAN
KIMIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2015
BAB I
PEMBAHASAN
1.1
Hakekat
Kewirausahaan
A. Pengertian
Kewirausahaan
Menurut
Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah
suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak
seseorang terhadap tugastugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan
dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun
kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses.
Inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif.
Dari
beberapa konsep yang ada, setidaknya terdapat 6 hakekat penting kewirausahaan.
Di antaranya :
1. Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi,
1994).
2. Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan
adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).
4. Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan
adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan
sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan
adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah
ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan
keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang
dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan
nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi
risiko.
Dari
segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya
sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain
dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang
mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai
kesempatan untuk belajar dan berusaha.
B. Karakteristik
Kewirausahaan
Menurut
David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi
syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti
inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan
mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode
etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi. Hal ini digambarkan
melalui Tabel 1.
Tabel 1. Profil Seorang Wirausahawan
menurut David (1996)

Disamping
itu, dalam suatu penelitian tentang Standarisasi Tes Potensi Kewirausahaan
Pemuda Versi Indonesia; Munawir Yusuf (1999) menemukan adanya 11 ciri atau
indikator kewirausahaan, yaitu:
1.
Motivasi berprestasi
2.
Kemandirian
3.
Kreativitas
4.
Pengambilan resiko (sedang)
5.
Keuletan
6.
Orientasi masa depan
7.
Komunikatif dan reflektif
8.
Kepemimpinan
9.
Locus of Controll
10. Perilaku
instrumental
11. Penghargaan
terhadap uang.
Selain
ciri-ciri yang telah dikemukakan di awal, berikut ini akan dijelaskan secara
lebih mendalam mengenai karakterisitik seorang wirausahawan yang disarikan dari
berbagai sumber.
1.
Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut
Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru (thinking
new thing), oleh karena itu menurutnya, kewirausahaan adalah berfikir dan
bertindak sesuatu yang
baru
atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Oleh
karena itu, kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada
(generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang
untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (inovation is the ability to
apply creative solutions to those
problems
ang opportunities to enhance or to enrich people’s live.
Rahasia
kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih
peluang yang dihadapi tiap Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa
menunggu perintah. Kebiasaan
berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan
inovasi.
2.
Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja
dan Tanggung Jawab
Seorang
wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat di
dalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam
menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad
yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan
usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar.
Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka
wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh
karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha
untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
3.
Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Sesuai
dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup,
maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam
mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha
didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa
harus bergantung pada orang lain.
Seorang
wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah
ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
4.
Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang
menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa
wirausaha adalah seseorang yang menanggung risiko.Wirausaha dalam
mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan
perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya
karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil
risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat,
mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh
hasil.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil
risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang
tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif.
Pengambilan risiko berkaitan dengan
berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan
seseorang pada kemampuan sendiri, maka semakin besar keyakinan orang tersebut
akan kesanggupan mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula
kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang lain sebagai risiko. Oleh
karena itu, pengambil risiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan
kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan.
5.
Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang
memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif
berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif
berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi,
yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security
needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan
aktualisasi diri (self-actualiazation needs).
6.
Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang
yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan
berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan
pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia
akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.
Kuncinya pada kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun
dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap
tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan
yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya
yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
7.
Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Ada tiga hal yang selalu dihadapi
seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan);
kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan
atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas
tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk
mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau
sekurangkurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia.
Hal ini merupakan semacam "intuisi" yang mendorong manusia normal
untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini berkaitan dengan salah satu
potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.
Alasan kedua yang membuat kewirausahaan
itu pada dasarnya untuk
semua orang adalah karena hal itu dapat
dipelajari. Perilaku, konsep, dan teori merupakan hal-hal yang dapat dipelajari
oleh siapapun juga.
Alasan yang ketiga adalah karena fakta
sejarah menunjukkan kepada kita bahwa para wirausaha yang paling berhasil
sekalipun pada dasarnya adalah manusia biasa.
8.
Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan
yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri
dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang
etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung
wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha
yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
9.
Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu
memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin
tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasajasa yang
dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu
menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor
yang baik dalam proses produksi maupun prmasaran. Ia selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang
memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan
nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima
kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang.
10.
Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus
dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang
sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan
usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber
daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi
perusahaanya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang
wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan
yang diperoleh tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.
1.2
Kreatifitas
dalam Kewirausahaan
Seorang wirausahawan harus memiliki
ide-ide yang dihasilkan dari suatu kreatifitas. Kreatifitas ini lah yang akan
membawa wirausahawan untuk melakukan inovasi terhadap bisnisnya. Kreatifitas adalah
inisiatif terhadap penciptaan suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai. Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan
sangat menunjang kemajuan bisnisnya.
Seorang wirausahawan perlu melakukan
kreativitas karena:
1.
Keberhasilan
dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif;
2.
Kreativitas
merupakan sumber yang berharga yang harus dipelihara serta jangan disia-siakan;
3.
Tantangan
baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas baru.
4.
Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Efektif dan Efisien
Perbedaan
antara kreativitas dan kewirausahaan
♦
Kreativitas
Kreativitas
mungkin memberikan atau tidak memberikan perhatian atau berfokus terhadap
faktor lingkungan eksternal. Karena proses creativity berasal dari
arahan dalam diri (inner-directed). Banyak pelukis melakukan apa yang
dianggap secara pribadi adalah baik, dan visi pribadinya yang menjadi ukuran
untuk berbuat sesuatu tanpa harus mengadakan pengecekan kebutuhan di dalam
pasar (market research).
♦
Kewirausahaan
Paling
tidak satu dari mata mereka selalu berfokus pada perubahan lingkungan kalau
bisnis mereka akan memper-oleh sukses. Apa pun yang akan dilakukan oleh seorang
wirausaha harus dicek, dites atau diketahui bahwa pasar dan dunia nyata harus
memberikan respons positif terhadap apa yang akan dilakukan atau dihasilkan.
1.3 Memahami
Langkah-Langkah Mengenai Kewirausahaan dan Pengembangannya
A. Visi dan Misi
Untuk menyongsong masa depan, seseorang
harus mempunyai dan menetapkan apa tujuan hidupnya. Tujuan hidup yang jelas
membuat kita dapat fokus dalam menghadapi gelombang kehidupan. Kita dapat terus
menentukan arah dengan langkah yang tepat, dan secepatnya memperbaiki sesuatu
hal atau segera memutuskan untuk tidak memilih sesuatu hal. Dengan menetapkan
tujuan hidup, kita akan memperoleh motivasi hidup yang lebih untuk
mengembangkan apapun yang menjadi target hidup kedepan.
Visi adalah pernyataan tentang pandangan
jauh kedepan mengenai usaha atau bisnis yang akan dimulai, apa saja tujuannya
dan apa yang akan dicapai kedepannya nanti. Visi tidak ditulis secara detail,
hal ini dikarenakan adanya kemungkinan perubahan ilmu dan situasi yang sulit
diprediksi dimasa jauh kedepan.
Dalam membuat pernyataan visi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan atau dipenuhi yaitu :
· Harus berorientasi ke depan dan
tidak berdasarkan kondisi saat ini.
· Menggambarkan kreatifitas dan
mengandung penghargaan kehidupan bermasyarakat.
Misi
adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha untuk mewujudkan
Visi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan alasan mengapa usaha itu ada.
Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan dalam proses pencapaian
tujuan.
Dalam
merumuskan Misi hindari ha-hal sbb :
· Jangan terlalu luas, artinya apa
yang akan kita capai seharusnya cukup berkisar antara 2-5 tahun kedepan saja
dahulu. Dan jika ingin membuka cabang toko sembako, janganlah sampai seluruh
kota di Indonesia. Itu terlalu berambisi.
· Juga jangan terlalu sempit, artinya
apa yang akan dicapai jangan hanya dalam satu tahun saja, itu terlalu pendek,
atau kalau misalnya mau membuka toko sembako jangan hanya menjual beras saja,
itu terlalu sempit targetnya.
Jadi
dalam merumuskan misi sebaiknya wajar-wajar saja namun tetap menggambarkan
kemajuan dan keberhasilan usaha yang diharapkan dan tentu disesuaikan dengan
kemampuan yang ada dan yang akan ada. Misi ini suatu saat bisa direvisi kembali
sesuai perkembangan usaha atau situasi usaha.
Misi
adalah strategi untuk merealisasikan visi yang telah dibuat. Misi juga menjadi
jembatan bagi masyarakat pengguna informasi untuk mengenal karakter dan image
usaha.
Membangun
dan menyusun Visi dan Misi usaha sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan
hal-hal di bawah ini:
· Apa yang dibutuhkan oleh pasar. Tujuan usaha adalah mencari
keuntungan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, observasi pasar sangat
diperlukan agar ada kesesuaian kebutuhan pasar dengan produk yang ditawarkan.
· Segmen pasar seperti apa yang
menjadi sasaran.
Distribusi produk harus disampaikan secara tepat pada sasaran yang dituju
sehingga kesinambungan proses produksi terjaga.
· Bagaimana cara memberikan pelayanan
yang prima pada pelanggan.
Ini hal yang penting dan penjamin keberlangsungan hidup usaha. Sebaik apapun
produknya, jika pelayanan yang diberikan kurang memadai, tidak menutup
kemungkinan konsumen akan berpindah ke tempat lain.
· Menyadari kemampuan yang dimiliki. Semakin mengetahui potensi yang
dimiliki akan mempermudah untuk menciptakan produk, melakukan modifikasi,
menentukan jurus pemasaran yang tepat, dan sebagainya.
B.
Motivasi Berwirausaha
Untuk memotivasi diri sendiri dan orang
lain, maka diperlukan kemampuan motivasi. Secara prinsip kemampuan ini akan
ditunjukkan oleh wirausaha dengan kondisi jika ia berada di depan, maka ia akan
memberi teladan atau contoh tindakan yang baik, jika ia berada di tengah atau
di antara Karyawan, maka ia akan menciptakan ide dan inovasi, jika ia berada di
belakang, maka ia akan memberikan dorongan dan arahan.
Berbicara tentang motivasi, maka akan
muncul suatu pemahaman bahwa makna itu akan mengarah kepada suatu kebutuhan
yang harus dipenuhi sehingga akan mendapatkan kepuasan. Karena adanya kebutuhan
itu, maka menimbulkan suatu dorongan atau usaha, yang terwujud dalam suatu
perilaku tertentu.
C.
Langkah dalam Berbisnis
Bagi pengusaha pemula, saat-saat penuh
tantangan ialah saat memulai membuka usaha. Pada awalnya, seringkali kita akan
kebingungan mengenai apa yang akan kita tawarkan.
Bisnis terdiri dari berbagai
macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang
berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan
mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam
menghasilkan keuntungan.
a. Membuat Riset Pasar, Pertimbangan dalam Memilih Lokasi
Riset pasar memberikan pengusaha
gambaran tentang jenis produk dan layanan baru yang mungkin memberikan
keuntungan. Untuk jenis produk dan layanan yang sudah tersedia, riset pasar
bisa memberitahukan perusahaan apakah mereka berhasil memenuhi kebutuhan dan
harapan konsumen.
Tipe
riset pasar
Ø Riset utama: tujuan dari riset utama adalah
untuk mengumpulkan data dari analisa penjualan terkini dan efektivitas praktik
penjualan. Riset utama juga memasukkan kompetitor dalam perhitungan sehingga
memberikan kita informasi mengenai kompetisi yang kita jalani.
Riset
utama mencakup:
1. Wawancara (baik melalui telepon atau
bertatap muka)
2. Survei (online atau email)
3. Kuisioner (online atau email)
4. Focus group dengan mengumpulkan sampel klien
atau konsumen potensial dan meminta masukan langsung dari mereka.
Ø Riset
sekunder: tujuan dari riset sekunder adalah untuk menganalisa
data yang telah dipublikasikan. Dengan data sekunder, kita bisa
mengidentifikasi kompetitor, menetapkan tolok ukur dan mengidentifikasi segmen
target.
Pada saat anda membuka usaha, salah satu
faktor yang paling penting adalah lokasi usaha. Tempat usaha yang tepat dan
strategis akan menentukan kesuksesan usaha anda, dengan demikian sebagai
wirausaha harus mampu memilih tempat yang mampu memberikan profit
(keuntungan) terhadap usahanya.
b. Membuat Bahan Hukum
Sebuah usaha dikatakan telah berbadan
hukum jika telah memiliki minimal & quot, akte pendirian & quot yang
disahkan oleh notaris (ditandatangani dengan material dan segel). Ditambah lagi
dengan adanya SIUP (Surat Izin Mendirikan Usaha) dan SK Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia yang diterima dalam pengesahan akte pendirian. Membentuk
badan hukum merupakan dasar yang penting ketika kita mulai bisnis. Maka dari
itu, perusahaan haruslah memiliki badan hukum tertentu agar dapat memiliki
legalitas dalam menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan
melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya
karena badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga
kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum
perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan
hukum maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak
yang berkaitan dengan perusahaan baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
Ø Manfaat Aspek Hukum dalam Kewirausahaan
1. Dengan berbadan hukum, usahanya
terdaftar pada Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Pemerintah
Daerah dan Industri terkait lainnya. Dengan usahanya yang sudah terdaftar itu
ataukah dengan pembedaan, tentu harus dipikirkan secara matang dari
pertimbangan para pemilik modal dan kesepakatan bersama.
2. Sesuaikan
dengan persyaratan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, pendirian sebuah
usaha diatur dengan Undang-Undang yaitu dalam bentuk Peraturan Daerah dan juga
peraturan dari Departemen Perdagangan serta Departemen atau Instansi terkait
lainnya. Setiap individu dan juga badan usaha yang melakukan aktivitas dagang,
wajib memiliki izin usaha. Ada beberapa jenis perizinan usaha antara lain berdasarkan
klasifikasi besarnya usaha yaitu Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil,
Menengah dan Besar, juga ada Izin Usaha Umum dan Khusus. Izin Usaha khusus
misalnya Izin Usaha Travel, Izin Usaha Konstruksi, Izin Usaha Transportasi dan
lain-lain. Instansi terkait dan pemerintah daerah bias melibatkan mereka dalam
berbagai pameran baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, bila ada
kunjungan tamu ke instansi-instansi tersebut, misalnya pejabat atau tamu lain
dari luar negeri, mereka bisa diajak mengunjungi lokasi usahanya. Hal ini
secara tidak langsung memperkenalkan usaha serta membantu pemasaran dan
sekaligus perluasan pasar.
3. Lebih
mudah melakukan ekspor, sehingga pebisnis dapat melakukan transaksi secara
langsung dengan konsumen asing. Dengan berbadan hukum pebisnis bisa menjadi
anak angkat perusahaan besar atau BUMN. Bisa mendapatkan bantuan modal dengan
bunga ringan. Bisa mendapatkan pelatihan mengenai seluk beluk berusaha,
hubungan kemitraan dan lain-lain.
c. Sumber Keuangan
Kelangsungan sebuah usaha sangat
dipengaruhi oleh dana. Dana yang digunakan sebagai biaya operasional dapat
berasal dari dalam perusahaan dan dapat pula berasal dari luar perusahaan
tersebut.
1. Dana Sendiri
Menggunakan
dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya.
Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank.
Dengan
dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana
sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri.
Sekaligus akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu
membagi hasil dengan pihak lain.
Meskipun
demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti
kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan
bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana Pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana
pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman.
Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit
perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas
dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha
masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi kredit
investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan keduanya. Bagi
pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha
pada bank yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang
rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan
program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak
menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para pemula
usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang tidak
memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5
juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang
ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika
anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi
tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.
c. Kredit BPR (Badan Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih
mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani
orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan
persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya cenderung
lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing
ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang
berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa
uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan
bermotor.
Sedangkan
lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana
tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah
untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga
yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk
pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit
Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit
Angsuran Sistem Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan
adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya
persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi
tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka anda berhak untuk
mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani
kredit bagi anggotanya saja.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman
dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang
disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang memiliki program
kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAs Negara, dan
sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN).
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program
kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai
fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Koperasi
dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah makan, departemen yang
memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah Departemen Koperasi.
3. Dana Gabungan Usaha (Joint)
Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki
dana lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah
besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan
konsep rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi dan kemudian
negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka waktu, dan pembagian
hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar
nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang
lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan
secara matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan
keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar. Jangan
canggung untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sumber pendanaan
yang anda inginkan. Jangan sampai usaha anda baru berjalan tetapi sudah
terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.
1.4
Langkah-Langkah Memulai Wirausaha
A.
Langkah-langkah
Menarik Pelanggan
Mempunyai pelanggan setia sangat penting
dalam membangun pendapat jangka panjang serta mengurangi biaya pemasaran sebuah
perusahaan. Untuk menarik pelanggan setia, Anda perlu menyediakan produk dan
jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Tentunya, Anda perlu
meningkatkan pengalaman pelayanan agar pelanggan Anda puas.
Berikut lima langkah untuk menarik
pelanggan setia selalu kembali kepada Anda:
1. Kebutuhan
Langkah pertama dalam menarik pelanggan
setia adalah menyediakan produk dan jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan
mereka. Hal ini dilakukan dengan meneliti persyaratan pelanggan, mengembangkan
produk sesuai dengan persyaratan, pemantauan umpan balik dari pelanggan dan
menggunakan umpan balik untuk lebih meningkatkan produk dan layanan.
2. Pengalaman
Setiap kali pelanggan menghubungi
perusahaan Anda, mereka harus mendapatkan pengalaman terbaik. Kualitas layanan
pelanggan sangat penting setiap kali pelanggan membuat penyelidikan, pesanan
produk, permintaan layanan atau membuat keluhan. Cara karyawan Anda menjawab
panggilan, menanggapi email atau memberikan penjelasan produk memiliki dampak
pada pengalaman pelanggan.
3. Kepuasan
Ada hubungan langsung antara kepuasan
pelanggan dan kecenderungan untuk membeli di masa depan. Berdasarkan
penelitian, sekitar 61 persen dari pelanggan yang puas melaporkan bahwa mereka
cenderung membeli dari pengecer yang sama saat membutuhkan produk serupa.
Selain itu, pelanggan yang sangat puas lebih mungkin untuk merekomendasikan
perusahaan Anda kepada koleganya.
4. Komunikasi
Meningkatkan frekuensi komunikasi dapat
memperkuat loyalitas pelanggan. Kontak tidak harus berhenti ketika pelanggan
telah membeli produk dari Anda. Tindak lanjuti penjualan untuk memastikan bahwa
pelanggan puas dengan produk Anda. Dengan menawarkan layanan purna jual, Anda
dapat menciptakan lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi.
5. Penghargaan
Perlakukan pelanggan setia dengan
layanan istimewa atau diskon khusus. Hal ini akan memperkuat loyalitas
pelanggan untuk jangka panjang.
B.
Menjalin
Hubungan dengan Pemasok
Seorang wirausaha bukan hanya wajib
menjalin hubungan baik dengan pelanggan, namun juga dengan pemasok.
Keberhasilan sebuah perusahaan tidak mungkin dilepaskan dari pemasok. Pemasok
menyediakan bahan baku dan peralatan bagi perusahaan guna menghasilkan barang
untuk disimpan, diolah, didistribusikan, dan dijual. Bagi perusahaan ritel,
pemasok menyediakan barang untuk dijual kepada pengecer dan pelanggan.
Perusahaan dalam sektor jasa tentu juga membutuhkan pemasok, misalnya untuk
memasok peralatan guna membantu melayani pelanggan. Singkatnya, pemasok adalah
penyedia kebutuhan sumber daya perusahaan dengan jumlah, mutu, dan harga yang
sesuai sehingga proses produksi, distribusi, dan pelayanan dapat berjalan
lancar.
Pemasok berperan penting dalam
menentukan mutu produk, biaya, pengembangan produk, dan akses pembiayaan bagi
perusahaan. Mutu produk dan layanan, sebagai penentu kepuasan pelanggan, salah
satunya bergantung kepada kualitas pemasok yang dipilih. Pasokan yang
berkualitas tentu memudahkan perusahaan menghasilkan produk dan layanan yang
berkualitas pula. Pada gilirannya, hal ini berdampak positif pada kinerja dan
daya saing perusahaan. Demikian pula sebaliknya. Maka tidak heran jika
perusahaan-perusahaan besar selalu menerapkan syarat-syarat yang ketat dalam
hal spesifikasi bahan baku. Hal ini demi menjaga standar mutu produk.
Perusahaan harus cermat dalam memilih
pemasok yang sesuai. Tentu yang terpenting bukan jumlah, melainkan mutu
pemasok. Guna mendapat pemasok yang bermutu, pertama-tama perusahaan harus
berusaha mengenal calon pemasoknya. Telitilah kinerja calon pemasok dengan
cermat. Carilah informasi tentang siapa saja pelanggannya serta bagaimana
pandangan mereka tentang layanan yang diberikan si pemasok, apakah mereka
merasa puas. Juga, bagaimana sikap calon pemasok dalam memecahkan masalah yang
dihadapi pelanggannya, apakah kerap bersikap defensif dan tidak kooperatif,
atau justru sangat responsif.
C.
Meningkatkan
Nilai Standar Produk dan Menjaga Kualitas Produk
Guna dapat memanfaatkan peluang dan
potensi pasar, maka produk yang dihasilkan haruslah memenuhi kualitas dan
standar yang sesuai.
D.
Kegiatan
Kewirausahaan
Kegiatan
kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas
atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
E.
Mengidentifikasi
Masalah dan Solusinya
a. KERANGKA
KERJA MEMECAHKAN MASALAH
Kerangka kerja untuk memecahkan masalah menurut G. Polya adalah sebagai berikut:
Kerangka kerja untuk memecahkan masalah menurut G. Polya adalah sebagai berikut:
1.
Pemahaman
Pada Masalah ( identifikasi dari tujuan ), langkah yang diambil adalah :
Membaca persoalan dan meyakinkan diri bahwa telah memahami secara benar.
Membuat diagram masalah. Mengidentifikasi nilai dan peringkat yang dibutuhkan
pada diagram masalah.
2.
Membuat
Rencana Pemecahan Masalah dengan cara mencari hubungan antara informasi yang
diberikan dengan yang tidak diketahui, langkah yang bisa dilakukan adalah :
Membuat sub masalah dengan mencermati hal-hal yang sudah dikenali. Mengenali
pola masalah. Menggunakan analogi berpikir. Masukan sub masalah yang baru
sebagai pembanding. Buatlah kasus baru yang hampir sama.
3.
Melaksanakan
Rencana, melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua. Dalam
melaksananakan langkah ini jangan lupa memeriksa tiap langkah dalam rencana dan
menuliskannya secara detail untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar.
4.
Lihatlah
kembali dan kritisi hasilnya, lihatlah kelemahan dari solusi yang didapatkan (
seperti : ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak benar ).
b. MEMBEDAKAN
SEBUAH KETIDAKSEIMBANGAN TERHADAP MASALAH DAN YANG BUKAN MASALAH
1.
Masalah
yang terjadi harus ditemukan sifat fleksibelnya.
2.
Masalah
mudah dipahami bahwa ketidakseimbangan tersebut ada arah ke penyelesaian dan
mudah dipecahkan.
3.
Masalah
harus memuat equipment (untuk kontrol kondisi ataupun untuk mencatat ketepatan),
alat, data, dan metode pemecahannya.
4.
Masalah
yang timbul menarik keingintahuan untuk diteliti dan memberi harapan kepada
peneliti untuk menemukan jawaban ataupun menemukan masalah lain yang lebih
penting dan lebih menarik.
5.
Masalah
yang terjadi harus ada batasan persoalannya
c. IDENTIFIKASI
MASALAH DAN MENCARI PENYEBABNYA
1.
Pengamatan terhadap Kehidupan Manusia
2.
Pengamatan terhadap Alam Sekitar
d. BERPIKIR
DALAM PEMECAHAN MASALAH
BEPIKIR = Proses yang intens untuk
memecahkan masalah degan menghubungkan satu hal degan yang lain.
1.
Model berpikir ada dua macam, yaitu :
Berpikir Analitis = Berpikir Konvergen (melihat suatu permasalahan dan mengerucutkannya sehingga dapat ditemukan sebuah topik yang menarik untuk menuju jawaban yang tunggal).
Berpikir Analitis = Berpikir Konvergen (melihat suatu permasalahan dan mengerucutkannya sehingga dapat ditemukan sebuah topik yang menarik untuk menuju jawaban yang tunggal).
2.
Berpikir Kreatif = Berpikir Divergen
(Berpikir luas dengan menemukan hubungan-hubungan baru sehingga memperoleh
lebih dari satu jawaban).
F.
Informasi
Usaha
Mencari
peluang usaha merupakan suatu tindakan mencari celah atau kesempatan untuk
dapat membuka sebuah usaha. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah
usaha.
Banyak
peluang usaha disekeliling kita yang dapat kita manfaatkan sehingga
menghasilkan uang. Oleh karena itu, kita harus selalu meng-update informasi
untuk mengetahui seberapa besar peluang usaha yang dapat kita lakukan. Berikut
ini adalah cara yang dapay dilakukan untuk mencari dan mengetahui peluang
usaha.
1. Selalu sharing bersama Pengusaha
Jika
kita ingin menjadi seorang pengusaha dan mencari peluang usaha, maka sering
berkumpullah dengan para pengusaha. Mereka pasti jauh lebih mengetahui mengenai
keberadaan peluang usaha saat ini.
2. Baca Koran dan Majalah
Rajinlah
membaca koran dan majalah yang merupakan sumber segala informasi termasuk
informasi mengenai peluang kerja terbaru. Tidak sedikit para pengusaha sukses
yang dulunya membuka sebuah usaha karena terinspirasi dari informasi yang ada
di koran atau majalah.
3. Aktif Mengikuti Seminar
Seminar
merupakan suatu ajang pelatihan dan pemaparan informasi serta strategi dari
sebuah usaha yang dijalani. Dengan jalan seminar, akan jauh lebih mengetahui
terhadap segala peluang usaha.
4. Berkunjung ke Tempat Pameran
Cara
ini terbilang cukup menyenangkan karena saat berkunjung ke tempat-tempat
pameran, selain mendapatkan infom=rmasi seputar peluang kerja juga dapat sambil
memanjakan mata dengan melihat-lihat segala jenis barang yang dipamerkan.
Dengan
cara ini diharapkan dapat menuai inspirasi dari sebuah hasil karya yang mungkin
dapat menjadi peluang usaha.
5. Berani untuk Memulai Suatu Peluang
Usaha
Saat
menemukan peluang usaha, segala resiko dan keuntungan memang perlu
dipertimbangkan. Akan tetapi jangan terlalu banyak berpikir. Bernilah untuk
memulai usaha tersebut sebelum peluang atau kesempatan itu menghilang. Tanpa
mencoba untuk menjalaninya, kita tidak akan pernah tahu seberapa besarkan
peluang sukses dari usaha tersebut.
DAFTAR PUSTKA
Anonim. 2013. Kewirausahaan Modul Pembelajaran.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendididkan dan Kebudayaan.
Rukka, Rusli Mohammad. 2011. Buku
Ajar Kweirausahaan 1. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Anonim. 2014. Cara Melakukan Riset Pasar Dasar. Di
unduh di file:///C:/
Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Buku/dapus/Cara%20Melakukan%20Riset%20Pasar%20Dasar.htm.
Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.15 WIB.
Anonim. 2014. Inilah Langkah-Langkah Memulai Bisnis.
Di unduh di file:///C:/
Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Buku/dapus/Inilah%20Langkah-langkah%20Memulai%20Bisnis.htm.
Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.50 WIB.
Anonim. 2014. Langkah-Langkah Menarik Pelanggan Setia.
Di unduh di file:///C:/Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Langkah-langkah%20Menarik%20Pelanggan%20Setia.htm.
Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.25 WIB.
Anonim. 2014. Membangun Hubungan dengan Pemasok, di
unduh di file:///C:/Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Membangun%20Hubungan%20Dengan%20Pemasok%20_%20The%20Jakarta%20Consulting%20Group.htm.
Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 10.10 WIB.
Nila Amr. 2014. Sumber-Sumber Keuangan Perusahaan. Di
unduh di file:///C:/
Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Buku/dapus/Just%20Nilaaamr%27s%20%203.6%20Sumber-sumber%20Keuangan%20Perusahaan.htm.
Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 10.02 WIB.
Trunodipo,
Wawan. 2011. Masalah – Identifikasi dan
Pemecahan. Di unduh di file:///C:/Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/M%20A%20S%20A%20L%20A%20H%20%E2%80%93%20Identifikasi%20dan%20Pemecahan%20%C2%AB%20Wirawan%20Trunodipo.htm.
Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.43 WIB.
LAMPIRAN
OBSERVASI
“MIE
AYAM DAN BAKSO LAZIZA”




Reporter : Apa saja produk yang disuguhkan oleh Mie Ayam dan Bakso
Laziza?
Narasumber : Di mie ayam dan bakso Laziza ini kami menyuguhkan mie ayam dan
bakso, tetapi lebih spesial pada mie ayamnya. Di mie ayam dan bakso Laziza ini ada
2 macam mie ayam, yaitu original dan sayur. Mie ayam sayur ini terdiri dari 2 jenis,
yaitu berwarna orange yang terbuat dari wortel dan berwarna hijau yang terbuat
dari sawi atau bayam. Selain itu ada produk terbaru kami yaitu mie ayam
berwarna ungu yang terbuat dari ubi jalar.
Reporter : Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mie
ayam dan bakso ini?
Narasumber : Pada pembuatan mie ayam bahan-bahan yang digunakan secara umum
adalah terigu, garam, air dan telur. Pada mie ayam sayur ada penambahan bahan
yaitu wortel untuk mie berwarna orange, sawi atau bayam untuk mie berwarna
hijaun, dan ubi jalar untuk mie berwarna ungu. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat bakso adalah daging sapi, sagu, terigu, garam, lada,
bawang putih, dan gula.
Reporter : Bagaimana proses pembuatan pada mie ayam dan bakso laziza
ini?
Narasumber : Proses pembuatan untuk mie ayam hijau yaitu mencampurkan bayam
atau sawi yang sudah diblender dengan terigu, telur, dan garam. Sedangkan mie
orange dengan menggunakan campuran sayuran wortel dan untuk mie ungu dengan
menggunakan campuran ubi jalar, serta untuk mie original tanpa menggunakan
sayuran untuk warnanya. Untuk pembuatan bakso dengan cara mencampurkan daging
sapi, terigu, sagu, garam, lada, bawang putih, dan gula.
Untuk
bumbu penyedap, mie ayam laziza menggunakan penyedap alami yang terbuat dari
perpeduan bumbu rempah-rempah bawang putih, bawang merah, lada, dan kemiri.
Reporter : Berap modal awal membuka usaha ini?
Narasumber : Modal awal membuka produk ini sekitar Rp. 500.000 – Rp.
1.500.000,-
Reporter : Bagaimana dengan biaya produksi dan keuntungan per
harinya?
Narasumber : Biaya produksi sekitar Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 / hari.
Sedangkun untuk keuntungan per hari nya sekitar Rp. 300.000 – Rp. 400.000,-