Selasa, 23 Juni 2015

Kewirausahaan








KEWIRAUSAHAAN

Nama               : Atiya Kamila
NPM               : 1313023009
Program Studi : Pendidikan Kimia (A)



 





PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015



BAB I
PEMBAHASAN

1.1    Hakekat Kewirausahaan
A.  Pengertian Kewirausahaan
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugastugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada, setidaknya terdapat 6 hakekat penting kewirausahaan. Di antaranya :
1.    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.    Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.    Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).
4.    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.    Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.    Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.

B.  Karakteristik Kewirausahaan
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi. Hal ini digambarkan melalui Tabel 1.

Tabel 1. Profil Seorang Wirausahawan menurut David (1996)
Disamping itu, dalam suatu penelitian tentang Standarisasi Tes Potensi Kewirausahaan Pemuda Versi Indonesia; Munawir Yusuf (1999) menemukan adanya 11 ciri atau indikator kewirausahaan, yaitu:
1.         Motivasi berprestasi
2.         Kemandirian
3.         Kreativitas
4.         Pengambilan resiko (sedang)
5.         Keuletan
6.         Orientasi masa depan
7.         Komunikatif dan reflektif
8.         Kepemimpinan
9.         Locus of Controll
10.     Perilaku instrumental
11.     Penghargaan terhadap uang.

Selain ciri-ciri yang telah dikemukakan di awal, berikut ini akan dijelaskan secara lebih mendalam mengenai karakterisitik seorang wirausahawan yang disarikan dari berbagai sumber.
1.         Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya, kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang
baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.

Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (inovation is the ability to apply creative solutions to those
problems ang opportunities to enhance or to enrich people’s live.

Rahasia kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah. Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi.
2.         Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat di dalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
3.         Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.

Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

4.         Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung risiko.Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil.

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif.

Pengambilan risiko berkaitan dengan berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri, maka semakin besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang lain sebagai risiko. Oleh karena itu, pengambil risiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan.
5.         Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang  menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs).
6.         Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.

Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
7.         Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurangkurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam "intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.


Alasan kedua yang membuat kewirausahaan itu pada dasarnya untuk
semua orang adalah karena hal itu dapat dipelajari. Perilaku, konsep, dan teori merupakan hal-hal yang dapat dipelajari oleh siapapun juga. 

Alasan yang ketiga adalah karena fakta sejarah menunjukkan kepada kita bahwa para wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada dasarnya adalah manusia biasa.
8.         Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
9.         Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasajasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun prmasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang.
10.     Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.

1.2    Kreatifitas dalam Kewirausahaan
Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide yang dihasilkan dari suatu kreatifitas. Kreatifitas ini lah yang akan membawa wirausahawan untuk melakukan inovasi terhadap bisnisnya. Kreatifitas adalah inisiatif terhadap penciptaan suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai. Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sangat menunjang kemajuan bisnisnya.

Seorang wirausahawan perlu melakukan kreativitas karena:
1.    Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif;
2.    Kreativitas merupakan sumber yang berharga yang harus dipelihara serta jangan disia-siakan;
3.    Tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas baru.
4.    Mengembangkan Kemampuan Berpikir Efektif dan Efisien




Perbedaan antara kreativitas dan kewirausahaan
  Kreativitas
Kreativitas mungkin memberikan atau tidak memberikan perhatian atau berfokus terhadap faktor lingkungan eksternal. Karena proses creativity berasal dari arahan dalam diri (inner-directed). Banyak pelukis melakukan apa yang dianggap secara pribadi adalah baik, dan visi pribadinya yang menjadi ukuran untuk berbuat sesuatu tanpa harus mengadakan pengecekan kebutuhan di dalam pasar (market research).
♦ Kewirausahaan
Paling tidak satu dari mata mereka selalu berfokus pada perubahan lingkungan kalau bisnis mereka akan memper-oleh sukses. Apa pun yang akan dilakukan oleh seorang wirausaha harus dicek, dites atau diketahui bahwa pasar dan dunia nyata harus memberikan respons positif terhadap apa yang akan dilakukan atau dihasilkan.

1.3    Memahami Langkah-Langkah Mengenai Kewirausahaan dan Pengembangannya
A.  Visi dan Misi
Untuk menyongsong masa depan, seseorang harus mempunyai dan menetapkan apa tujuan hidupnya. Tujuan hidup yang jelas membuat kita dapat fokus dalam menghadapi gelombang kehidupan. Kita dapat terus menentukan arah dengan langkah yang tepat, dan secepatnya memperbaiki sesuatu hal atau segera memutuskan untuk tidak memilih sesuatu hal. Dengan menetapkan tujuan hidup, kita akan memperoleh motivasi hidup yang lebih untuk mengembangkan apapun yang menjadi target hidup kedepan.

Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh kedepan mengenai usaha atau bisnis yang akan dimulai, apa saja tujuannya dan apa yang akan dicapai kedepannya nanti. Visi tidak ditulis secara detail, hal ini dikarenakan adanya kemungkinan perubahan ilmu dan situasi yang sulit diprediksi dimasa jauh kedepan.

Dalam membuat pernyataan visi ada beberapa hal yang harus diperhatikan atau dipenuhi yaitu :
·      Harus berorientasi ke depan dan tidak berdasarkan kondisi saat ini.
·      Menggambarkan kreatifitas dan mengandung penghargaan kehidupan bermasyarakat.

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha untuk mewujudkan Visi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan alasan mengapa usaha itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan dalam proses pencapaian tujuan.

Dalam merumuskan Misi hindari ha-hal sbb :
·      Jangan terlalu luas, artinya apa yang akan kita capai seharusnya cukup berkisar antara 2-5 tahun kedepan saja dahulu. Dan jika ingin membuka cabang toko sembako, janganlah sampai seluruh kota di Indonesia. Itu terlalu berambisi.
·      Juga jangan terlalu sempit, artinya apa yang akan dicapai jangan hanya dalam satu tahun saja, itu terlalu pendek, atau kalau misalnya mau membuka toko sembako jangan hanya menjual beras saja, itu terlalu sempit targetnya.

Jadi dalam merumuskan misi sebaiknya wajar-wajar saja namun tetap menggambarkan kemajuan dan keberhasilan usaha yang diharapkan dan tentu disesuaikan dengan kemampuan yang ada dan yang akan ada. Misi ini suatu saat bisa direvisi kembali sesuai perkembangan usaha atau situasi usaha.

Misi adalah strategi untuk merealisasikan visi yang telah dibuat. Misi juga menjadi jembatan bagi masyarakat pengguna informasi untuk mengenal karakter dan image usaha.

Membangun dan menyusun Visi dan Misi usaha sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
·      Apa yang dibutuhkan oleh pasar. Tujuan usaha adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, observasi pasar sangat diperlukan agar ada kesesuaian kebutuhan pasar dengan produk yang ditawarkan.
·      Segmen pasar seperti apa yang menjadi sasaran. Distribusi produk harus disampaikan secara tepat pada sasaran yang dituju sehingga kesinambungan proses produksi terjaga.
·      Bagaimana cara memberikan pelayanan yang prima pada pelanggan. Ini hal yang penting dan penjamin keberlangsungan hidup usaha. Sebaik apapun produknya, jika pelayanan yang diberikan kurang memadai, tidak menutup kemungkinan konsumen akan berpindah ke tempat lain.
·      Menyadari kemampuan yang dimiliki. Semakin mengetahui potensi yang dimiliki akan mempermudah untuk menciptakan produk, melakukan modifikasi, menentukan jurus pemasaran yang tepat, dan sebagainya.

B.  Motivasi Berwirausaha
Untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain, maka diperlukan kemampuan motivasi. Secara prinsip kemampuan ini akan ditunjukkan oleh wirausaha dengan kondisi jika ia berada di depan, maka ia akan memberi teladan atau contoh tindakan yang baik, jika ia berada di tengah atau di antara Karyawan, maka ia akan menciptakan ide dan inovasi, jika ia berada di belakang, maka ia akan memberikan dorongan dan arahan.

Berbicara tentang motivasi, maka akan muncul suatu pemahaman bahwa makna itu akan mengarah kepada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga akan mendapatkan kepuasan. Karena adanya kebutuhan itu, maka menimbulkan suatu dorongan atau usaha, yang terwujud dalam suatu perilaku tertentu.
C.  Langkah dalam Berbisnis
Bagi pengusaha pemula, saat-saat penuh tantangan ialah saat memulai membuka usaha. Pada awalnya, seringkali kita akan kebingungan mengenai apa yang akan kita tawarkan.

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
a.    Membuat Riset Pasar, Pertimbangan dalam Memilih Lokasi
Riset pasar memberikan pengusaha gambaran tentang jenis produk dan layanan baru yang mungkin memberikan keuntungan. Untuk jenis produk dan layanan yang sudah tersedia, riset pasar bisa memberitahukan perusahaan apakah mereka berhasil memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
Tipe riset pasar
Ø Riset utama: tujuan dari riset utama adalah untuk mengumpulkan data dari analisa penjualan terkini dan efektivitas praktik penjualan. Riset utama juga memasukkan kompetitor dalam perhitungan sehingga memberikan kita informasi mengenai kompetisi yang kita jalani.
Riset utama mencakup:
1.    Wawancara (baik melalui telepon atau bertatap muka)
2.    Survei (online atau email)
3.    Kuisioner (online atau email)
4.    Focus group dengan mengumpulkan sampel klien atau konsumen potensial dan meminta masukan langsung dari mereka.
Ø Riset sekunder: tujuan dari riset sekunder adalah untuk menganalisa data yang telah dipublikasikan. Dengan data sekunder, kita bisa mengidentifikasi kompetitor, menetapkan tolok ukur dan mengidentifikasi segmen target.
Pada saat anda membuka usaha, salah satu faktor yang paling penting adalah lokasi usaha. Tempat usaha yang tepat dan strategis akan menentukan kesuksesan usaha anda, dengan demikian sebagai wirausaha harus mampu memilih tempat yang mampu memberikan profit (keuntungan) terhadap usahanya.

b.    Membuat Bahan Hukum
Sebuah usaha dikatakan telah berbadan hukum jika telah memiliki minimal & quot, akte pendirian & quot yang disahkan oleh notaris (ditandatangani dengan material dan segel). Ditambah lagi dengan adanya SIUP (Surat Izin Mendirikan Usaha) dan SK Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang diterima dalam pengesahan akte pendirian. Membentuk badan hukum merupakan dasar yang penting ketika kita mulai bisnis. Maka dari itu, perusahaan haruslah memiliki badan hukum tertentu agar dapat memiliki legalitas dalam menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya karena badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

Ø Manfaat Aspek Hukum dalam Kewirausahaan
1.    Dengan berbadan hukum, usahanya terdaftar pada Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Pemerintah Daerah dan Industri terkait lainnya. Dengan usahanya yang sudah terdaftar itu ataukah dengan pembedaan, tentu harus dipikirkan secara matang dari pertimbangan para pemilik modal dan kesepakatan bersama.
2.    Sesuaikan dengan persyaratan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, pendirian sebuah usaha diatur dengan Undang-Undang yaitu dalam bentuk Peraturan Daerah dan juga peraturan dari Departemen Perdagangan serta Departemen atau Instansi terkait lainnya. Setiap individu dan juga badan usaha yang melakukan aktivitas dagang, wajib memiliki izin usaha. Ada beberapa jenis perizinan usaha antara lain berdasarkan klasifikasi besarnya usaha yaitu Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil, Menengah dan Besar, juga ada Izin Usaha Umum dan Khusus. Izin Usaha khusus misalnya Izin Usaha Travel, Izin Usaha Konstruksi, Izin Usaha Transportasi dan lain-lain. Instansi terkait dan pemerintah daerah bias melibatkan mereka dalam berbagai pameran baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, bila ada kunjungan tamu ke instansi-instansi tersebut, misalnya pejabat atau tamu lain dari luar negeri, mereka bisa diajak mengunjungi lokasi usahanya. Hal ini secara tidak langsung memperkenalkan usaha serta membantu pemasaran dan sekaligus perluasan pasar.
3.    Lebih mudah melakukan ekspor, sehingga pebisnis dapat melakukan transaksi secara langsung dengan konsumen asing. Dengan berbadan hukum pebisnis bisa menjadi anak angkat perusahaan besar atau BUMN. Bisa mendapatkan bantuan modal dengan bunga ringan. Bisa mendapatkan pelatihan mengenai seluk beluk berusaha, hubungan kemitraan dan lain-lain.

c.    Sumber Keuangan
Kelangsungan sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh dana. Dana yang digunakan sebagai biaya operasional dapat berasal dari dalam perusahaan dan dapat pula berasal dari luar perusahaan tersebut.
1.    Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak lain.

Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2.    Dana Pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan) :
a.    Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.
b.    Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.
c.    Kredit BPR (Badan Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.
d.   Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.

Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e.    Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial).
f.     Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.
g.    Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN).
h.    Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah Departemen Koperasi.
3.    Dana Gabungan Usaha (Joint)
Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar.

Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar. Jangan canggung untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.

1.4    Langkah-Langkah Memulai Wirausaha
A.  Langkah-langkah Menarik Pelanggan
Mempunyai pelanggan setia sangat penting dalam membangun pendapat jangka panjang serta mengurangi biaya pemasaran sebuah perusahaan. Untuk menarik pelanggan setia, Anda perlu menyediakan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Tentunya, Anda perlu meningkatkan pengalaman pelayanan agar pelanggan Anda puas.

Berikut lima langkah untuk menarik pelanggan setia selalu kembali kepada Anda:
1.    Kebutuhan
Langkah pertama dalam menarik pelanggan setia adalah menyediakan produk dan jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan mereka. Hal ini dilakukan dengan meneliti persyaratan pelanggan, mengembangkan produk sesuai dengan persyaratan, pemantauan umpan balik dari pelanggan dan menggunakan umpan balik untuk lebih meningkatkan produk dan layanan.
2.    Pengalaman
Setiap kali pelanggan menghubungi perusahaan Anda, mereka harus mendapatkan pengalaman terbaik. Kualitas layanan pelanggan sangat penting setiap kali pelanggan membuat penyelidikan, pesanan produk, permintaan layanan atau membuat keluhan. Cara karyawan Anda menjawab panggilan, menanggapi email atau memberikan penjelasan produk memiliki dampak pada pengalaman pelanggan.
3.    Kepuasan
Ada hubungan langsung antara kepuasan pelanggan dan kecenderungan untuk membeli di masa depan. Berdasarkan penelitian, sekitar 61 persen dari pelanggan yang puas melaporkan bahwa mereka cenderung membeli dari pengecer yang sama saat membutuhkan produk serupa. Selain itu, pelanggan yang sangat puas lebih mungkin untuk merekomendasikan perusahaan Anda kepada koleganya.
4.    Komunikasi
Meningkatkan frekuensi komunikasi dapat memperkuat loyalitas pelanggan. Kontak tidak harus berhenti ketika pelanggan telah membeli produk dari Anda. Tindak lanjuti penjualan untuk memastikan bahwa pelanggan puas dengan produk Anda. Dengan menawarkan layanan purna jual, Anda dapat menciptakan lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi.
5.    Penghargaan
Perlakukan pelanggan setia dengan layanan istimewa atau diskon khusus. Hal ini akan memperkuat loyalitas pelanggan untuk jangka panjang.

B.  Menjalin Hubungan dengan Pemasok
Seorang wirausaha bukan hanya wajib menjalin hubungan baik dengan pelanggan, namun juga dengan pemasok. Keberhasilan sebuah perusahaan tidak mungkin dilepaskan dari pemasok. Pemasok menyediakan bahan baku dan peralatan bagi perusahaan guna menghasilkan barang untuk disimpan, diolah, didistribusikan, dan dijual. Bagi perusahaan ritel, pemasok menyediakan barang untuk dijual kepada pengecer dan pelanggan. Perusahaan dalam sektor jasa tentu juga membutuhkan pemasok, misalnya untuk memasok peralatan guna membantu melayani pelanggan. Singkatnya, pemasok adalah penyedia kebutuhan sumber daya perusahaan dengan jumlah, mutu, dan harga yang sesuai sehingga proses produksi, distribusi, dan pelayanan dapat berjalan lancar.

Pemasok berperan penting dalam menentukan mutu produk, biaya, pengembangan produk, dan akses pembiayaan bagi perusahaan. Mutu produk dan layanan, sebagai penentu kepuasan pelanggan, salah satunya bergantung kepada kualitas pemasok yang dipilih. Pasokan yang berkualitas tentu memudahkan perusahaan menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas pula. Pada gilirannya, hal ini berdampak positif pada kinerja dan daya saing perusahaan. Demikian pula sebaliknya. Maka tidak heran jika perusahaan-perusahaan besar selalu menerapkan syarat-syarat yang ketat dalam hal spesifikasi bahan baku. Hal ini demi menjaga standar mutu produk.

Perusahaan harus cermat dalam memilih pemasok yang sesuai. Tentu yang terpenting bukan jumlah, melainkan mutu pemasok. Guna mendapat pemasok yang bermutu, pertama-tama perusahaan harus berusaha mengenal calon pemasoknya. Telitilah kinerja calon pemasok dengan cermat. Carilah informasi tentang siapa saja pelanggannya serta bagaimana pandangan mereka tentang layanan yang diberikan si pemasok, apakah mereka merasa puas. Juga, bagaimana sikap calon pemasok dalam memecahkan masalah yang dihadapi pelanggannya, apakah kerap bersikap defensif dan tidak kooperatif, atau justru sangat responsif.

C.  Meningkatkan Nilai Standar Produk dan Menjaga Kualitas Produk
Guna dapat memanfaatkan peluang dan potensi pasar, maka produk yang dihasilkan haruslah memenuhi kualitas dan standar yang sesuai.

D.  Kegiatan Kewirausahaan
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
E.   Mengidentifikasi Masalah dan Solusinya
a.    KERANGKA KERJA MEMECAHKAN MASALAH
Kerangka kerja untuk memecahkan masalah menurut G. Polya adalah sebagai berikut:
1.    Pemahaman Pada Masalah ( identifikasi dari tujuan ), langkah yang diambil adalah : Membaca persoalan dan meyakinkan diri bahwa telah memahami secara benar. Membuat diagram masalah. Mengidentifikasi nilai dan peringkat yang dibutuhkan pada diagram masalah.
2.    Membuat Rencana Pemecahan Masalah dengan cara mencari hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui, langkah yang bisa dilakukan adalah : Membuat sub masalah dengan mencermati hal-hal yang sudah dikenali. Mengenali pola masalah. Menggunakan analogi berpikir. Masukan sub masalah yang baru sebagai pembanding. Buatlah kasus baru yang hampir sama.
3.    Melaksanakan Rencana, melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua. Dalam melaksananakan langkah ini jangan lupa memeriksa tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya secara detail untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar.
4.    Lihatlah kembali dan kritisi hasilnya, lihatlah kelemahan dari solusi yang didapatkan ( seperti : ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak benar ).
b.    MEMBEDAKAN SEBUAH KETIDAKSEIMBANGAN TERHADAP MASALAH DAN YANG BUKAN MASALAH
1.    Masalah yang terjadi harus ditemukan sifat fleksibelnya.
2.    Masalah mudah dipahami bahwa ketidakseimbangan tersebut ada arah ke penyelesaian dan mudah dipecahkan.
3.    Masalah harus memuat equipment (untuk kontrol kondisi ataupun untuk mencatat ketepatan), alat, data, dan metode pemecahannya.
4.    Masalah yang timbul menarik keingintahuan untuk diteliti dan memberi harapan kepada peneliti untuk menemukan jawaban ataupun menemukan masalah lain yang lebih penting dan lebih menarik.
5.    Masalah yang terjadi harus ada batasan persoalannya
c.    IDENTIFIKASI MASALAH DAN MENCARI PENYEBABNYA
1.    Pengamatan terhadap Kehidupan Manusia
2.    Pengamatan terhadap Alam Sekitar
d.   BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH
BEPIKIR = Proses yang intens untuk memecahkan masalah degan menghubungkan satu hal degan yang lain.
1.    Model berpikir ada dua macam, yaitu :
Berpikir Analitis = Berpikir Konvergen (melihat suatu permasalahan dan mengerucutkannya sehingga dapat ditemukan sebuah topik yang menarik untuk menuju jawaban yang tunggal).
2.    Berpikir Kreatif = Berpikir Divergen (Berpikir luas dengan menemukan hubungan-hubungan baru sehingga memperoleh lebih dari satu jawaban).

F.   Informasi Usaha
Mencari peluang usaha merupakan suatu tindakan mencari celah atau kesempatan untuk dapat membuka sebuah usaha. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah usaha.

Banyak peluang usaha disekeliling kita yang dapat kita manfaatkan sehingga menghasilkan uang. Oleh karena itu, kita harus selalu meng-update informasi untuk mengetahui seberapa besar peluang usaha yang dapat kita lakukan. Berikut ini adalah cara yang dapay dilakukan untuk mencari dan mengetahui peluang usaha.
1.    Selalu sharing bersama Pengusaha
Jika kita ingin menjadi seorang pengusaha dan mencari peluang usaha, maka sering berkumpullah dengan para pengusaha. Mereka pasti jauh lebih mengetahui mengenai keberadaan peluang usaha saat ini.

2.    Baca Koran dan Majalah
Rajinlah membaca koran dan majalah yang merupakan sumber segala informasi termasuk informasi mengenai peluang kerja terbaru. Tidak sedikit para pengusaha sukses yang dulunya membuka sebuah usaha karena terinspirasi dari informasi yang ada di koran atau majalah.
3.    Aktif  Mengikuti Seminar
Seminar merupakan suatu ajang pelatihan dan pemaparan informasi serta strategi dari sebuah usaha yang dijalani. Dengan jalan seminar, akan jauh lebih mengetahui terhadap segala peluang usaha.
4.    Berkunjung ke Tempat Pameran
Cara ini terbilang cukup menyenangkan karena saat berkunjung ke tempat-tempat pameran, selain mendapatkan infom=rmasi seputar peluang kerja juga dapat sambil memanjakan mata dengan melihat-lihat segala jenis barang yang dipamerkan.

Dengan cara ini diharapkan dapat menuai inspirasi dari sebuah hasil karya yang mungkin dapat menjadi peluang usaha.
5.    Berani untuk Memulai Suatu Peluang Usaha
Saat menemukan peluang usaha, segala resiko dan keuntungan memang perlu dipertimbangkan. Akan tetapi jangan terlalu banyak berpikir. Bernilah untuk memulai usaha tersebut sebelum peluang atau kesempatan itu menghilang. Tanpa mencoba untuk menjalaninya, kita tidak akan pernah tahu seberapa besarkan peluang sukses dari usaha tersebut.









DAFTAR PUSTKA

Anonim. 2013. Kewirausahaan Modul Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendididkan dan Kebudayaan.
Rukka, Rusli Mohammad. 2011. Buku Ajar Kweirausahaan 1. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Anonim. 2014. Cara Melakukan Riset Pasar Dasar. Di unduh di file:///C:/ Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Buku/dapus/Cara%20Melakukan%20Riset%20Pasar%20Dasar.htm. Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.15 WIB.
Anonim. 2014. Inilah Langkah-Langkah Memulai Bisnis. Di unduh di file:///C:/ Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Buku/dapus/Inilah%20Langkah-langkah%20Memulai%20Bisnis.htm. Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.50 WIB.
Anonim. 2014. Langkah-Langkah Menarik Pelanggan Setia. Di unduh di file:///C:/Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Langkah-langkah%20Menarik%20Pelanggan%20Setia.htm. Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.25 WIB.
Anonim. 2014. Membangun Hubungan dengan Pemasok, di unduh di file:///C:/Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Membangun%20Hubungan%20Dengan%20Pemasok%20_%20The%20Jakarta%20Consulting%20Group.htm. Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 10.10 WIB.
Nila Amr. 2014. Sumber-Sumber Keuangan Perusahaan. Di unduh di file:///C:/ Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/Buku/dapus/Just%20Nilaaamr%27s%20%203.6%20Sumber-sumber%20Keuangan%20Perusahaan.htm. Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 10.02 WIB.
Trunodipo, Wawan. 2011. Masalah – Identifikasi dan Pemecahan. Di unduh di file:///C:/Users/Acer/Downloads/Kuliah/Programs/Semester%203/Kewirausahaan/M%20A%20S%20A%20L%20A%20H%20%E2%80%93%20Identifikasi%20dan%20Pemecahan%20%C2%AB%20Wirawan%20Trunodipo.htm. Pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 09.43 WIB.





























LAMPIRAN

















OBSERVASI

“MIE AYAM DAN BAKSO LAZIZA”
 



      


                                                



Reporter          : Apa saja produk yang disuguhkan oleh Mie Ayam dan Bakso Laziza?
Narasumber     : Di mie ayam dan bakso Laziza ini kami menyuguhkan mie ayam dan bakso, tetapi lebih spesial pada mie ayamnya. Di mie ayam dan bakso Laziza ini ada 2 macam mie ayam, yaitu original dan sayur. Mie ayam sayur ini terdiri dari 2 jenis, yaitu berwarna orange yang terbuat dari wortel dan berwarna hijau yang terbuat dari sawi atau bayam. Selain itu ada produk terbaru kami yaitu mie ayam berwarna ungu yang terbuat dari ubi jalar.
Reporter          : Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mie ayam dan bakso ini?
Narasumber     : Pada pembuatan mie ayam bahan-bahan yang digunakan secara umum adalah terigu, garam, air dan telur. Pada mie ayam sayur ada penambahan bahan yaitu wortel untuk mie berwarna orange, sawi atau bayam untuk mie berwarna hijaun, dan ubi jalar untuk mie berwarna ungu. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bakso adalah daging sapi, sagu, terigu, garam, lada, bawang putih, dan gula.
Reporter          : Bagaimana proses pembuatan pada mie ayam dan bakso laziza ini?
Narasumber     : Proses pembuatan untuk mie ayam hijau yaitu mencampurkan bayam atau sawi yang sudah diblender dengan terigu, telur, dan garam. Sedangkan mie orange dengan menggunakan campuran sayuran wortel dan untuk mie ungu dengan menggunakan campuran ubi jalar, serta untuk mie original tanpa menggunakan sayuran untuk warnanya. Untuk pembuatan bakso dengan cara mencampurkan daging sapi, terigu, sagu, garam, lada, bawang putih, dan gula.
                        Untuk bumbu penyedap, mie ayam laziza menggunakan penyedap alami yang terbuat dari perpeduan bumbu rempah-rempah bawang putih, bawang merah, lada, dan kemiri.
Reporter          : Berap modal awal membuka usaha ini?
Narasumber     : Modal awal membuka produk ini sekitar Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000,-
Reporter          : Bagaimana dengan biaya produksi dan keuntungan per harinya?
Narasumber     : Biaya produksi sekitar Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 / hari. Sedangkun untuk keuntungan per hari nya sekitar Rp. 300.000 – Rp. 400.000,-